Sabtu, 10 Desember 2016

walang sangit saat fase padi berbunga

Walang sangit adalah hama yang sangat merugikan karena walang sangit merusak tanaman padi ketika tanaman memasuki fase pembungaan sampai bulir padi berisi matang susu.dan sampai saat ini belum ada varietas padi yang tahan terhadap serangan hama walang sangit.

Habitat walang sangit biasanya direrumputan dan tanaman yang berada disekitar tanaman padi, dan ketika tanaman padi berbunga,biasanya walang sangit akan pindah ke tanaman padi yang sudah berbunga tersebut.


Langkah untuk mengendalikan hama walang sangit

Lakukan pemerataan lahan dengan baik selain itu lakukan pemupukan tanaman padi dengan baik dan merata, tujuannya agar tanaman padi tersebut dapat tumbuh seragam.

Lakukan pengendalia rumput liar dan gulma tanaman, baik gulma yang tumbuh diarea persawahan maupun diluar persawahan.
Lakukan penanaman tanaman secara serempak.

Lakukan penangkapan walang sangit dengan menggunakan jaring lakukan hal tersebut sebelum tanaman padi memasuki fase pembungaan.

Berilah umpan untuk menarik perhatian walang sangit, gunakan ikan yang sudah busuk kalo tidak juga bisa menggunakan kotoran ayam. apabila walang sangit sudah masuk dalam perangkap,maka tangkap dan basmi.

Selain itu keong sawah yang sudah busuk juga dapat digunakan sebagai umpan.
Lakukan pengasapan dengan menggunakan arang batubara.

Pasanglah kapur barus disawah dengan cara digantung, buat tempat dudukan untuk menggantung kapur barus, bisa menggunakan bambu atau sebagainya.

Lakukan pembasmian walang sangit dengan cara menyemprotkan insektisida ketanaman padi, lakukan hal tersebut pada pagi dan sore hari, karena kebiasaan walang sangit pada waktu tersebut masih berada.

Demikianlah langkah pengendalian hama walang sangit yang sering menyerang tanaman padi ketika tanaman padi memasuki fase pembungaan, semoga bermanfaat.









#sumber, kabar tani. com

Sabtu, 03 Desember 2016

PENGARUH KARAKTER DALAM MEMBENTUK PEGAWAI GUNA MENJALANKAN TUGAS–TUGASNYA

Ilustrasi : BPK Sukolilo (BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN )

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Sebagai pegawai dan bekerja didalamnya yang juga berorganisasi merupakan suatu jembatan dalam membentuk suatu komponen yang dapat dijadikan anggota untuk memecahkan suatu masalah. inti organisasi adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dan karakter karakter yang dapat mendukung terlaksanaknnya tugas-tugas organisasi dengan baik dan sesuai peraturan yang ada dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan itu.
Sebagai pegawai dan beroganisasi dimana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan karakter baik akan berkembang dipupuk.
Sebagai pegawai tidak mungkin dapat hidup seorang diri mengerjakan segalahal sendiri, lepas dari pegawai yang lainnya  maupun kehidupan bersama komunitasnya. Sehingga dapat berfikir dan dapat berkembang.Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan dan kepentingan kantor tersebut maka pegawai  harus melakukan kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang merupakan cerminan bahwa manusia memerlukan kerjasama dan wadah itu terdapat dalam organisasi.

B. Perumusan Masalah
1.  Membahas tentang dasar-dasar perilaku individu dalam organisasi,
2.  Membahas tentang bagaimana mengenali perilaku individu dalam organisasi.
3. membahas ciri dan karakter yang diharapkan dari seorang pegawa dalam menjalankan tugas-tugasnya.


             C . Tujuan Dan Target
1.      bisa mengetahui sifat-sifat dan perilaku serta karakter dalam membentuk individu pegawai untuk kemajuan kantor dalam mengemban misi suksesnya tugas-tugas organisasi.
2.      Untuk mengetahui sejauh mana peran karakter dalam membentuk pegawai budaya organisasi.
3.       Untuk mengetahui bagaimana cara memelihara dan mengelola budaya organisasi agar tujuan perusahaan tercapai.




  


BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGARUH KARAKTER DALAM MEMBENTUK PEGAWAI GUNA MENJALANKAN TUGAS–TUGASNYA

1. Pengertian karakter Individu
karakter individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya di kantor atau suatu perusahaan dalam berorganisasi. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya.

    2. Dasar – Dasar karakter Individu
Semua karakter  individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya. berikut ini akan diarahkan pada empat variable tingkat – individual, yaitu karakter biografis, kemampuan, kepribadian, dan pembelajaran.
a. Karakter biogarfisKarakter biografis merupakan karakteristik pribadi terdiri dari :
· Usia
·  Jenis kelamin
·   Status perkawinan
·   Masa kerja

b. Kemampuan
Kemampuan dibagi menjadi 2 : yaitu kemampuan fisik, adalah kemampuan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa, dan kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitasmental, menalar, dan memecahkan masalah. Individu dalam sebagian besar masyarakat menempatkan kecerdasan, dan untuk alasan yang tepat, pada nilai yang tinggi. Individu yang cerdas juga lebih mungkin menjadi pemimpin dalam suatu kelompok. Tujuh dimensi yang paling sering disebutkan yang membentuk kemampuan intelektual adalah : kecerdasan angka, pemahaman verbal, kecepatan persepsi, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi parsial.

c. Kepribadian
Himpunan karakteristik dan kecendrungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang.
d. Pembelajaran
Setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.

3.     Yang mempengaruhi perilaku dan karakter individu
a.Pengaruh dependen
Pengaruh dependen adalah faktor – faktor kunci yang ingin dijelaskan atau diperkirakan dan yang terpengaruh sejumlah factor lain (suatu respons yang dipengaruhi oleh suatu variabel bebas). Pengaruh dependen tersebut antara lan :
1)      Produktivitas, yaitu suatu ukuran kinerja yang mempengaruhi keefektifan dan efesiensi.
2)      Keabsenan (kemangkiran), yaitu gagal atau tidak melapor untuk bekerja.
3)      Pengunduran diri (keluar masuknya karyawan), yaitu penarikan diri secara sukarela dan tidak sukarela dari suatu organisasi.
4)   Kepuasan kerja, yaitu suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang atau selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya mereka yakini seharusnya mereka terima.

B. MOTIVASI
Seorang pegawai harus mempunyai motivasi yang dapat diartikan sebagai factor pendorong yang berasal dalam dirinya sendiri atau dari orang lain, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja. Berikut ini dikemukakan uraian mengenai motif yang ada pada manusia sebagai pendorong dari perilaku manusia.

1.   Motif Kekuasaan
Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. motif kekuasaan dapat bersifat negatif atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif berkaitan dengan kekuasaan seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang bersifat positif berkaitan dengan kekuasaan sosial (power yang dipergunakan untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan kelompok, Organisasi dan perusahaan) dimana tempat kita bekerja.
2.   Motif Berprestasi
Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orang mempunyai kadar n Ach (needs for achievement) yang berlainan.
3.      Motif cari aman
Didunia kerja sekarang banyak sekali motivasi seperti ini dimana dia mencari pekerjaan hanya untuk mencari aman secara financial dan ekonomi dan cenderung tak peduli dengan prestasi dan seberapa besar target-target yang akan dicapai perusahaan atau organisasi. 






BAB III
KESIMPULAN

Setiap perusahaan atau kantor pasti mengingkankaryawan yang memiliki karakter dan kepribadian yang baik. selain menyenangkan, hal itu juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan tersebut dalam bekerja. Jika ingin disukai oleh perusahaan dan memajukan organisasi perusahaan maka perlu memiliki beberapa hal dibawah ini :
1. Tepat waktu
Pegawai yang memilki kebiasaan datang tepat waktu ke kantor adalah tipe pegawai yang menghargai betapa pentingnya waktu. Datang on-time ke kantor bukan berarti datang pada jam yang pas sebelum masuk kantor atau mepet jam masuk kantor. Datanglah 30 menit sebelum jam masuk kantor, dengan seperti itu banyak hal yang dapat dilakukan sebelum memulai bekerja, seperti istirahat setelah terkena macet diperjalanan, take a break with a cup of coffee, hal sepele seperti itu bisa membangkitkan semangat kerja baik untuk pegawai dan lingkungan kerja.
2. Bekerja keras
Tipe pegawai yang bekerja keras, adalah yang paling disukai atasan atau pimpinan. Dengan bekerja keras, pegawai memilki dedikasi dan komitmen dengan perusahaan, sehingga apapun pekerjaan yang diberikan, kita akan menyelesaikannya dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Bekerja keras bukan berarti pegawai menjadi seorang workaholic. Dimana workaholic bekerja tanpa memikirkan wkatu dan kesehatannya, hal tersebut sanagtlah merugikan. Bekerjalah sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan ,istirahat yang cukup pastinya membuat kerja pegawai akan lebih maksimal.
3. Optimis
Pegawai yang optimis merupakan influence baik untuk sekitarnya terutama untuk perusahaan dan kemajuan organisasi juga berpengaruh baik untuk  teman kerja, klien, bahkan atasan kamu juga akan terkena “virus” positif dari pegawai yang optimis. Pegawai tipe ini pastinya selalu bersemangat dalam bekerja, dan berfikir postifi untuk semua pekerjaannya, sehingga semua kerjaan yang diberikan akan selesai tepat pada waktunya.
4. Tidak hanya bekerja demi uang
Utamakan berkarir, inilah tipe pegawai yang sangat disukai dan diterima baik oleh perusahaan manapun. Janganglah kamu menjadi pegawai yang “matre” atau mengejar uang, apabila kamu tidak mendapatkan sesuai dengan yang kamu harapkan, kamu akan bekerja dengan males-malesan, tdiak bersemangat, hal tersbeut adalah penyakit yang harus di hindari Bekerjalah untuk mengejar karir, dengan itu banyak hal yang dapat kamu pelajari dan terima dengan baik dikantor. Percayalah bahwa semua perusahaan akan memberikan gaji yang sesuai dengan kinerja pegawainya. Semangat.

Nilai-nilai utama yang ditetapkan dan telah disepakati oleh seluruh anggota organisasi atau pegawai mempunyai pengaruh yang besar terhadap berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Atau dengan kata lain, keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati, banyak dipengaruhi oleh keberhasilannya dalam menetapkan dan melaksanakan nilai-nilai utama tersebut yang tercermin dalam budaya organisasinya. Budaya organisasi tersebut berhubungan dengan bagaimana karyawan mempersepsikan karakteristik suatu organisasi, untuk kemudian persepsi tersebut akan mengarahkannya untuk bersikap dan berperilaku tertentu sehingga menghasilkan suatu kinerja tertentu (baik atau buruk).