Selasa, 29 November 2016

Resensi Buku “Seberapa Berani Anda Membela Islam?”


Judul                    : Seberapa Berani Anda Membela Islam?
Pengarang           : Na’im Yusuf
Penerbit               : Magfiroh Pustaka
Cetakan               : Pertama, Mei 2016
Dimensi Buku     : 145x 210x13mm
Jumlah Halaman : xiv + 274 hal
ISBN                   : 978-979-25-2643-1

Diataara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah .dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-menunggu, dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya) (al-ahzab [33];23) “Na’im Yusuf hal 247”

Kita sebagai muslim sudah berjanji (Bersyahadat) bahwa tidak ada illah kecuali Allah Ta’ala,dan Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam adalah Nabi utusan Allah, disinilah sebenarnya manusia sudah berikrar untuk setia kepada Allah Ta’ala dengan senantiasa membela agamannya sepanjang hidupnya sehingga akan tegak hukum Allah dimuka bumi untuk kebaikkan manusia kebahagiaannya di dunia dan akhirat kelak. Di dunialah ladang yang tidak akan disia-siakan oleh kaum muslimin untuk senantiasa beramal sholeh dengan menjalankan apa yang menjadi perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya dengan wujud amal ma’ruf nahi mungkar dimuka bumi dengan berpegang teguh pada Alhquran Dan Hadis. Kunci kesuksesan dan keberhasilan dakwah adalah terpenuhinya janji kita kepada Allah Ta’ala.  

Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda “Pemimpin orang-orang yang mati syahid adalah Hamzah dan orang yang menghadap penguasa jahat, lalu dia memerintahkannya (berbuat adil) dan melarangnya (berbuat buruk), tetapi dia (penguasa itu) membunuhnya” (HR.al-Hakim) 


Hadist diatas menerangkan betapa besar pahala bagi orang-orang yang beriman kepada Allah Ta’ala untuk selalu mengumandangkan jihad dimuka bumi (mengajak kebaikan mencegah kemungkaran) melalui pendidikan dan memberi contoh bagi kaum muslimin yang lainnya sehingga terwujudnya baldatun thoyibatun warobbul ghofur di muka bumi khususnya Indonesia, yang juga merupakan jihad adalah mengajak dan mengingatkan pemimpin-pemimpin kita yang zalim dan lalai akan kewajibannya baik sebagai mukmin dan sebagai pemimpin bagi yang lainya supaya mereka selalu ingat kewajibannya untuk berbuat adil kepada rakyatnya di berbagi sektor kehidupan rakyatnya diantarannya adalah adil dalam kemakmuran dan tidak tebang pilih dalam menegakkan keadilah karena semua dimata hukum sama (semua dimata Allah adalah sama) yang membedakannya adalah hanya amal ibadahnya (amar makruf nahi mungkar), jika ada pemimpin kita yang lalai dan melebihi batas dalam ketidak adilan dan keburukan maka tugas kita sebagai rakyat dan sebagai sesama muslim untuk mengingatkanya dengan cara yang ihsan (baik) ingatkan dengan lisan, jika tidak di indahkan maka ingatkan dengan kekuatan (muslimin bersatu) supaya kembali menjadi pemimpin yang amanah dan adil. Maka ketika peringatan itu sampai padannya akan banyak sekali pertentangan dan sanggahan untuk senantiasa membenarkan kezalimannya tersebut dan mereka selalu menebar fitnah dan menganggap orang-orang yang memberikan peringatan tersebut mengada-ada.


Sikap pemberani bukan hanya berdasarkan kesempurnaan tubuh, tinggi badan,dan kekuatan fisik saja tapi juga berdasarkan kejernihan berfikir dan keilmuannya paham dengan hukum-hukum yang ada sehingga tau persis bahwa yang dilakukannya itu adalah benar dan akan mendapat dukungan dari kaum muslimin. Di era modern ini umat islam membutuhkan sososk pemberani untuk mempertahankan aqidah dan keislamanya.
Sesungguhnya, badai yang menerpa umat islam sangat besar. Agar bahtera itu mendarat dengan selamat ketepi pantai, kita harus mempersiapkan bekal yang banyak diantarannya adalah bekal keimanan, aqidah dan akhlaq, kita harus senantiasa mengajarkan sikap adil dan kejujuran kepada seorang muslim kita harus bersatu padu menyatukan kekuatan. Kita hanya memiliki satu tujuan, satu tekad, dan satu semboyan yaitu,
……dan aku bersegera kepada-Mu, ya tuhanku,agar engkau ridha (kepadaku). (thaha[20];84). “ Ni’am Yusuf hal:7”

Dan inilah karakter pemberani bembela Islam sejati yang harus dimiliki setiap muslim : Mereka yang selalu bertasbih dikala pagi siang dan petang dan yang senantiasa meramaikan masjid-masjid Allah  dengan kegiatan keislaman dan menegakkan sholat berjamaah dimasjid, yang senantiasa membayar kwajibannya zakat itu karena mereka semata-mata takut kepada Allah Ta’ala dan mengharapkan pembalasan di hari akhir dengan syurgannya. Pilar yang paling penting dalam membela agama Allah adalah dengan senantiasa menjaga sholat berjamaah tepat waktu “Rosullah Sallahu alaihi wassalam tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu sekalipun beliau sakit keras” ini dalah pemberani sejati demi tegaknya agama Allah dimuka bumi.

“Sebaik-baik kerindun adalah rindu pada masjid, bukan rindu pada istana dan kuda-kuda dengan segala keindahannya” “Na’im Yusuf hal 22”

Dalam berdakwah membela islam kita di tidak boleh terlena dan lalai akan tugas-tugas kita sebagai  muslim, berkembangnya teknologi informasi sejatinya dapat kita gunakan sebagai sarana untuk berdakwah membela islam dengan memberikan informasi dan keilmuan  tentang islam yang benar dari sumbernya, banyak sekali dalil yang memperinatkan kita supaya tidak lalai dalam berdakwah jika kita lalai akan tanggung jawab kita maka itu termasuk perbuatan tercela dan merugi. Banyak sekali keilmuan dalam islam yang dapat kita jadikan media dakwah (mengajak kebaikan dan mengajak untuk mencegah kemungkaran) diataranya adalah dengan pendidikan formal degan menjadi guru dan ustadz sebagai penyampai kebenaran dan kebaikan dari Al-quran, selain itu media dakwah yang banyak peluannya adalah lewat media-media yang dapat diakses kaum muslimin sebagai pengimbang informasi. Penguatan ekonomi kaum muslimin juga merupakan medan dakwah yang luar biasa melalui pengentasan kemiskinan keberadaan zakat infaq shodaqoh akan mampu membawa kemaslahatan bagi umat sehingga umat islam menjadi manusia yang sejahtera sehingga dapat menentramkannya dalam menjalani kehidupan dan ibadahnya sehari-hari, disinilah dibutuhkan pemberani bagi pembela Islam sejati. Untuk itu hindarilah sifat lalai dalam amar ma’ruf nahi mungkar, jika itu lalai maka akan turun azab yang nyata sebagi peringatan bagi umat-umatnya yang lalai dan melampaui batas.


Pembela islam sejati harus mempunya sifat sungguh-sungguh dalam melaksaknakan kwajibannya ber amar ma’rufnahi mungkar (tidak harus dengan senjata) tapi dengan memberikan tauladan yang baik bagi masyarakat, dan senantiasa memberikan pemahaman yang benar tentang keislaman dan akhirnya dapat melaksanakan kwajibannya dengan benar dan insyaAllah memperoleh pahala yang begitu besar sebagai imbalannya (syurga) tetap optimis dan jamgan mudah pustus asa SEBAGAI PEMBERANI DALAM MEMBELA ISLAM.

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan kebajikan,bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Diatelah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa , dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah diridhai. Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka sesuadah mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa …(an-Nur[24]:55) “ Na’im Yusuf hal:251”

Didalam buku “ Seberapa Berani Anda Membela Islam? ”Na’im Yusuf mengupas 13 karakter sebagai pemberani, dengan karakter-karakter yang disampaikan dapat memberikan meneguhkan hati supaya dapat istiqomah dalam berdakwah dan menjadi pemberani sejati.

Apakah kita termasuk pemberani dengan mempunyai karakter-karakter tersebut?? Yang berani dengan tegas membela harga diri dan agama kita (islam)? Temukan dan carilah jawabannya didalam buku yang dikarang oleh Na’im Yusuf “Seberapa Berani Anda Membela Islam?” 

Tidak ada komentar: