Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Segalapuji hanya bagi Allah Pemilik segala Kehidupan Dibumi ini.
sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau Nabi Muhammad Salallahu alaihi Wassalam, Semoga kita senantiasa mengikuti Sunah-sunahnya dan mengamalkan semua Ajaran beliau...
================================
* Dari Abdur Rahman, Abu Hurairah bin Shakhr RodliaAllahu anhu. ia berkata : Rosulullah Salallahu Alaihi Wassalam Bersabda, " Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuhmu dan tidak juga melihat bentukmu, tetapi ia melihat hatimu " ( Hadist Riwayat Muslim ).*
Allah Subhanahu Wata'ala, yang menciptakan manusia dengan bentuk dan rupa yang bagus dan Dia pula yang menghidupkannya, Ditangan Allah-lah kunci segalannya.
Allah subhanahu wata'ala yang menciptakan manusia dan Dialah yang menghidupkannya dan mematikannya kemudian membangkitkannya kembali untuk diberi balasan, dan Dia maha megetahui tiap-tiap sesuatu. Namun dalam perhitungan Amal seseorang, tidak melihat tingginya tubuh, potongan dan rupanya, bahkan bukan pula karena pakaiannya, sebab berapa banyak orang yang kusut, tetapi kalau dia dihadapkan kepada Allah Subhanahu Wata'alajustru dipandangan Allah sangat baik. Karena itu bukan rupawan atau cantiknya wajah dan gagahnya tubuh yang menjadi ukuran untuk pemberian pahala. Tapi yang menjadi ukuran dalam pemberian pahala kepada seseorang adalahkarena Ketakwaanya kepada Allah Subhanahu wata'ala.
Allah Berfirman "Inna Akromakum indhaAllahi At kho kum " (QS. Al Hujurat :13)
Yang Artinya : Sesungguhnya orang yang paling mulia dari antaramu di sisi Allah Adalah Yang paling Takwa ( QS: l Hujurat: 13)
Sedang apa yang disebut "takwa" ialah niat yang benar yang menyertai semua amalannya. tempatnya niat adalah di hati. Maka jika niatnya ikhlas dan amalannya baik, dia adalah manusia yang paling dekat kepada Allah, yang di situlah Allah Subhanahu Wata'ala akan melihatnya dan mengawasinnya.
Allah Subhanahu Wata'ala Berfirman, Yang artinya : " Bukan harta dan anak-anakmu yang dapat mendekatkanmu kepada-Ku " (QS. Saba' :37).
Dari keterangan di atas ( Hadis ) kita dapat mengambil beberapa pelajaran Sebagai berikut;
1. Hati Harus selalu dijaga kebersihannya dan dibersihkan dari berbagai macam penyakit masyarakat, seperti : Dengki, iri hati ragu dan semua sifat-sifat tercela lainnya.
2. Ikhlas harus dikumandangkan didalam hati sehingga semua amal menjadi beres ( diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala)
3. Memperbaiki hati dan menjaga kemurniannya harus lebih didahulukan dari pada perbuatan anggota, sebab perbuatan hatilah yang dapat mengesahkan seluruh amalan syar'i . dimana setiap amalan syar'i tida dipandang sah, kecuali dari seorang mukmin yang mengetahui siapa yang sebenarnya memerintahkan dia untuk beramal demikian itu dengan mengikhlaskan amalan itu semata karena Allah Subhanahu wata'ala serta dengan penuh ketekunan ia mengontrol amalannyau itu semata karena Allah Ta'ala.
Dan itulah yang disebut "Al-ihsan" Sekalipun engkau tidak melihatnya namun Dia (Allah Subhanahu wata'ala senantiasa melihatmu. Oleh karena itu jadikanlah hati itu benar-benar untuk dilihat dan diperhatikan oleh Allah subhanahu Wata'ala.
========================================================
Demikaian Ringkasan dari kegitan ngaji rutin Di Yayasan Al Ikhlas Pati
Semoga bermanfaat bagi pembaca, jika ada kekurangan dalam penulisannya mohon dikoreksi.
Terimakasih
Salam Sukses Bagi Semua pendidik di TKIT dan SDIT serta di yayasan islam.
" Wassalamualaikum warohmatullahi Wabarokatuh.....
Di Bimbing Oleh :
Ustad.Abdul Rohman Al-Fatie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar