Senin, 25 Oktober 2021

Layu Bakteri Tanaman Cabai

 

Penyakit Layu Bakteri Tanaman Cabai





 




Penyakit layu bakteri pada tanaman cabai banyak dijumpai pada daerah-daerah yang kurang melakukan pergiliran tanaman cabai dengan tanaman yang tidak termasuk dalam famili Solanaceae. Tanaman yang masuk dalam anggota tanaman Solanaceae adalah terung, tomat, kentang, dan kecubung.

Gejala dan penyebab penyakit:

Tanaman menunjukkan gejala layu, mula-mula daun-daun yang masih berwarna hijau layu dan lama-kelamaan menguning dan rontok. Tanaman menjadi layu karena berkas pembuluh tersumbat oleh bakteri penyebab layu Ralstonia solanacearum (dulu namanya Pseudomonas solanaceraum) yang ditularkan lewat tanah (Yabuuchi et al., 1995). Bakteri ini menyebabkan layu pada tanaman-tanaman anggota family Solanaceae , kacang tanah, pisang, dan jahe (Grimault et al., 1994; Swanson et al., 2005). Jika batang tanaman yang layu dipotong melintang dan direndam dalam gelas bening berisi air jernih, maka akan keluar lendir (ooze) yang merupakan massa bakteri yang keluar dari berkas pembuluh pada batang.

Pengendalian penyakit:

Pencegahan penularan penyakit oleh air pengairan yang tercemar bakteri.

Perendaman biji cabai selama 6 jam menggunakan larutan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria = bakteri pemacu pertumbuhan tanaman) sebelum disemaikan.

Menyiramkan larutan PGPR sebulan sekali pada perakaran tanaman.

Jika teknik pengendalian diatas tidak berhasil, dapat digunakan bakterisida berbahan aktif streptomycin dengan cara disiramkan di sekitar perakaran.

 





 

Sumber :

Arlyna B Pustika & Setyorini 

Tidak ada komentar: