Selasa, 05 Juni 2018

Penyakit Blas Pada Tanaman Padi

Penyakit Blas Pada Tanaman Padi
(Pyricularia oryzae)


a. Penyebab Penyakit

Penyakit blas disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea (Cooke) Sacc. (sinonim dengan Pyricularia oryzae) (Rossman et al., 1990).

b. Ciri Mikro Patogen

Secara morfologi, cendawan Pyricularia oryzae mempunyai konidia berbentuk bulat, lonjong, tembus cahaya, dan bersekat dua (3 ruangan) (Ou, 1985). Satu daur penyakit dimulai ketika spora cendawan menginfeksi dan rnenghasilkan suatu bercak pada tanaman padi dan berakhir ketika cendawan bersporulasi dan rnenyebarkan spora baru rnelalui udara. Apabila kondisi lingkungan menguntungkan, satu daur dapat terjadi dalam waktusekitar 1 minggu. Selanjutnya dari satu bercak dapat rnenghasilkan ratusan sampai ribuan spora dalam satu malam dan dapat terus rnenghasilkan spora selama lebih dari 20 hari. Pada kondisi kelembapan dan suhu yang mendukung, cendawan blas dapat mengalami banyak daur penyakit dan menghasilkan kelimpahan spora yang dahsyat pada akhir musim. Tingkat inokulum yang tinggi ini sangat berbahaya bagi tanaman padi yang rentan (Scardaci et al., 1997).

e. Bioekologi Patogen
Daur penyakit blas meliputi tiga fase yaitu infeksi, kolonisasi, dan sporulasi (Leung dan Shi, 1994). Fase infeksi diawali dengan pembentukan konidia bersepta tiga yang dilepaskan oleh konidiatorKonidia berpindah ke permukaan daun yang tidak terinfeksi melalui percikan air atau bantuan angin. Konidia menempel pada daun karena adanya perekat atau getah di ujungnya (Hamer et al., 1988). Konidia akan berkecambah pada kondisi optimum dengan cara membentuk buluh-buluh perkecambahan yang selanjutnya menjadi appresoria (Bourett dan Howard, 1990). Appresoria akan menembus kutikula daun dengan bantuan melanin yang ada pada dinding appresoriaProses penetrasi appresoria pada kondisi optimum berlangsung 8-10 jam (Chumley dan Valent, 1990). Pertumbuhan hifa yang terus terjadi menyebabkan terbentuknya bercak. Pada kelembapan yang tinggi, bercak pada tanaman yang rentan menghasilkan konidia selama 3-4 hari. Konidia ini sangat mudah tersebar dan merupakan inokulum untuk infeksi selanjutnya (Leung dan Shi 1994).

Penyebaran spora terjadi selain oleh angin juga oleh biji dan jerami. Cendawan P. oryzae mampu bertahan dalam sisa jerami sakit dan gabah sakit. Dalam keadaan kering dan suhu kamar, spora masih bertahan hidup sampai satu tahun, sedangkan miselia mampu bertahan sampai lebih dari 3 tahun. Sumber inokulasi primer di lapang pada umumnya adalah jerami. Sumber inokulasi benih biasanya memperlihatkan gejala awal pada pesemaian. Untuk daerah tropis, sumber inokulasi selalu ada sepanjang tahun, karena adanya spora di udara dan tanaman inang lain selain padi (Tasugi dan Yoshida, 1959).

f. Gejala
Cendawan P. oryzae dapat membentuk bercak pada daun padi, buku batang, leher malai, cabang malai, bulir padi, dan kolar daun (Chen, 1993; Scardaci et al., 1997). Bercak pada pelepah daun jarang ditemukan. Bentuk khas dan bercak blas daun adalah belah ketupat dengan dua ujungnya kurang lebih runcingBercak yang telah berkembang. bagian tepi berwarna coklat dan bagian tengah berwarna putih keabu-abuan. Bercak bermula kecil berwarna hijau gelap, abu-abu sedikit kebiru-biruan. Bercak ini terus membesar pada varietas yang rentan, khususnya bila dalam keadaan lembab. Bercak yang telah berkembang penuh mencapai panjang 1—1,5 cm dan lebar 0,3—0,5 cm dengan tepi berwarna coklat. Bercak pada daun yang rentan tidak membentuk tepi yang jelas. Bercak tersehut dikelilingi oleh warna kuning pucat (halo area), terutama pada lingkungan yang kondusif, seperti keadaan lembab dan ternaungi. Selain itu, perkembangan bercak juga dipengaruhi oleh kerentanan varietas dan umur bercak itu sendiri. Bercak tidak akan berkembang dan tetap seperti titik kecil pada varietas yang tahan. Hal ini karena proses perkembangan konidia dan cendawan P. oryzae dalam jaringan inangnya terhambat. Bercak akan berkembang sampai beberapa millimeter berbentuk bulat atau elips dengan tepiberwarna coklat pada varietas dengan reaksi moderat (Nisikado, 1926; Ou, 1985; dan Sueda, 1928). Pada lingkungan yang kondusif, blas daun dapat menyebabkan kematian keseluruhan tanaman varietas rentan yang masih muda sampai stadia anakan (Scardaci et al., 1997).
Infeksi pada buku batang menyebabkan bercak berwarna coklat atau hitam dan batang patah (Ou, 1985) dan kematian yang menyeluruh pada batang sebelah atas dan buku yang terinfeksi (Scardaci et al., 1997). Infeksi pada malai menyebabkan blas leher, bercak coklat pada cabang malai dan bercak coklat pada kulit gabah (Ou, 1985). Apabila blas leher terjadi lebih awal akan mengakibatkan malai mati secara prematur, putih dan kosong secara menyeluruh, sedangkan jika blas leher terjadi kemudian menyebabkan pengisian bulir padi tidak sempurna dan mutu biji menjadi rendah (Scardaci et al., 1997). Infeksi P. oryzae pada malai akan menyebabkan leher malai membusuk dan bulir padi menjadi hampa (Semangun, 1991).
Serangan P. oryzae pada kolar daun (daerah pertemuan antara helaian daun dan pelepah) menimbulkan gejala blas kolar berwarna coklat. Blas kolar yang terjadi pada daun bendera atau pada daun kedua terakhir dapat menyebabkan pengaruh yang nyata pada produksi padi (Scardaci et al., 1997).
Gambar 2. Gejala penyakit blas daun (A), blas leher (B), blas buku (C), dan blas kolar (D) (Santoso dan Nasution ,2012)
 
Gambar 3. Gejala penyakit blas daun (Encyclopedia of life, 2012)
g. Pengendalian
Menurut Santoso dan Nasution (2012) pengendalian penyakit blas dapat dilakukan dengan menggunakan varietas tahan, diversifikasi varietas padi, cara bercocok tanam dan pendekatan kimiawi.
Ketahanan Varietas
Cara yang paling efektif, murah dan ramah lingkungan dalam pengendalian blas adalah penggunaan varietas unggul baru yang tahan dengan blas
            Diversifikasi Varietas Padi
Diversifikasi varietas padi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Penanaman varietas yang berbeda secara berseling-seling;
2. Pelepasan galur secara terus-menerus;
3. Penanaman sejumlah varietas/galur dalam suatu hamparan.

Pendekatan Cara Bercocok Tanam

Pengendalian penyakit blas dengan pendekatan cara bercocok tanam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Pemakaian jerami sebagai kompos;
2. Penggunaan pupuk nitrogen dengan dosis;
3. Waktu tanam yang tepat.
         Pendekatan Kimiawi
Pengendalian penyakit blas dengan pendekatan kimiawi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Cara perendaman benih (soaking) dalam fungisida;
2. Penyemprotan tanaman dengan fungisida.


DAFTAR PUSTAKA
Santoso dan Anggiani Nasution. Pengendalian Penyakit Blas Dan Penyakit Cendawan Lainnya. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. http://bbpadi.litbang.deptan.go.id/index.php/in/download/finish/19/485/0. Diakses 26 Desember 2012
Scardaci, S.C. et al. 1997. Rice Blast: a New Disease in California. Agronomy Fact Sheet Series 1997-2. Davis: Department of Agronomy and Range Science, University of California. 3p.

Semangun, H. 1991. Penyakit-Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 449p.

DAFTAR PUSTAKA TENTAG PERTANIAN

DAFTAR PUSTAKA





Ambarwati, M & T. Sagala. 2006. Burung Hantu (Tyto alba) Pengendali Tikus Pada Tanaman Pangan. Available at all http://www.deptan.go.id/ditlintp/TEKNOLOGI/BURUNG HANTU.html. Diakses tanggal 12 September 2015.
 Anonim, 2000.Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pupuk Organik. Instalasi Penelitian   dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta.
 ……....2007. Teknik Pembuatan Kompos. www.lampung.litbang-deptan.go.id
……… 2007. Potensi Pupuk Organik. www.disnak.sumbar
……….2007. Bahan Organik dan Pupuk Kandang. www.knowledgebank.irri.org
……….2007. Teknik Pembuatan Kompos. www.lampung.litbang-deptan.go.id
Dessy, S. 2006. Kajian Daya Insektisida Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta
indica) dan Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach) Terhadap Perkembangan Serangga Hama Gudang Sitophilus zeamais Motsch Skripsi. Institut Pertanian Bogor

Isroi. 2008. KOMPOS. Makalah. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor.Wikipedia Indonesia.
Parnata, Ayub.S. 2004. Pupuk Organik Cair. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18.
Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta, sebuah prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.
Suriadikarta, Didi Ardi., Simanungkalit, R.D.M. (2006).Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat:Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Hal 2.
Sutanto, Rachman. (2002). Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius.


Senin, 04 Juni 2018

MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

MAKALAH
MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN







 




DOSEN
Drs. Karyadi, M.si

DISUSUN OLEH :
Abdul Rohamn
NIM  : 122001508
Agung Setyo Wibowo
NIM : 122001510
Agus Sutriyono
NIM : 122001511


SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN FARMING (STIP FARMING)

TAHUN 2014







i
 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Ekonomi” untuk memenuhi tugas kuliah pada mata kuliah Manajemen Sumberdaya Alam Dan Lingkungan.
Dikarenakan pengetahuan kami yang sangat terbatas, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, baik ditinjau dari segi materi maupun dari segi tata bahasanya. Namun, penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan menggunakan bahan referensi yang sesuai dan berkaitan dengan pokok bahasan makalah ini, penyusun berusaha dan berupaya membahas dan memberikan informasi yang diharapkan dapat bermanfaat dan dapat meng-up to date wawasan para pembaca terutama teman-teman yang menimba ilmu di STIP Farming. Oleh karena itu, penyusun membuka diri terhadap saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari para pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata penyusun sampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.Karyadi, M.Si atas bimbingan dan arahannya selama ini. Serta tim penyusun makalah atas kerjasamanya selama ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


Pati, April 2014


                                                                                                                Penyusun
  







ii
DAFTAR ISI



Kata Pengantar ............................................................................................................i
Daftar Isi ......................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
1.2  Permasalahan .........................................................................................2
1.3  Tujuan .....................................................................................................2

BAB II Pembahasan
2.1 Definisi Sumber Daya Alam Dan Ekonomi................................................4
2.2 Peran Utama Sumber Daya Alam dan ekonomi ......................................4
               
BAB III Kesimpulan/ Penutup
3.1 Peranan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Ekonomi..................5
Daftar Pustaka


  























1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut (Daryanto 1995).
Ditinjau dari kepemilikannya, terdapat tiga macam sumberdaya alam yaitu sumberdaya alam milik pribadi (Privately owned resourses). Sumberdaya alam milik bersama (common property resourses). Dan sumberdaya alam tak bertuan (open acces recourses). Reksohadiprojo & Brojonrgoro, 1997)
Defenisi lain dikatakan sumber alam adalah unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik maupun hayati, yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kesejahteraannya.
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural resources maupun sumber daya manusia atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset  yang dimiliki suatu Negara yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang  sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.  Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha – usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel perkapita.
Namun sumber daya alam yang ada tersebut tidak sendirinya diolah olah alam akan tetapi perlu adanya sumber daya manusia, guna mengolah sumber daya alam tersebut. Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi atau disebut juga sebagai proses produksi.
2
Dalam beberapa tahun ini permasalahan degradasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup terus terjadi, mulai dari kasus Pembalakan liar, perambahan hutan, penambangan batu kapur dan penambangan phospat di daerah gunung kendeng, kasus tanah longsor di daerah-daerah seperti di desa kedungwinong kecamatan sukolilo dan bahkan banjir bandang seakan setiap saat mengancam penduduk sewaktu hujan datang ini akibat peralihan fungsi hutan menjadi kawasan tanaman pangan (jagung). Dan yang masih dalam ingatan kita adalah bocornya gas bercampur lumpur di daerah Porong Sidoarjo yang merusak lahan penduduk, perumahan bahkan memperlambat jalan tol (Tol Road) bahkan di ebstimasi kejadian tersebut mengakibatkan kerugian ratusan milliar, Itu semua merupakan kasus-kasus yang sekarang ini muncul di media massa, Permasalahan-permasalahan Sumberdaya alam dan lingkungan tadi tidaklah dapat diselesaikan dalam waktu singkat, dan mudah. Perlu waktu dan kerjasama semua pihak dalam menyelesaikan permasalahan tadi terutama dalam kegiatan pencegahan degradasi lingkungan. Degradasi Sumberdaya alam dan lingkungan yang terjadi pasti akan memberikan eksternalitas negatif kepada kita. Ekternalitas suatu kata yang diadopsi dari kata asing externality, menurut Fauzi. A (2004) eksternalitas adalah dampak (positif atau negatif), atau dalam bahasa formal ekonomi sebagai net cost atau benefit, dari tindakan satu pihak terhadap pihak lain. Banyak contoh yang dapat menggambarkan eksternalitas positif maupun negatif, berdirinya pabrik di suatu kawasan dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi para pedagang makanan di sekitarnya, sehingga adanya pabrik tersebut akan meningkatkan pendapatan penghasilan para pendagang makanan contoh tersebut merupakan ekternalitas positif. Sedangkan akibat adanya pabrik dapat juga menimbulkan eksternalitas negatif seperti terjadinya pencemaran udara, air dan suara.
Dapat dipastikan lingkungan memberikan peran yang sangat peting dalam kegiatan ekonomi kita, hingga dapat dikatakan kegiatan ekonomi tidak mungkin bergerak tanpa adanya peran lingkungan di dalamnya. Akan tetapi sejauh mana peran tersebut terhadap kegiatan ekonomi kita, mungkin kita tidak mengetahuinya. Oleh karena itu penulis akan  membahas peran sda dalam  pembangunan ekonomi yang lebih lanjut.


1.2  Permasalahan
3
Adapun Permasalahan  yang dapat di tarik dari uraian latar belakang masalah diatas tersebut diantaranya adalah sebagi berikut :
Ø  Apakah pengertian sumber daya alam beserta bagaimana kelangkaan sumber daya alam dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi?
Ø  Bagaimana definisi dan tujuan pembangunan ekonomi itu sendiri?
Ø  Apa hubungan sumber daya alam dengan pembangunan ekonomi?
Ø  Bagaimanakah peranan sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi?

1.3  Tujuan

Adapun maksud dari tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menginformasikan tentang bagaimana hubungan dan peranan sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi berserta definisi atas sumber daya alam itu sendiri. Selain itu, tujuan yang lain ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Alam Dan lingkungan dengan member pembahasan melalui tema yang telah  diberikan ke pada tim kami.

























4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sumber Daya Alam Dan Ekonomi

Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut (Daryanto 1995).
Menurut Sukanto Reksodiprodjo (1990), Sumber daya alam adalah sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai didalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya alam meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati yang berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria – kriteria teknologi, ekonomi, social dan lingkungan.
            Keterkaitan ekonomi dan lingkungan dapat diringkas ke dalam tiga macam hubungan yang saling terkait yaitu terdapat hubungan positif antara jumlah dan kualitas barang sumberdaya dengan pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi, maka kebutuhan akan sumberdaya alam akan meningkat, Terdapat hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan tersedianya sumberdaya alam  didalam bumi artinya kenaikan pertumbuhan ekonomi akan diikuti oleh menurunnya ketersediaan sumberdaya alam di bumi, hal ini tidak lain karena proses eksploitasi Sumber Daya Alam Akan membawa konsekwensi kekurangan stok. Terdapat hubungan positif antara pembangunan ekonomi dengan pencemaran lingkungan fenomena ini biasanya terjadi di negara berkembang.

 2.2 Peran Utama Sumber Daya Alam Dan Ekonom
Peranan utama lingkungan sebagai pendukung kegiatan ekonomi dapat digolongkan dalam tiga katagori yakni sebagai sebagai penyedia bahan baku, penerima sisa produksi/ konsumsi (limbah) dan penyedia fasilitas.
Implikasi dari peran tersebut adalah bahwa lingkungan merupakan komponen penting dari sistem ekonomi. Artinya tanpa adanya lingkungan maka sistem ekonomi tidak akan fungsi. Dengan demikian pembangunan ekonomi yang mesti diterapkan adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan dalam arti tidak menguras sumberdaya alam dan merusak lingkungan.
5
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Peranan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Ekonomi
Dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi, sejarah mencatat bahwa masyarakat dapat mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Sampai sekarang masih ada orang-orang yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami kemiskinan karena tidak cukup sumber-sumber alam yang dimilikinya.
Sumberdaya alam dan lingkungan memberikan peranan terhadap kegiatan ekonomi. Kebutuhan baik itu rumah tangga maupun perusahaan kesemuanya dipastikan diperoleh dari alam, dimana perusahaan akan meningkatkan nilai ekonomi (Added-Values) dari sumberdaya alam dan lingkungan yang di eksploitasi dengan cara memproduksinya. Dari hasil produksi akan ada dua produk yang dihasilkan yang pertama produk konsumsi dan yang kedua sisa hasil produksi (residu). Dan dari sisa dari kegiatan ekonomi tersebut akhirnya kembali ke alam baik dalam bentuk padat, cair maupun gas.
Peran sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi dapat dirinci diantaranya adalah sebagai:
Ø  Berperan sebagai pemenuhan atas tuntutan kebutuhan hidup manusia melalui peningkatan nilai ekonomi sumber daya alam dengan pengolahan dan produksi.
Ø  Berperan sebagai bahan baku dalam proses produksi sehingga bermanfaat dalam menunjang pendapatan nasional demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Ø  Berperan sebagai persediaan bahan baku bagi proses produksi demi memenuhi kebutuhan manusia di masa depan.
Ø  Berperan sebagai faktor penyeimbang ekosistem lingkungan hidup.
Ø  Berperan sebagai salah satu sumber daya yang dapat digunakan selamanya atau tak kan pernah habis seperti udara.
Ø  Berperan dalam mendorong aspek kepariwisataan dalam menarik turis melalui sumber nilai estetika lingkungan yang ada sehingga menambah devisa Negara dan memberikan sumbangsi dalam pembangunan ekonomi.
Ø 
6
Berperan sebagai aset berharga dalam suatu Negara yakni sebagai kekayaan tersendiri yang bisa di olah dan dikelola dalam suatu Negara yang akan berpengaruh banyak dalam pembangunan khususnya pembangunan ekonomi.
Menurut Djajadiningrat S.T (1997), mengatakan bahwa lingkungan dan alam memiliki tiga fungsi yaitu yang pertama berfungsi sebagai persediaan bahan baku, dimana rumah tangga dan perusahaan sangat tergantung pada lingkungan alam, antara lain udara, air dan keperluan lain seperti mineral dan tenaga. Yang kedua adalah sebagai wadah untuk limbah, dimana perusahaan dan rumah tangga menghasilkan sejumlah besar limbah sementara ditumpuk di lingkungan. Yang ketiga penyedia fasilitas, yaitu lingkungan mempunyai sejumlah fasilitas yang merupakan sumber dari estetika. Ini termasuk pemandangan yang indah, sarana jalan memalui semak-semak, dan pantai-pantai yang asli .
Harapan kami tugas makalah ini dapat menjadi bahan untuk referensi dalam melakukan perkuliahan di STIP FARMING Terutama Mata Kuliyah Manajemen Sumberdaya Alam Dan Lingkungan.





















7
DAFTAR PUSTAKA


Reksohadiprodjo, Sukanto. 1994. Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Energi. Yogyakarta: BPFE