OLEH
:
Abdul Rohman Al-fatie
BPK
SUKOLILO
DISPERTANNAK
KABUPATEN PATI
TAHUN
2015
Latar Belakang
Produksi pertanian akan mencapai titik
optimalnya bila tanaman tersebut ditanam dalam keadaan dimana semua kebutuhan
tanaman seperti nutrisi, air, sinar matahari, dan lain-lain terpenuhi dan tidak
ada keadaan yang mampu memperburuk produksi pertanian.
.
keadaan tanah yang tidak sesuai syarat
pertumbuhan tanaman padi bagi beberapa petani masih menjadi masalah yang belum
terselesaikan dan perlu segera diketahui solusi penyelesaian masalah tersebut,
Fenomena penyakit tanah asem-asemenatau stagnasi pada padi sawah biasa terjadi hampir tiap
tahun. Penyakit ini akan menyerang tanaman padi saat musim tanam II, yaitu
sekitar bulan Maret-April. Tanaman padi yang terkena asem-asemen akan
menunjukkan gejala yang spesifik yaitu tanaman padi yang telah ditanam tidak
akan mau tumbuh bahkan terlihat kuning dan lama kelamaan akan mati. Jika tanaman padi muda tersebut di
pupuk menggunakan urea gejala akan semakin terlihat parah. Penyakit ini
biasanya akan diperparah oleh serangan hama (penggerek batang) sundep pada saat
tanaman muda.
METODOLOGI
Methode atau cara aplikasi
Teknologi Pengendalian Stagnasi/asem-asemen Terpadu (TPST) di lakukan secara
teratur dan terpadu karena antara aplikasi satu dengan yang lain tidak bisa
dipisahkan, urutannya sebagai berikut:
1. Identifikasi areal tanaman padi yang terserang stagnasi atau
asem-asemen pada waktu musim tanam sebelum aplikasi dan lakukan pengukuran pH
tanah dengan Soil Tester dan PUTS.
2. Aplikasikan Dekomposer dan bakteri Choryn dengan takaran 10 cc/
ltr pada waktu pengolahan tanah.
3. Aplikasikan bakteri Choryn pada persemaian.
4. Pengamatan setelah 14 – 21 hari setelah tanam apabila keadaan
tanaman masih stagnasi atau asem-asemen perlu diaplikasikan Humic acid dan
Dekomposer dengan takaran 10 cc/ ltr .
5. Aplikasikan pupuk cair dan pestisida pencegah penggerek batang
padi dengan takaran 10 cc/ ltr atau sesuai anjuran.
6. Apabila tanaman belum normal aplikasikan Humic acid, Dekomposer dan lakukan pengapuran
dengan Pemupukan pupuk Fertiphos dengan takaran 100 Kg/Ha.
7. Apabila tanaman sudah normal serahkan semua kegiatan budi daya
tanaman padi pada kebiasaan petani dan lakukan pengamatan sampai panen.
Kegiatan aplikasi TPST efektif di lakukan dari sebelum tanam sampai tanaman berumur 30 – 35 hari
setelah tanam .
LAMPIRAN
Gambar A.Tanaman padi yang mengalami Stagnasi /
asem-asemen sampai mati.
Gambar
B.Tanaman padi yang mengalami Stagnasi / asem-asemen pada tahap awal di musim
tanam satu.
Gambar
C. Tanaman padi setelah aplikasi chorynebacterium tapi masih mengalami stagnasi
/ asem-asemen.
Gambar
D. Tanaman padi setelah aplikasi chorynebacterium, Humic acid, Dekomposer, dan pupuk
daun.
Gambar
E. Tanaman padi setelah mengaplikasikan
Teknologi Pengendalian Stagnasi Terpadu (TPST).
DAFTAR PUSTAKA
sumber:http://www.gerbangpertanian.com/2011/11/mengatasi-tanah-masam-dan-basa.html
Saraswati
R.1999. Teknologi pupuk mikrob multiguna
menunjang keberlanjutan sistem produksi kedelai. J Mikrobiol Indones 4 (1):
1-9
Afdhalina . 1991 . Pengaruh Kompos Terhadap Beberapa Sifat
Kimia Sub Soil Mineral Masam . Skripsi Faperta Unand . Padang 58 Hat .
Sanchez, P.A and J.G
Salinas (1981); Low input Technology for
Managing Oxisols and Ultisols in Tropical America. Adv. Agron 34, 279-406
Lembaga Penelitian
Tanah (1983). Sistem Klasifikasi Tanah
Definisi dan Kriteria,
Istilah serta Perubahan-perubahan
terhadap TOR Tipe A 1981. Lembaga
Penelitian Tanah. Bogor.
Yasin, S C, Arman dan
L.A Fathurahman. 1991. Sistem Pengelolaan Sumberdaya
Pertanian Berwawasan Lingkungan. Akademika
Pressindo. Jakarta.
Afdhalina . 1991 . Pengaruh Kompos Terhadap Beberapa Sifat
Kimia Sub Soil Mineral Masam .Skripsi Faperta Unand . Padang 58 Hat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar