Ilustrasi : BPK Sukolilo (BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN )
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai pegawai dan bekerja didalamnya yang
juga berorganisasi merupakan suatu jembatan dalam membentuk suatu komponen yang
dapat dijadikan anggota untuk memecahkan suatu masalah. inti organisasi adalah kemampuan
organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dan karakter karakter yang dapat
mendukung terlaksanaknnya tugas-tugas organisasi dengan baik dan sesuai
peraturan yang ada dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang
akan menyempurnakan itu.
Sebagai pegawai dan beroganisasi dimana orang-orangnya secara
terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang
benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan karakter baik
akan berkembang dipupuk.
Sebagai pegawai tidak mungkin dapat hidup
seorang diri mengerjakan segalahal sendiri, lepas dari pegawai yang lainnya maupun kehidupan bersama komunitasnya. Sehingga
dapat berfikir dan dapat berkembang.Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dan
kepentingan kantor tersebut maka pegawai harus melakukan kerjasama karena dia tidak
akan mampu memenuhi sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang
merupakan cerminan bahwa manusia memerlukan kerjasama dan wadah itu terdapat
dalam organisasi.
B. Perumusan Masalah
1. Membahas tentang dasar-dasar perilaku individu
dalam organisasi,
2. Membahas tentang bagaimana mengenali perilaku individu dalam
organisasi.
3. membahas ciri dan karakter yang diharapkan dari seorang pegawa
dalam menjalankan tugas-tugasnya.
C . Tujuan Dan Target
1.
bisa
mengetahui sifat-sifat dan perilaku serta karakter dalam membentuk individu pegawai
untuk kemajuan kantor dalam mengemban misi suksesnya tugas-tugas organisasi.
2.
Untuk
mengetahui sejauh mana peran karakter dalam membentuk pegawai budaya
organisasi.
3.
Untuk mengetahui bagaimana cara memelihara dan
mengelola budaya organisasi agar tujuan perusahaan tercapai.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGARUH
KARAKTER DALAM MEMBENTUK PEGAWAI GUNA MENJALANKAN TUGAS–TUGASNYA
1. Pengertian
karakter Individu
karakter
individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya di kantor atau suatu perusahaan dalam berorganisasi. Individu
membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan, kepercayaan pribadi,
pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya.
2. Dasar – Dasar karakter Individu
Semua karakter individu pada
dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya. berikut ini akan
diarahkan pada empat variable tingkat – individual, yaitu karakter biografis,
kemampuan, kepribadian, dan pembelajaran.
a. Karakter biogarfisKarakter biografis merupakan
karakteristik pribadi terdiri dari :
· Usia
· Jenis kelamin
· Status perkawinan
· Masa kerja
b. Kemampuan
Kemampuan dibagi menjadi 2 : yaitu kemampuan
fisik, adalah kemampuan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan,
kekuatan, dan karakteristik serupa, dan kemampuan intelektual adalah kemampuan
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitasmental, menalar, dan
memecahkan masalah. Individu dalam sebagian besar masyarakat menempatkan
kecerdasan, dan untuk alasan yang tepat, pada nilai yang tinggi. Individu yang
cerdas juga lebih mungkin menjadi pemimpin dalam suatu kelompok. Tujuh dimensi
yang paling sering disebutkan yang membentuk kemampuan intelektual adalah :
kecerdasan angka, pemahaman verbal, kecepatan persepsi, penalaran induktif,
penalaran deduktif, visualisasi parsial.
c. Kepribadian
Himpunan karakteristik dan kecendrungan yang stabil serta menentukan
sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang.
d. Pembelajaran
Setiap perubahan yang
relative permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.
3. Yang
mempengaruhi perilaku dan karakter individu
a.Pengaruh
dependen
Pengaruh dependen adalah faktor – faktor kunci yang ingin dijelaskan
atau diperkirakan dan yang terpengaruh sejumlah factor lain (suatu respons yang
dipengaruhi oleh suatu variabel bebas). Pengaruh dependen tersebut antara lan :
1)
Produktivitas, yaitu suatu ukuran kinerja yang mempengaruhi keefektifan dan efesiensi.
2)
Keabsenan (kemangkiran), yaitu gagal atau tidak melapor untuk bekerja.
3)
Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan), yaitu penarikan diri secara
sukarela dan tidak sukarela dari suatu organisasi.
4) Kepuasan
kerja, yaitu suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang atau selisih antara
banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan
banyaknya mereka yakini seharusnya mereka terima.
B. MOTIVASI
Seorang
pegawai harus mempunyai motivasi yang dapat diartikan sebagai factor pendorong
yang berasal dalam dirinya sendiri atau dari orang lain, yang akan mempengaruhi
cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh
terhadap performansi pekerja. Berikut ini dikemukakan uraian mengenai motif
yang ada pada manusia sebagai pendorong dari perilaku manusia.
1. Motif Kekuasaan
Merupakan kebutuhan manusia untuk
memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. motif
kekuasaan dapat bersifat negatif atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat
negatif berkaitan dengan kekuasaan seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang
bersifat positif berkaitan dengan kekuasaan sosial (power yang dipergunakan
untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan kelompok, Organisasi dan perusahaan)
dimana tempat kita bekerja.
2. Motif
Berprestasi
Merupakan keinginan atau kehendak
untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau sukses didalam situasi
persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orang mempunyai kadar n Ach (needs
for achievement) yang berlainan.
3.
Motif cari aman
Didunia kerja sekarang banyak sekali motivasi seperti ini dimana
dia mencari pekerjaan hanya untuk mencari aman secara financial dan ekonomi dan
cenderung tak peduli dengan prestasi dan seberapa besar target-target yang akan
dicapai perusahaan atau organisasi.
BAB III
KESIMPULAN
Setiap
perusahaan atau kantor pasti mengingkankaryawan yang memiliki karakter dan
kepribadian yang baik. selain menyenangkan, hal itu juga dapat meningkatkan
produktivitas karyawan tersebut dalam bekerja. Jika ingin disukai oleh
perusahaan dan memajukan organisasi perusahaan maka perlu memiliki beberapa hal
dibawah ini :
1. Tepat waktu
Pegawai yang memilki kebiasaan
datang tepat waktu ke kantor adalah tipe pegawai yang menghargai betapa
pentingnya waktu. Datang on-time ke kantor bukan berarti
datang pada jam yang pas sebelum masuk kantor atau mepet jam masuk kantor.
Datanglah 30 menit sebelum jam masuk kantor, dengan seperti itu banyak hal yang
dapat dilakukan sebelum memulai bekerja, seperti istirahat setelah terkena
macet diperjalanan, take a break
with a cup of coffee, hal sepele seperti itu bisa membangkitkan
semangat kerja baik untuk pegawai dan lingkungan kerja.
2. Bekerja keras
Tipe pegawai yang bekerja keras,
adalah yang paling disukai atasan atau pimpinan. Dengan bekerja keras, pegawai
memilki dedikasi dan komitmen dengan perusahaan, sehingga apapun pekerjaan yang
diberikan, kita akan menyelesaikannya dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Bekerja keras bukan berarti pegawai menjadi seorang workaholic.
Dimana workaholic bekerja tanpa memikirkan wkatu dan kesehatannya, hal tersebut
sanagtlah merugikan. Bekerjalah sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan
,istirahat yang cukup pastinya membuat kerja pegawai akan lebih maksimal.
3. Optimis
Pegawai yang optimis merupakan influence baik
untuk sekitarnya terutama untuk perusahaan dan kemajuan organisasi juga
berpengaruh baik untuk teman kerja,
klien, bahkan atasan kamu juga akan terkena “virus” positif dari pegawai yang
optimis. Pegawai tipe ini pastinya selalu bersemangat dalam bekerja, dan
berfikir postifi untuk semua pekerjaannya, sehingga semua kerjaan yang
diberikan akan selesai tepat pada waktunya.
4. Tidak hanya bekerja demi uang
Utamakan berkarir, inilah tipe
pegawai yang sangat disukai dan diterima baik oleh perusahaan manapun.
Janganglah kamu menjadi pegawai yang “matre” atau mengejar uang, apabila kamu
tidak mendapatkan sesuai dengan yang kamu harapkan, kamu akan bekerja dengan
males-malesan, tdiak bersemangat, hal tersbeut adalah penyakit yang harus di
hindari Bekerjalah untuk mengejar karir, dengan itu banyak hal yang dapat kamu
pelajari dan terima dengan baik dikantor. Percayalah bahwa semua perusahaan
akan memberikan gaji yang sesuai dengan kinerja pegawainya. Semangat.
Nilai-nilai utama yang ditetapkan
dan telah disepakati oleh seluruh anggota organisasi atau pegawai mempunyai
pengaruh yang besar terhadap berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya. Atau dengan kata lain, keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati, banyak dipengaruhi oleh
keberhasilannya dalam menetapkan dan melaksanakan nilai-nilai utama tersebut
yang tercermin dalam budaya organisasinya. Budaya organisasi tersebut
berhubungan dengan bagaimana karyawan mempersepsikan karakteristik suatu organisasi,
untuk kemudian persepsi tersebut akan mengarahkannya untuk bersikap dan
berperilaku tertentu sehingga menghasilkan suatu kinerja tertentu (baik atau
buruk).