Simulasi latihan.
Disusun oleh : Abdul Rohman
ANALISIS SWOT
PENGEMBANGAN
AGRIBISNIS LEBAH MADU
DI DESA PRAWOTO KECAMATAN SUKOLILO
KABUPATEN PATI
A.
Usaha
1.
Tipe usaha : Agribisnis Lebah Madu (Apis mellifera)
2.
Pengelola : Gapoktan “TANI JAYA”
3. Lokasi usaha : Desa
Prawoto kecamatan sukolilo, Kabupaten Pati
B.
Visi
Mewujudkan
masyarakat pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan yang
tangguh dan efisien dengan berwawasan kelestarian lingkungan untuk
kesejahteraan masyarakat.
C.
Misi
1. Meningkatkan
produktifitas pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
2. Meningkatkan area
panen pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
3. Meningkatkan dan
mempertahankan kelestarian alam dan lingkungan.
4. Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan petani.
5. Meningkatkan
kelembagaan petani melalui pendekatan kemitraan menuju usaha agribisnis.
D.
Identifikasi berdasarkan hasil
pengamatan
D.1. Sebelum Produksi
1. Ketersediaan
tanaman pakan lebah
2. Tersedianya
populasi lebah lokal
3. Penebangan tanaman
4. Program
penghijauan
5. Bencana alam /
iklim yang tidak teratur
6. Adanya minat dan
kemauan SDM untuk berusaha
7. Kerjasama petani
dikelola oleh kelompok tani
8. Minimnya
pengetahuan
9. Keterampilan masih
perlu dikembangkan
10. Kurangnya
perencanaan dan perhitungan keuangan
11. Pembinaan dinas
dan instansi terkait
12. Lembaga diklat
13. Sarana komunikasi
dan informasi
14. Ketersediaan
sarana dan peralatan usaha
15. Mahalnya harga
sarana usaha
16. Minimnya biaya
operasional dan pengembangan usaha
17. Kredit dari lembaga
keuangan
18. Paket teknologi dari
lembaga terkait
19. Lokasi lembaga
peneliti lebah madu jauh
D.2. Proses Produksi
1. Teknis
pemeliharaan
2. Kualitas madu baik
3. Hama dan penyakit
4. Curah hujan
5. Penanganan panen
dan pasca panen kurang
6. Pembuatan rumah
lebah kurang homogen
D.3. Setelah Produksi
1. Harga jual madu
terjangkau
2. Kemasan produk dan
pelayanan kurang sempurna
3. Sarana pemasaran dan
Sarana promosi semakin berkembang
4. Kebutuhan konsumen
besar
5. Prasangka buruk
masyarakat terhadap mutu madu
6. Pesaing peternak
lebah dari luar kota
7. Jumlah produksi
madu dari luar daerah banyak
E.
Identifikasi Faktor Internal
E.1. Kekuatan (Strengths)
1. Ketersediaan
tanaman pakan lebah
2. Tersedianya
populasi lebah lokal
3. Kualitas madu baik
4. Harga jual madu
terjangkau
5. Adanya minat dan
kemauan SDM untuk berusaha
6. Ketersediaan
sarana dan peralatan usaha
7. Kerjasama petani
dikelola oleh kelompok tani
8. Teknis
pemeliharaan
E.2. Kelemahan (Weaknesses)
1. Minimnya
pengetahuan
2. Keterampilan masih
perlu dikembangkan
3. Pembuatan rumah
lebah kurang homogen
4. Lokasi lembaga
peneliti lebah madu jauh
5. Minimnya biaya
operasional dan pengembangan usaha
6. Khusus pada penanganan
panen dan pasca panen kurang
7. Kemasan produk dan
pelayanan kurang sempurna
8. Kurangnya
perencanaan dan perhitungan keuangan
F.
Identifikasi Faktor Eksternal
F.1. Peluang (opportunities)
1. Pembinaan dinas
dan instansi terkait
2. Program
penghijauan
3. Paket teknologi
dari lembaga terkait
4. Sarana komunikasi
dan informasi
5. Sarana pemasaran
dan Sarana promosi semakin berkembang
6. Kredit dari
lembaga keuangan
7. Kebutuhan konsumen
besar
8. Lembaga diklat
F.2. Ancaman (Threats)
1. Hama dan penyakit
2. Bencana alam/iklim
yang tidak teratur
3. Mahalnya harga
sarana usaha
4. Penebangan tanaman
5. Curah hujan
6. Jumlah produksi
madu dari luar daerah banyak
7. Pesaing peternak
lebah dari luar kota
8. Prasangka buruk
masyarakat terhadap mutu madu
G.
Internal Factor Analysis
Summary (IFAS)
Faktor Internal
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Kekuatan (Strengths/S)
1. Ketersediaan
tanaman pakan lebah
2. Tersedianya
populasi lebah lokal
3. Kualitas madu
baik
4. Harga jual madu
terjangkau
5. Adanya minat dan
kemauan SDM untuk berusaha
6. Ketersediaan
sarana dan peralatan usaha
7. Kerjasama petani
dikelola oleh kelompok tani
8. Teknis
pemeliharaan
Sub total
|
0,080
0,080
0,075
0,065
0,065
0,060
0,060
0,045
0,530
|
4
3
4
3
2
3
2
3
|
0,320
0,240
0,300
0,195
0,139
0,180
0,120
0,135
1,620
|
Kelemahan (weaknesees/W)
1. Kemasan produk
dan pelayanan kurang sempurna
2. Penanganan panen
dan pasca panen kurang
3. Minimnya
pengetahuan
4. Pembuatan rumah
lebah kurang homogen
5. Minimnya biaya
operasional dan pengembangan usaha
6. Keterampilan
masih perlu dikembangkan
7. Kurangnya
perencanaan dan perhitungan keuangan
8. Lokasi lembaga
peneliti lebah madu jauh
Sub total
|
0,080
0,065
0,080
0,075
0,050
0,040
0,045
0,035
0,470
|
4
3
4
4
2
4
2
4
|
0,320
0,195
0,320
0,300
0,100
0,160
0,090
0,140
1,625
|
Total
|
1.000
|
3,245
|
H.
External Factor Analysis
Summary (EFAS)
Faktor External
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Peluang (opportunities/O)
1. Kebutuhan
konsumen besar
2. Program
penghijauan
3. Paket teknologi
dari lembaga terkait
4. Sarana
komunikasi dan informasi
5. Sarana pemasaran
dan Sarana promosi semakin berkembang
6. Kredit dari
lembaga keuangan
7. Pembinaan dinas
dan instansi terkait
8. Lembaga diklat
Sub total
|
0,090
0,060
0,055
0,045
0,045
0,035
0,030
0,050
0,410
|
3
3
2
2
2
3
4
3
|
0,270
0,180
0,110
0,090
0,090
0,105
0,120
0,150
1,115
|
Ancaman (Threats/T)
1. Penebangan
tanaman
2. Bencana alam/iklim
yang tidak teratur
3. Pesaing peternak
lebah dari luar kota
4. Hama dan
penyakit
5. Mahalnya harga
sarana usaha
6. Jumlah produksi
madu dari luar daerah banyak
7. Curah hujan
8. Prasangka buruk
masyarakat terhadap mutu madu
Sub total
|
0,085
0,025
0,080
0,075
0,095
0,085
0,060
0,085
0,590
|
3
2
2
2
3
3
1
4
|
0,225
0,050
0,160
0,150
0,285
0,255
0,060
0,340
1,555
|
Total
|
1,000
|
2,670
|
I.
Skor Matrik IFAS dan EFAS
EFAS
IFAS
|
OPPORTUNITIES (O)
|
THREATHS (T)
|
STRENGTHS (S)
|
Strategi SO
= 1,620 + 1,115
= 2,735
|
Strategi ST
= 1,620 + 1,555
= 3,175
|
WEAKNESSES (W)
|
Strategi WO
= 1,625 + 1,115
= 2,740
|
Strategi WT
= 1,625 + 1,555
= 3,180
|
Dari hasil
analisis keseluruhan (Matrik IFAS dan EFAS) di atas maka prioritas alternatif
strategi berurut mulai skor tertinggi adalah sebagai berikut :
1. Strategi WT : skor 3,180
Yaitu meminimalkan kelemahan untuk
menghindari ancaman
2. Strategi ST : skor 3,175
Yaitu menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
3. Strategi WO : skor 2,740
Yaitu meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
4. Strategi SO : skor 2,735
Yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang
Dalam mengambil
keputusan strategi dari usaha yang dilakukan harus dilihat situasi analisa
secara keseluruhan dan menyeluruh kemudian hasil dari seluruh analisa yang ada
diambil alternatif yang paling optimal untuk kepentingan internal usaha
tersebut, maka untuk strategi pengembangan agribisnis lebah madu di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati secara menyeluruh diambil alternatif strategi dengan
skor tertinggi yaitu strategi perpaduan weaknesses dan threaths/WT yaitu dengan
strategi meminimalkan kelemahan (weaknesses) untuk menghindari ancaman (threaths)
dengan cara mempertahankan dan menjaga usaha yang sudah dilakukan.
J.
Matrik SWOT (Perancangan Strategi)
EFAS
IFAS
|
OPPORTUNITIES (O)
1.
Kebutuhan
konsumen besar
2.
Program
penghijauan
3.
Paket teknologi
dari lembaga terkait
4.
Sarana
komunikasi dan informasi
5.
Sarana pemasaran
dan Sarana promosi semakin berkembang
6.
Kredit dari
lembaga keuangan
7.
Pembinaan dinas
dan instansi terkait
8.
Lembaga diklat
|
THREATHS (T)
1. Mahalnya harga sarana usaha
2. Penebangan tanaman
3. Jumlah produksi madu dari luar daerah
banyak
4. Prasangka buruk masyarakat terhadap
mutu madu
5. Pesaing peternak lebah dari luar kota
6. Hama dan penyakit
7. Curah hujan
8. Bencana alam/iklim yang tidak teratur
|
STRENGTHS (S)
1.
Ketersediaan
tanaman pakan lebah
2.
Tersedianya
populasi lebah lokal
3.
Kualitas madu
baik
4.
Harga jual madu
terjangkau
5.
Adanya minat dan
kemauan SDM untuk berusaha
6.
Ketersediaan
sarana dan peralatan usaha
7.
Kerjasama petani
dikelola oleh kelompok tani
8.
Teknis
pemeliharaan
|
Strategi SO
1.
Menambah jumlah
pemilikan modal guna memperbesar usaha
2.
Penanaman
tanaman yang cocok untuk lebah lokal
3.
Peningkatan
kualitas madu dengan pemanfaatan teknologi
4.
dst...........
|
Strategi ST
1.
Pemanfaatan
sarana pakan lebah secara optimal
2.
Diversifikasi
makanan lebah alternatif
3.
Program promosi
hasil lebih gencar
4.
dst..........
|
WEAKNESSES (W)
1.
Kemasan produk
dan pelayanan kurang sempurna
2.
Minimnya
pengetahuan
3.
Penanganan panen
dan pasca panen kurang
4.
Pembuatan rumah
lebah kurang homogen
5.
Minimnya biaya
operasional dan pengembangan usaha
6.
Kurangnya
perencanaan dan perhitungan keuangan
7.
Keterampilan
masih perlu dikembangkan
8.
Lokasi lembaga
peneliti lebah madu jauh
|
Strategi WO
1.
Peningkatan
pelayanan konsumen
2.
Peningkatan
pengetahuan akan reboisasi untuk tanaman makanan lebah
3.
Peningkatan
tentang pascapanen dengan teknologi alternatif
4.
dst .................
|
Strategi WT
1.
Perencanaan
efisiensi kemasan produk dan pelayanan
konsumen
2.
Sosialisasi
mulai dari karyawan sendiri dan ke masyarakat untuk mencegah dan menghindari
penebangan liar
3.
Diversifikasi
produk
4.
Merubah bentuk
rumah lebah sesuai dengan standart agar hasil optimal
5.
dst..............
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar