Jumat, 11 Juni 2021

PEMANFAATAN BAHAN LOKAL SEBAGAI PAKAN TERNAK

 

A. Latar Belakang

            Pemerintah telah mencangkan bahwa pada tahun 2013 nanti Indonesia akan swasembada daging. Dalam pelaksanaannya, petani peternak, bukan hanya ternak ruminansia tetapi juga peternak unggas diharapkan dapat mendukung terlaksanya program tersebut. Karena dengan peningkatan produksi dari hasil ternak tersebut akan meningkatkan produksi daging di Indonesia.

            Pemberian pakan yang baik bagi ternak yang diusahakan akan menghasilkan daging yang bermutu. Disini petani diharapkan menggunakan bahan pakan lokal tetapi mempunyai mutu yang bagus, sehingga hasil yang kita dapatkan juga berkualitas.

Pakan bagi ternak unggas memang sudah banyak sekali tersedia di kios-kios dengan kandungan gizi yang ada dan telah diketahui kebutuhan jumlah pakan per ekornya per hari. Sehingga memudahkan bagi peternak dalam memberikan konsumsi pakan bagi ternak unggas yang mereka budidayakan.

Akan tetapi bahan pakan tersebut mempunyai kelemahan yaitu dengan menggunakan bahan pakan tersebut secara otomatis akan menambah dana pengeluaran yang cukup besar bagi para peternak. Yang sebenarnya tidak perlu dilakukan apabila para peternak unggas tersebut dapat memanfaatkan bahan yang ada di sekitarnya yang dapat digunakan juga sebagai bahan pakan ternak unggas.

Memang kita perlu sidikit mengeluarkan tenaga untuk membuat ramuan yang ada, tapi untuk nilai gizi yang dibutuhkan oleh ternak unggas yang bersangkutan tidak perlu diragukan lagi. Karena bahan-bahan tersebut bersifat

alami sehingga kemungkinan besar tidak akan mengganggu kehidupan ternak

maupun produksinya.

Selain harganya murah, bahan pakan lokal juga mudah kita dapatkan dimana saja dan kapan saja sehingga tidak butuh waktu serta kocek yang banyak.

B. Masalah Yang Dihadapi Petani

            Petani peternak pada umumnya dan peternak unggas pada khususnya seringkali memberikan pakan pada ternak unggas mereka dengan bahan-ahan seadanya yang ada di sekelilingnya, sehingga ternak yang mereka budidayakan seringkali kurang sehat karena gizi yang mereka butuhkan kurang terpenuhi sehingga penyakit sangatlah mudah menyerang.

            Sebenarnya harga murah dan kemudahan mendapatkan pakan merupakan modal utama untuk mendapatkan keuntungan yang cukup memadai, akan tetapi perlu adanya penerapan tehnologi tertentu yang seharusnya dimiliki oleh para petani peternak unggas di dalam memudidayakan ternaknya.



BAHAN PAKAN DAN MINUMAN LOKAL

 

A. Bahan Pakan Lokal

Ampas yang berasal dari hasil ikutan pengolahan makanan ternyata sangat potensial sebagai pakan alternatif. Beberapa di antaranyaampasminyaksawit, kecap, tahu, onggok, molasses dan orgami. Bahkan juga siput air tawar dan keong mas, janganterpukaulagidenganpakanimport.

Jangangelisahdenganmeningkatnyaimporbahanpakansepertijagung dan bungkilkedelai. Indonesia memilikibahanpakanlokal yang dapatcukupuntukmenggantikannya.

Yang palinggampang dan sudah banyak digunakan sebagai pakanternak adalah ampas yang berasal dari hasil ikutan pengolahan makanan seperti onggok, molasses, ampas tahu, ampas kecap, CPO, dll. Penggunaannya sebagaibahan pakan dapat dicampur dengan bahan tambahan pakan lainnya atau dapat diberikan secara langsung pada ternak.

 Bahan- bahanpakantersebut antara lain

1. Ampas Minyak Sawit

            Minyak inti sawit merupakan minyak murni hasil ekstrak sibiji sawit. Sedangkan sisa dari pembersihan/ pemurnian tersebut diperoleh ampas minyak sawit yang berbentuk padat. Sejauh ini sudah banyak yang memanfaatkan hasil ikutan ini sebagai bahan pakan ternak( sapi ). Penggunaan minya ksawit( CPO ) pada pakan dapat langsung dicampur pada pakan , sedangkan ampas minyak sawit dapat di campurkan dengan bahan-bahan tambahan pakan lainnya. Sedangkan ampas minyak sawit sebagai bahan baku pakan ikan terlebih dahulu harus diproses menjad itepung dengan nilai gizi yang terkandung di dalamnya protein 16,09%, lemak 6,93%, air 52,98% dan abu 6,72%.

 

2. Ampas kecap

            Ampas kecap merupakan hasi likutan dari prosespembuatan kecap yang berbahan dasar kedelai yang memilik ikan dungan protein cukup tinggi. Untuk menjadi bahan baku pakan, ampas keca pharus diolah menjadi tepung dengan lebih dulu dikeringkan dalam oven/ dijemur. Nilaigizi yang terkandung adalah protein 10,32%, Lemak 6,93%, air 52,98%, abu 6,72%.

 

3. Onggok

            Onggok yang berasal dari ubi kayu merupakan hasil ikutan padat dari pengolahan tepung tapioka. Sebagai ampas pati singkong( ubikayu ) yang mengandung banyak karbohidrat, onggok dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, nilaigizi yang terkandung pada onggok adalah protein 3,6%, Lemak 2,3%, air 20,31%, abu 4,4%.

4. Ampas Tahu

            Ampas tahu merupakan hasil ikutan dari proses pembua tantahu. Untukmenjadi bahan baku pakan, ampas tahu dapat langsung diberikan pada ternak dengan tambahan sedikit ikan asin, atauda pat juga diolahlebihdulumenjaditepungdenganmengeringkannyadalam oven/ dijemurlaludigiling. Nilaigizi yang terkandungadalahProtein 8,66%, Lemak 3,79%, air 51,63%, abu 1,21%.

5. Apastempe.

            Hasilikutanpengolahantempe yang berasaldaribahanbakukacangkedelai, baikberupakupasankulitarikacangkedelai juga limbah cair berupa air rebusandapatdimanfaatkanuntukbahanmakananternak.

6. Molasses

            Molassesmerupakan sisa hasilproduksi pada idustripengolahan gula yang berbentuk cair. Molassessudahbanyakdimanfaatkansebagaibahanpakantambahanbagiternak, karenakandungangizinya yang cukupbaik.

7. Orgami.

            Orgamimerupakanhasilbuanganpengolahanpenyedap rasa. Seteahmelaluiprosespenyaringanrawsugar( tetestebu ) dan molassessebagaibahanbaku, dihasilkangypsum. Selanjutnyamelaluitahapkoagulasi( penggumpalan ) dihasilkanorgamisebagaihasilikutan cair dan dielet humus sebagaihasilikutanpadatnya. Nilaigiziorgamiadalahprotein 5,28%, Lemak 3,41%, air 68,29%, dan abu 4,77%.

            Selainbahan local yang berasaldarinabati juga dapatmemanfaatkanbahanlokaldarihewaniyaitusiput air tawar dan keongemas yang seringdijumpai pada arealpersawahan dan kolamikan.

1. Siput air tawar

            Darihasilpenelitianbahwapemberiandedakpadiditambahsiput  air  tawar ( LymneaeAuricuralis ) denganperbandingan 1 : 2 dapatmeningkatkankualitasteluritiksepertinilainutrisitelur, bobottelur dan warnakuningtelur yang lebihbaik.

2. KeongMas

            Pemberiankeong mas yagdirebus pada ayam buras yang diberikanselama 13 minggudapatmenaikkanpertambahanbobotbadanlebihbaik dan penghematanbiayasebesarRp. 765 – 927 per ekor.

B. Minuman Kesehatan

Seperti manusia yang memerlukan minuman kesehatan dari bahan-bahan herbal maka unggaspun memerlukan minuman kesehatan. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain : kencur, jahe, temu kunci, lengkuas, kunyit, bawang merah, bawang putih, bengkuang, daun sirih, sereh, beliming wuluh, kemangi, temu lawak, temu hitam, masing-masing sebanyak 0,25 kg.

Proses pembuatannya seagai berikut : bahan-bahan dicuci sampai bersih, diiris tipis-tipis lalu digiling. Hasil gilingan dimasukkan ke dalam jiligen ukuran

 

20 lt dan ditambahkan dengan 1 liter molasse dan 1 liter EM-4. Tambahkan air ersih sampai penuh. Kocok sampai merata, tutup rapat jrigen untuk proses fermentasi secara an aerop dan biarkan berlangsung selama 2 minggu, namun selama proses fermentasi berlangsung sebaiknya gas dibuang dengan membuka tutup jrigen dan menutup kembali dengan rapat. Setelah 2 minggu hasil fermentasi disaring dan diimpan secara an aerop di tempat sejuk sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan.

Untuk minuman kesehatan maka diminumkan pada ayam dengan dosis untuk 1 liter air minum ditambahkan 2,5 ml bahan ramuan. Ramuan ini akan bermanfaat bagi peningkatan kerja organ pencernakan dan meningkatkan nafsu makan ayam.

C.  Peluang Lain Untuk Pakan

            Indonesia masih memiliki bahan pakan lokal yang belum lazim dimanfaatkan, diantaranya adalah lumpur sawit yang merupakan hasil ikutan pengolahan minyak sawit, bungkil kopra, bungkil kelapa sawit, gaplek dan bekatul.

1. Lumpur sawit

            Beberapa peneliti telah melaporkan ahwa lumpur sawit dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ternak unggas, sapi, domba, babi. Lumpur sawit mengandung serat kasar yang tinggi dan kecernaan gizi yang rendah sehingga penggunaannya untuk pakan unggas sangat terbatas. Salah satu usaha yang dilakukan di Balai Penelitian Ternak dalam rangka pemanfaatan bahan ini adalah melakukan fermentasi untuk meningkatkan nilai gizinya, serta menurunkan kadar serat lumpur sawit. Pengujian biologis menunjukkan bahwa produksi fermentasi lumpur sawit dapat digunakan hingga 10% di dalam rangsum ayam broiler dan ayam kampung, tetapi di dalam rangsum itik sedang tumbuh dapat digunakan sebanyak 15%.

 

 

2. Bungkil Kopra

            Bungkil kopra merupakan hasil ikutan proses ekstraksi minyak kelapa. Tetapi penggunaan bungkil kopra dalam pakan unggas menghadapi kendala seperti, kadar asam amino esensial rendah, kerusakan protein akibat suhu tinggi, dan tingginya kadar serat kasar. Akibatnya bungkil kopra tingkat penggunaannya hanya sebatas pada level tidak lebih dari 10%. Di atas level itubesar kemungkinan akan berpengaruh buruk terhadap tingat konsumsi makan, laju pertubuhan dan produksi telur.


BAB III   PENUTUP

 

A.  KESIMPULAN

            Di dalam memberikan pakan pada ternak unggas yang kita budidayakan perlu ketelitian serta ketlatenan untuk meramu bahan-bahan yang ada di sekitar kita sehingga tidak membutuhkan ransum yang sangat mahal yang dapat kita beli di toko-toko dan menghabiskan banyak dana untuk itu.

            Bahan lokal yang ada di sekitar kita akan lebih baik kita manfaatkan untuk pakan ternak unggas yang kita pelihara sehingga ternak yang kita budidayakan akan lebih sehat dengan penyusunan ransum tersebut dan tidak akan mudah terkena penyakit.Selain bahan pakan tersebut mudah kita dapatkan akan tetapi tidak meninggalkan mutu dan kualitas pakan bagi ternak yang kita budidayakan. Hal ini juga dapat sedikit membantu permasalahan limbah yang ada di sekitar kita akhir-akhir ini

B.  SARAN

Dengan adanya konsultasi dan pemecahan masalah serta solusi dalam bentuk konsep, petani dapat melaksanakan apa yang telah diberikan ataupun diutarakan penyuluh kepada petani tersebut dalam melakukan usaha ternaknya. Untuk lebih lengkapnya petani peternak unggas diharapkan juga dapat mencari sumber-sumber lain yang dapat mendukung usaha tani ternak unggas yang diusahakannya. Diharapkan pula petani mau menularkan pengalamannya kepada kelompok taninya.

Tidak ada komentar: