Kamis, 21 April 2016 | 04:15 WIB
Salam sukses Buat rekan-rekan penyuluh pertanian kontrak THL-TBPP #SAVETHLTBPP
Semoga dalam waktu dekat ada kabar baik dari pemerintah. Dan ini akan saya share.. Info berkaitan dengan THL-TBPP akan masuk ASN
Sumber info dari.. Rmol.com
kementan - rmol.com
Skalanews - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan jumlah penyuluh pertanian karena total tenaga saat ini belum memuhi perbandingan yang ideal dengan jumlah petani.
Menurut Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Momon Rusmono, saat ini satu orang penyuluh pertanian harus melayani kepentingan sebanyak 700 petani, sedangkan idealnya 320 petani.
"Untuk saat ini kami berusaha meningkatkan penyuluh swadaya, karena Kementan belum bisa merekrut penyuluh tenaga harian lepas (THL) ataupun PNS," ujar Momon usai kegiatan kunjungan pers di Yogyakarta, Rabu (20/4).
Dia mengatakan pada tahun 2016 Kementan mengangkat 8 ribu penyuluh swadaya dan tenaga pengayom petani sukarela yang tidak digaji oleh negara. Mereka umumnya berasal dari petani yang terlebih dahulu sudah berhasil mengelola lahannya.
"Penyuluh swadaya ini diberi Rp3 juta per tahun, bukan untuk gaji tetapi sebagai ganti operasional saja. Jumlah tenaga sukarela ini pasti akan ditambah lagi di tahun-tahun berikutnya," kata Momon.
Selain menambah jumlah, Kementan melalui BPPSDMP berusaha untuk meningkatkan kualitas penyuluh yang ada. Dari sekitar 19 ribu THL, 10 ribu di antaranya akan diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pada 2016.
Kebijakan tersebut akan dijalankan setelah adanya peraturan dari pemerintah. Namun semua sudah disetujui oleh Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), tutur Momon.
Kemudian, Kementan pun bekerja keras melahirkan penyuluh yang ahli melalui enam Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) yang dimiliki lembaga di bawah komanddo Menteri Amran Sulaiman tersebut.
Momon mengatakan setiap tahun ada 700 penyuluh lulusan STPP yang siap berkarya demi mewujudkan ketahanan pangan nasional. Para penyuluh tersebut umumnya dipekerjakan oleh pemerintah-pemerintah daerah.
Kemudian, masih terkait dengan peningkatan kualitas pekerja di sektor pertanian dengan memberikan sertifikasi-sertifikasi.
Pada 2016, ungkap Momon, akan ada 1.750 pekerja sektor pertanian akan disertifikasi sesuai bidang keterampilan masing-masing, seperti pemotong ternak, ahli tanaman organik dan sebagainya.
"Sertifikasi akan diberikan setiap tahun dan kami berharap jumlahnya akan terus bertambah," katanya. [mad/ant]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar