Rabu, 26 Oktober 2016

6 Perkara Yang Dapat Menghapus Pahala

1. Al-istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain). Sehingga orang yang semacam ini lupa kepada aib sendiri. Ibarat pepatah, semut diseberang kelihatan, sedang gajah dipelupuk mata tidak kelihatan.

2. Qaswatul qulub (hati yang keras). Kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Hal ini karena orang itu lebih sulit menerima nasehat, atau tidak segera melaksanakan nasehat yang diberikan.

3. Hubbun dunya (cinta mati terhadap dunia). Dia merasa hidupnya hanya didunia ini saja. Maka segala aktifitasnya hanya tertuju pada kenikmatan dunia, sehingga dia lupa akan hari esok diakhirat.

4. Qillatul haya’ (sedikit rasa malunya). Jika seseorang telah kehilangan rasa malunya, maka dia akan terus menerus melakukan maksiat apa saja tanpa takut berdosa. Karena terus bermaksiat dan melakukan dosa, maka hatinya menjadi tertutup menerima nasehat. Na'udzubillah min dzalik..

Allah berfirman, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifiin : 14)

5. Thulul amal (panjang angan-angan). Dia merasa bahwa hidupnya masih lama didunia ini, sehingga enggan untuk segera bertaubat meskipun sudah dinasehati sesuai tuntutan syariat.

6. Dzulmun la yantahi (kezhaliman yang tak pernah berhenti). Perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya. dan jika tidak segera bertaubat dan berhenti, maka sulit orang itu akan sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.

Semoga kita semua dijauhkan dari 6 perkara ini, sehingga kita tetap istiqomah dalam ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah Ta'ala disisa umur kita. Aamiin..

Senin, 17 Oktober 2016

Segera Menikah Menuju Berkah

Guys, semua manusia pasti mengharapkan kehidupan yang tenang dan damai. Salah satu cara untuk memenuhi semua itu adalah dengan menikah. Hidup bersama dan saling berbagi dengan jodoh yang diberikan Allah kepada kita adalah bagian dari nikmat Allah yang sangat besar kepada kita, para hamba-hambaNya.

Sejatinya, pernikahan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan jiwa raga manusia. Pernikahan juga bukan sekedar fitrah yang dilakukan manusia. Namun, menikah adalah sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam, dan pernikahan merupakan bagian dari ibadah kepada Allah ta’ala, dan untuk menyempurnakan separuh agama kita.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,  ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi)

Untuk itu, hendaknya pernikahan tidak dilakukan dan dilandasi karena fisik semata, untuk memperoleh harta pasangan kita, atau untuk menyenangkan orang tua kita, meskipun calon pasangan kita tersebut tidak baik dalam hal akhlaq dan aqidahnya.

Pernikahan seharusnya dan sudah sepantasnya dilandasi iman kepada Allah agar menjadikan kehidupan kita lebih baik, nyaman dan tenang. Dan bukankah hal itu yang selama ini banyak kita cari, kita impikan serta kita usahakan? Apalagi dengan menikah, kita akan jauh dari perbuatan zina yang merusak serta gejolak syahwat yang akan menghancurkan hidup kita dan jauh dari ridhoi Allah Ta’ala.

#alfatie

CONTOH SOAL TRY OUT UJIKOM JENJANG MADYA

  CONTOH SOAL TRY OUT UJIKOM JENJANG MADYA     1.     Lembaran kertas yang berisi pesan penyuluhan pertanian yang dapat ...