Penyakit
Layu Bakteri Tanaman Cabai |
|
|
|
|
|
Penyakit layu bakteri pada tanaman cabai banyak
dijumpai pada daerah-daerah yang kurang melakukan pergiliran tanaman cabai
dengan tanaman yang tidak termasuk dalam famili Solanaceae. Tanaman yang
masuk dalam anggota tanaman Solanaceae adalah terung, tomat, kentang, dan
kecubung. Gejala dan penyebab penyakit: Tanaman menunjukkan gejala layu, mula-mula daun-daun
yang masih berwarna hijau layu dan lama-kelamaan menguning dan rontok.
Tanaman menjadi layu karena berkas pembuluh tersumbat oleh bakteri penyebab
layu Ralstonia solanacearum (dulu namanya Pseudomonas solanaceraum) yang
ditularkan lewat tanah (Yabuuchi et al., 1995). Bakteri ini menyebabkan layu
pada tanaman-tanaman anggota family Solanaceae , kacang tanah, pisang, dan
jahe (Grimault et al., 1994; Swanson et al., 2005). Jika batang tanaman yang
layu dipotong melintang dan direndam dalam gelas bening berisi air jernih,
maka akan keluar lendir (ooze) yang merupakan massa bakteri yang keluar dari
berkas pembuluh pada batang. Pengendalian penyakit: Pencegahan penularan penyakit oleh air pengairan
yang tercemar bakteri. Perendaman biji cabai selama 6 jam menggunakan
larutan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria = bakteri pemacu
pertumbuhan tanaman) sebelum disemaikan. Menyiramkan larutan PGPR sebulan sekali pada
perakaran tanaman. Jika teknik pengendalian diatas tidak berhasil,
dapat digunakan bakterisida berbahan aktif streptomycin dengan cara
disiramkan di sekitar perakaran. |
Arlyna B Pustika & Setyorini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar