Kamis, 20 November 2025

Apakah hama tikus takut kepada urine sapi/ kambing dan apakah suka/tertarik kepada kotoran ayam bekas ayam pedaging ?

.   ilustrasi bay goggle.



Halo sobat Petani milenial? 

Nah ini ada pertanyaan menarik nih dari petani milenial yang di tujukan ke pak Abdul Rohman Alfatie.

Berikut pertanyaannya :

Pak apakah Secara ilmiah terangkan dasar keilmuannya apakah benar hama tikus lebih menyukai bekas kotoran ayam pedaging atau unggas, dan lebih takut dengan urin hewan sapi atau kambing.

Berikut ulasannya tolong di pahami dan di catat ya. 

Tentu, berikut adalah penjelasan ilmiah mengenai dasar keilmuan di balik preferensi tikus terhadap kotoran ayam pedaging dan ketakutan (aversi) terhadap urin ruminansia (sapi/kambing).

​Dasar keilmuan dari kedua pernyataan tersebut benar secara umum karena melibatkan faktor-faktor nutrisi dan bau predator yang secara naluriah memengaruhi perilaku tikus.

​1. Preferensi Tikus Terhadap Kotoran Ayam Pedaging (Broiler)

​Secara ilmiah, tikus (sebagai omnivora) tertarik pada kotoran ayam pedaging karena dua alasan utama: kandungan nutrisi sisa dan potensi tempat berlindung.

​A. Kandungan Nutrisi (Faktor Atraktan)

​Kotoran ayam, terutama yang berasal dari ayam pedaging dengan pakan formulasi tinggi, mengandung sisa nutrisi yang signifikan, menjadikannya sumber makanan yang menarik bagi tikus.

  • Riboflavin dan Vitamin B Kompleks: Studi ilmiah menunjukkan bahwa feses unggas dan ruminansia dapat memiliki konsentrasi riboflavin (Vitamin B2) dan vitamin B kompleks lainnya yang lebih tinggi daripada pakan aslinya, dengan peningkatan terjadi setelah defekasi (pembuangan kotoran). Peningkatan ini sebagian disebabkan oleh aktivitas mikroba dalam kotoran.
  • Protein Sisa: Pakan ayam pedaging tinggi protein. Tidak semua protein ini dicerna dan diserap sepenuhnya oleh ayam, meninggalkan sisa-sisa protein yang tidak tercerna atau mikroorganisme (bakteri, jamur) yang tumbuh di kotoran tersebut.
  • Energi: Kotoran juga mengandung sisa energi dan lemak yang menarik bagi tikus untuk bertahan hidup.

​Dengan demikian, kotoran unggas yang menumpuk menjadi "makanan suplemen" yang mudah diakses dan kaya akan vitamin serta energi, sehingga secara naluriah disukai oleh tikus.

​B. Kondisi Lingkungan (Faktor Habitat)

​Kandang ayam yang menggunakan alas sekam (litter) atau kotoran yang menumpuk sering kali menyediakan tempat berlindung (shelter) yang hangat, kering, dan tersembunyi, yang sangat disukai oleh tikus sebagai tempat bersarang dan berkembang biak.

​2. Ketakutan Tikus Terhadap Urin Sapi atau Kambing

​Klaim bahwa tikus takut terhadap urin sapi atau kambing kurang didukung oleh bukti ilmiah langsung, namun ada dasar keilmuan yang lebih luas mengenai aversi tikus terhadap bau tertentu, terutama bau predator.

​A. Aversi Terhadap Urin Karnivora (Faktor Ketakutan)

​Penelitian mengenai perilaku tikus dan mencit menunjukkan bahwa mereka memiliki aversi bawaan (innate aversion) terhadap urin karnivora (seperti kucing, anjing, atau musang). Hal ini didasarkan pada sinyal kimia (chemosignals) dalam urin predator yang memicu respons stres dan ketakutan (antipredator behavior) pada tikus.

  • Sinyal Alarm: Tikus dapat mendiskriminasi bau urin dari karnivora (pemangsa), omnivora, dan herbivora. Mereka secara naluriah akan menghindari tempat yang berbau urin predator.

​B. Urin Ruminansia (Sapi/Kambing)

​Sapi dan kambing adalah herbivora (hewan pemakan tumbuhan), bukan predator tikus.

  • Kurang Efektif sebagai Repelan: Penelitian perilaku tikus umumnya menunjukkan bahwa tikus tidak menunjukkan tingkat aversi yang sama terhadap urin herbivora (ruminansia) dibandingkan dengan urin karnivora. Urin herbivora tidak memicu respons ketakutan bawaan yang kuat pada tikus.
  • Faktor Bau Lain: Jika praktik di lapangan menunjukkan bahwa urin sapi/kambing efektif mengusir tikus, efeknya kemungkinan besar berasal dari bau amonia yang kuat atau senyawa volatil lainnya yang terkandung di dalamnya, yang berfungsi sebagai iritan, bukan sebagai sinyal predator yang memicu ketakutan naluriah. Namun, aversi ini biasanya bersifat sementara dan tidak sekuat respons terhadap bau predator.

Kesimpulan Ilmiah: Tikus sangat takut pada urin predator (karnivora). Mereka mungkin menghindari urin ruminansia (sapi/kambing) jika baunya terlalu kuat (amonia), tetapi ini bukan karena mereka menganggapnya sebagai ancaman predator yang mematikan.

​📚 Rujukan Ilmiah dan Daftar Pustaka

  1. Kotoran Unggas dan Nutrisi (Riboflavin/Vitamin B):
    • ​Hammond, J. C. (1942). Cow manure as a source of certain of the B-complex vitamins for growing chickens. Poultry Science, 21(6), 555-562. (Membahas kandungan vitamin B-kompleks dalam kotoran sapi dan unggas).
    • ​Rubin, M., & Bird, H. R. (1946). The growth promoting factor in cow manure. Poultry Science, 25(6), 576-580. (Membahas faktor pertumbuhan yang ada dalam kotoran sapi).
  2. Aversi Tikus Terhadap Bau Predator (Urin):
    • ​Möller, J., et al. (2016). The olfactory hole-board test in rats: A new paradigm to study aversion and preferences to odors. Frontiers in Behavioral Neuroscience, 10, 169. (Studi ini menunjukkan bahwa tikus menghindari urin karnivora, tetapi tidak menghindari urin herbivora).
    • ​Staples, L. G., et al. (2021). Avoidance behaviour in laboratory house mice (Mus musculus) and Norway rats (Rattus norvegicus) towards predator odours. Journal of Veterinary Behavior, 44, 1-7. (Membahas respons aversi tikus terhadap bau predator seperti urin kucing).
  3. Tikus dan Habitat Kandang:
    • ​Witmer, G. W., & Jojola, S. M. (2007). The impact and management of commensal rodents in poultry and livestock operations. Proceedings of the 12th Wildlife Damage Management Conference. (Membahas mengapa tikus tertarik pada lingkungan peternakan unggas).

Tidak ada komentar:

Postingan Unggulan

Apakah hama tikus takut kepada urine sapi/ kambing dan apakah suka/tertarik kepada kotoran ayam bekas ayam pedaging ?

.    ilustrasi bay goggle . Halo sobat Petani milenial?  Nah ini ada pertanyaan menarik nih dari petani milenial yang di tujukan...

Artikel Populer