Gambar: Penyuluh THL-TBPP BPK Sukolilo - PATI dengan bigroud Tanaman Kedelai
Penggunaan Bakteri Rhizobium untuk Peningkatan Hasil Kedelai
Dimana Kedelai Ditanam?
Kedelai
merupakan tanaman yang dapat ditanam pada lahan kering, sawah dan rawa.
Pada lahan kering masam dan rawa, produksi kedelai rendah karena hara
esensial untuk tanaman diikat oleh Al, Fe, dan Mn. Produksi kedelai
tinggi jika ditanam pada kisaran pH tanah 6,2 – 7,0. Tanaman kedelai di
Indonesia umumnya ditanam pada tanah masam seperti tanah Ultisol dan
Oxisol. Pada lahan sawah, biasa ditanam setelah tanaman padi ke dua.
Kapan Tanaman Kedelai Mampu Bersimbiosis?
Tanaman
kedelai merupakan tanaman yang termasuk keluarga kacang-kacangan, dapat
mengambil hara N dari udara jika bersimbiosis dengan bakteri Rhizoba.
Sebelum mampu mengambil N dari udara, tanaman perlu hara N sebagai
starter pertumbuhan awal. Namun demikian jumlah hara N hanya sebagai
starter, sehingga hara N yang dibutuhkan hanya sedikit kurang lebih 50
kg urea.
Apakah Setiap Tanah ada Rhizobia?
Tidak
pada semua tanah terdapat bakteri Rhizobia, sehingga tidak setiap
tanaman kedelai dapat mengambil N dari udara. Tanda yang gampang dilihat
jika tanaman kedelai aktif mengambil N dari udara adalah nodul yang
berkembang di akar berwarna merah apabila dibelah.
Cara Mengaktifkan Kedelai Mengambil Hara N?
Tanaman
kedelai dapat mengambil hara N dari udara apabila: (1) ditanam pada
lahan yang sudah mengandung bakteri Rhizobium atau pernah ditanam
kedelai atau kacang-kacangan yang lain, (2) pada awal pertumbuhan diberi
pupuk urea sebagai starter pertumbuhan, (3) diberi bakteri Rhizobium
dengan cara mencampur benih kedelai yang akan ditanam dengan tanah yang
telah ditanami kedelai, (4) diberi inokulasi bakteri Rhizobia.
Keberhasilan inokulasi bakteri sangat dipengaruhi oleh kecocokan antara
bakteri dengan jenis tanah dan faktor kompetisi. Faktor utama yang
menentukan banyaknya N yang diambil adalah tersedianya C-organik dalam
tanah.
Manfaat Bakteri Rhizobia?
Pemberian
inokulan dapat mengurangi jumlah pupuk N yang digunakan untuk tanaman
kedelai, meningkatkan produksi kedelai, dan meningkatkan pendapatan
petani.
Jenis Bakteri Rhizobia yang dapat Digunakan?
Terdapat
6 bakteri yang dapat mengambil N dari udara, antara lain: Rhizobium,
Sinorhizobium, Mesorhizobium, Bradyrhizobium, Azorhizobium dan
Allorhizobium. Bakteri yang dapat bersimbiosis dengan tanaman legum
adalah Rhizobium leguminosarum. Sedangkan yang dapat digunakan untuk
kedelai: Bradyrhizobium japonicum , B. Elkanii, B. Liaoningense ,
dan Sinorhizobium fredii.
Apa Inokulan yang dapat Digunakan?
Nodulin
merupakan salah satu inkulan bintil akar plus untuk tanaman
kacang-kacangan (legum). Nodulin mengandung bakteri Rhizobium sp,
Azospirillum dan Bacillus sp. dan bermanfaat meningkatkan kemampuan
tanaman kedelai mengambil hara N, P dan K. Legin merupakan inokulan
Rhizobium yang dapat bersimbiosis dengan tanaman legum, menambat N dari
udara.
Kapan Inokulan Diberikan?
Inokulan
untuk benih kedelai diberikan menjelang tanam. Pengolahan tanah, dan
saluran pembuangan air sudah disiapkan sebelum pemberian inokulan.
Bagaimana Cara Memberikan Inokulan?
Benih
kedelai yang sudah siap, dibawa ke lahan yang akan ditanami. Basahi
benih dengan air secukupnya, kemudian ditiriskan. Taburkan inokulan pada
benih yang telah dibasahi sampai melekat rata dan segera ditanam.
Pencampuran inokulan dengan benih kedelai dilakukan di tempat yang
teduh. Bakteri yang diinokulan dapat mati apabila kena sinar matahari.
Sumber: Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar