Rabu, 23 November 2016

Jenis Tanaman Yang Paling Mudah Ditanam Dengan Metode Aquaponik


Urbanina.com – Jenis tanaman apa yang paling mudah ditanam dengan metode aquaponik? Saat anda akan memulai menanam tanaman dengan metode aquaponik maka mungkin anda akan bertanya tanaman apa yang seharusnya ditanam atau tanaman apa yang paling mudah ditanam oleh para pemula. Sistem aquaponik sendiri adalah suatu sistem tanam yang menggabungkan antara metode tanam hidroponik atau metode tanam tanpa menggunakan tanah dengan budidaya ikan air tawar atau akuakultur.  Tidak hanya jenis ikan air tawar seperti lele, gurame dan nila saja yang dapat di budidayakan dengan metode aquaponik melainkan beberapa jenis hewan air tawar lain seperti lobster air tawar, Sidat, belut dan lain sebagainya juga dapat dibudidayakan dengan metode ini. Dengan kata lain sistem aquaponik merupakan ekosistem buatan yang merupakan simbiosis mutualisme dari hewan dan tanaman. Ikan yang dibudidayakan dalam sistem akuaponik akan mensuplai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sementara tanaman dan medianya akan membersihkan atau memfilter air yang ter sirkulasi di dalam sistem sehingga dapat kembali ke kolam dalam keadaan yang bersih. Dalam sistem akuaponik digunakan media tanam yang berfungsi untuk memfilter air dan menambahkan nutrisi dan beberapa di antara media tanam tersebut dapat merupakan media tanam organik maupun anorganik.

Ada kurang lebih 300 tipe tanaman yang telah diuji coba dengan menggunakan sistem akuaponik kebanyakan tanaman yang dapat di budidayakan dengan sistem ini adalah sayuran berdaun hijau. Meskipun tanaman lain seperti tanaman umbi-umbian dan buah-buahan tetap dapat ditanam dengan metode ini hanya saja hasilnya kurang maksimal. Beberapa tanaman umbi yang tidak dapat tumbuh dengan sistem tanam aquaponik diantaranya adalah kentang, singkong, ubi, wortel, dan lain-lain. Sejauh ini tanaman yang tumbuh sukses dengan metode akuaponik adalah tanaman sayuran berdaun hijau atau tanaman yang menghasilkan buah yang tidak terlalu besar seperti tomat, cabai, mentimun dan lain sebagainya
Sebenarnya Mudah Saja mengetahui jenis tanaman yang dapat ditanam dengan metode aquaponik. Semua tanaman yang tumbuh subur di atas tanah dan memiliki perakaran yang menyukai kondisi tanah yang basah adalah jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan metode ini. Beberapa sayuran atau tanaman yang sukses dibudidayakan dengan metode aquaponik diantaranya adalah selada, kangkung, mentimun, tomat, cabai, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa grup tanaman yang dapat ditanam dengan metode aquaponik cukup memuaskan
  • Sayuran Salad atau Salad Vegetable
Yang dimaksud dengan sayuran salad atau salad vegetable adalah segala jenis tanaman yang dapat dikonsumsi mentah seperti sahabat diantaranya selada tomat, bawang merah, bawang Bombay, cabai, dan lain sebagainya.
  • Sayuran berdaun hijau dan kubis
Hampir semua jenis sayuran berdaun hijau dapat ditanam dengan metode aquaponik diantaranya kangkung, bayam, sawi, dan sayuran dari keluarga kubis-kubisan seperti kol dan brokoli.
  • Tanaman herbal
Tanaman herbal yang biasa digunakan dalam pengobatan sekaligus masakan seperti basil, cilantro oregano, mint dan lainnya dapat ditanam dengan metode aquaponik sehingga menghasilkan tanaman yang bermutu lebih baik dan lebih sehat.
  • Tanaman hias
Tidak hanya tanaman sayur saja yang dapat ditanam dengan metode aquaponik melahirkan tanaman hias maupun tanaman bunga pun dapat ditanam dengan metode ini. Jenis tanaman bunga yang tumbuh dengan sangat baik pada metode ini adalah bunga mawar.
Memilih tanaman yang akan ditanam dengan metode aquaponik selain tergantung kepada selera dan tujuan budidaya. Meskipun demikian karakteristik dan sifat tanaman yang akan dibudidayakan harus dipertimbangkan sebelumnya karena hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Cuaca kondisi lingkungan dan faktor-faktor lainnya juga menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan sebelum  tanaman yang akan budidayakan.


sumber: urbanina.com

Senin, 07 November 2016

Cara Mengukur Kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro dan Mikro Dari Daun Tanaman

Ciri-Ciri Fisik Tanaman Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara Makro dan Mikro
Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganik yang ada di dalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman terutama yang mengasilkan buah dan umbi.

Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara
Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, S dan Mg.

Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil/sedikit, yang termasuk unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B, Na, Cl.
Kebutuhan unsur hara ini mutlak bagi setiap tanaman dan tidak bisa digantikan oleh unsur yang lain, tentunya dengan kadar yang berbeda sesuai jenis tanamannya sebab jika kekurangan unsur hara akan menghambat pertumbuhan dan hasil tanaman itu sendiri.

Kekurangan dan Kelebihan Unsur Hara
Tanaman yang mengalami kelebihan dan kekurangan Unsur Hara baik Makro maupun Mikro akan memberi Respon yang berbeda-beda. Berikut ini adalah ciri-ciri darai tanaman yang mengalami kelebihan dan kekurangan unsur hara.

1. Nitrogen (N)
Nitrogen adalah unsur hara makro utama yang dibutuhkan semua tanaman dalam jumlah yang banyak. Nitrogen merupakanan unsur yang sangat penting untuk pembentukan protein, daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya.

Nitrogen ditinjau dari berbagai sudut, mempunyai pengaruh positif sebagai berikut: a. Besar pengaruhnya dalam menaikkan potensi pembentukan daun-daun dan ranting. b. Mempunyai pengaruh positif terhadap kadar protein pada rumput dan tanaman makanan ternak dan lainnya.c. Pada berbagai tanaman gandum menaikkan kadar protein pada butir gandum.

Gejala kekurangan unsur N :
- warna daun yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning
- daun menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan
- pada fase dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil dan cepat matang.

Gejala kelebihan unsur N :
- tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar
- batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit
- penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah cenderung terlambat.

2. Fosfor (P)
Gejala kekurangan unsur P :
- warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan
- tepi daun bercabang
- batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning
- jika tanaman berbuah, buahnya kecil, tampak jelek dan lekas matang.

Gejala kelebihan unsur P :
- tumbuhan kerdil
- warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun.

3. Kalium (K)

Gejala kekurangan unsur K :
- daun terlihat lebih tua
- batang dan cabang lemah dan mudah rebah
- muncul warna kuning di tepi daun yang sudah tua yang akhirnya mengering dan rontok
- daun keriting dimulai daun yang paling tua
- kematangan buah terhambat
- ukuran buah menjadi lebih kecil dan mudah rontok.

4. Kalsium (Ca)
Kalsium penting untuk tanaman dan tanah. Kalsium merupakan bagian dari semua sel Tanaman. Di dalam tanaman, ia bersifat immobial. Ia tidak bergerak dari daun-daun muda, sehingga menyediakan kalsium yang berkesinambungan sangat mutlak selama
siklus hidup tanaman yang bersangkutan.

Bagi tanah kalsium yang seimbang jumlahnya dapat memperbaiki struktur tanah.
Gejala kekurangan unsur Ca :

- tepi daun muda yang mengalami klorosis
- kuncup-kuncup muda akan mati karena perakarannya yang kurang sempurna
- kalaupun ada daun yang muncul, warnanya akan berubah dan jaringan di beberapa tempat pada helai daun #majalahtani

Membuat Aeroponik Sederhana untuk Tanaman Cabe

Aeroponik merupakan teknik pemberian nutrisi dalam bentuk larutan cair yang dikombinasikan dengan oksigen diudara. Mengenai teknis mengkombinasikan ada berbagai macam. Ada yang menggunakan pengkabut untuk mencampur air nutrisi dan oksigen di udara, ada juga yang menggunakan tetes nutrisi namun akar dibiarkan terurai di udara seperti gambar berikut ini.

Sistem tersebut merupakan aeroponik yang dapat dibuat dengan mudah tanpa harus menggunakan pengkabut, karena pengkabut mudah tersumbat. Akar yang terurai memungkinkan untuk menyerap oksigen, selain itu nutrisi yang diteteskanatau dialirkan dari atas bagian akar akan menyuplai nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Untuk menanam cabe dengan sistem aeroponik sederhana ini membutuhkan bahan dan alat sbb,
Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah:
1. Lembar polykarbonat atau bisa diganti dengan kayu untuk papan temat tumbuh.
2. pipa pvc 1/2 inch, beserta konektor pvc seperti knee dan T, dll.
3. pompa air 2 meter.
4. Tandon air.
5. Selang HDPE 5mm dan nepel untuk pipa sekunder yang membagi nutrisi ke setiap lubang tanam.
6. benih cabe dan nutrisi AB mix.
7. Lem PVC
8. Netpot

Alat-alat yang diperlukan:
1. Hole saw untuk melubagi tempat netpot.
2. Gergaji besi untuk memotong.
3. Amplas untuk menghaluskan bekas potongan.
4. Cutter untuk memotong selang HDPE.

Skema sistem aeroponik yang dibuat kurang lebih seperti gambar berikut:

Nah! Bagaimana sobat hidroponik? Mudah bukan?Yuk kita tanam cabe, minimal untuk konsumsi sendiri dan tidak tergantung cabe di pasaran yang harganya naik turun. Semoga sukses yaaa ....

Postingan Unggulan

Pemanfaatan Sekam Padi dalam Pertanian Lebih dari Sekadar Limbah

  Pemanfaatan Sekam Padi dalam Pertanian Lebih dari Sekadar Limbah (Gambar Ilustrasi: sekam padi ) Apa Itu Sekam Padi? Sekam padi adalah lap...

Artikel Populer