PENYIAPAN BENIH PADI
A.DEFINISI
Penyiapan benih padi adalah proses menyediakan benih
padi meliputi memilih varietas spesifik lokasi, seleksi benih, dan perlakuan
benih
B. TUJUAN
Setelah berlatih peserta dapat:
1. melakukan pemulihan varietas spesifik lokasi
2. melakukan seleksi benih
3. melakukan perlakuan benih
dengan baik dan benar
C. METODE
Praktek
D. ALAT DAN BAHAN
Peralatan seleksi dan perlakuan benih, calon benih, garam dan
bahan pembuatan PGPR
E.TEMPAT
Lapangan/ usaha agribisnis
F.
WAKTU
3 JP @ 45 Menit
G. LANGKAH KEGIATAN
No
|
Tahapan
|
Uraian kegiatan
|
Alat dan bahan
|
1
|
Menentukan
varietas spesifik lokasi
|
1. Sediakan HP
yang dapat digunakan untuk SMS
2. Buka menu SMS
dan ketik “INFO VARIETAS PADI (LOKASI KECAMATAN)”
3. Contoh INFO
VARIETAS PADI LAWANG
4. Kirim ke
nomor KATAM 082123456500
5. Baca hasil
balasan SMS yang merupakan varietas rekomendasi spesifik lokasi berdasarkan
ketahanan OPT dan topografi tempat
6. Pilih
varietas yang sesuai selera pasar dilokasi saudara
|
-
HP yang dapat digunakan untuk SMS
-
|
2
|
Melakukan seleksi benih
a.
Seleksi
benih dengan air biasa
|
1.
Sediakan
ember yang berisi air
2.
Masukkan
benih dalam ember yang berisi air
3.
Aduk
dan buang benih yang mengapung
4.
Benih
yang tenggelam digunakan sebagai benih
|
- Ember
- Saringan
- Calon benih
- Air
|
|
b.
Seleksi
benih dengan larutan garam
|
1.
Sediakan
ember berisi air, garam/ZA/Urea dan telur mentah
2.
Masukkan
garam sedikit demi sedikit kedalam air sambil terus diaduk
3.
Pemberian
garam pada air dihentikan ketika telur sudah mengapung dan keluarkan telur.
4.
Masukkan
calon benih dalam larutan garam
5.
Aduk
beberapa kali dan buang benih yang terapung
6.
Cuci
benih yang tenggelam dengan air bersih dan peram
|
-
Ember
-
Saringan
-
Calon benih
-
Air
-
Garam
-
Telur mentah
|
3
|
Melakukan perlakuan benih
a.
Perlakuan
benih dengan pestisida
|
1. Rendam benih
yang telah terseleksi dalam larutan cruiser 4 ml untuk 1 kg benih selama 1
malam
2. Tiriskan dan
peram benih selama 2 x 24 jam
3. Benih siap
digunakan untuk dilakukan persemaian
|
- Benih yang
telah di seleksi
- Cruiser 35 FS
- Ember
- Karung goni
|
|
b.
Perlakuan
benih dengan PGPR
|
1. Rendam benih
yang telah terseleksi dalam larutan PGPR 10ml/liter selama 1 malam
2. Tiriskan dan
peram benih selama 2 x 24 jam
3. Benih siap
digunakan untuk dilakukan persemaian
|
- Benih yang
telah di seleksi
- PGPR
- Ember
- Karung goni
|
|
c.
Cara
membuat PGPR
|
1. Satu genggam akar bambu
beserta tanah,masukkan dalam air mineral 400cc .biarkan selama 3 hari. simpan
di tempat yang sejuk.(sebagai sumber inoculum PGPR)
2. Rebus semua bahan
disamping selama 20 menit,dihitung dari pertama kali mendidih.
3. Saring dan masukkan air
rebusan kedalam wadah/jerigen yang steril
4. Tunggu sampai dingin
kurang lebih 24 jam.
5. Masukkan air yang berisi
inokulan PGPR dalam larutan media biak dan tutup rapat.
6. Goyang-goyang media
sesekali agar mikroba cepat berbiak.
7. Buka tutup jerigen jika
penuh dengan gas.
8. PGPR jadi jika berbau
harum khas tapai dan jerigen sudah tidak kembung lagi +- 7hari.
|
- Biji kedelai :
250 gram
- Udang rebon :
1 sendok teh
Gula pasir : 1 sendok makan
- Garam grosok :
1 sendok makan
- Air : 1,5
liter
|
H.
EVALUASI
1.
Bagaimana
cara melakukan seleksi benih ?
2.
Bagaimana cara melakukan perlakuan benih yang baik ?
I.
HASIL
………………………….
…………………………..
……………………………
J.
INFORMASI
Persiapan benih adalah persiapan bahan
tanam yang memenuhi sebagai berikut :
A.
Mutu
fisis
Mutu fisik
benih ini berkaitan dengan kondisi fisik benih secara visual, seperti warna,
ukuran, bentuk, bobot dan tektur permukaan kulit benih. Tolak ukur yang dijadikan
kriteria adalah keseragaman. Sifat-sifat lain yang diamati adalah
tingkat keutuhan benih (tolak ukur; tingkat kerusakan benih), tingkat
kelembaban benih (tolok ukur; kadar air benih), dan tingkat kontaminasi
benda lain (tolok ukur; kemurnian mekanis benih).
Kebernasan
benih merupakan hal yang sangat penting, karena kebernasan menentukan banyak
sedikitnya cadangan makanan selama persemaian dan Dari segi ukuran kebernasan
benih dapat dilakukan dengan melakukan seleksi benih menggunakan air biasa atau
larutan garam.
Pemilihan benih dengan larutan garam hanya dianjurkan
untuk jenis padi Inhibrida, sedangkan pemilahan untuk padi hibrida cukup dengan
air bersih saja
Kadar
air benih padi sesuai dengan SNI adalah maximal 13%, kadar air ini sangat
berhubungan erat dengan daya simpan. Untuk menguji kadar air benih biasanya
dilakukan dengan alat pengukur air benih digital
Alat moisture tester
digital
B.
Mutu
fisiologis
Mutu
fisiologis benih berkaitan dengan aktivitas perkecambahan benih, yang di
dalamnya terdapat aktivitas enzim, reaksi-reaksi biokimia serta respirasi
benih. Parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui mutu fisiologis benih
ini adalah viabilitas benih serta vigor benih.
C.
Mutu
genetis
Mutu benih
secara genetik ini barkaitan dengan susunan kromosom dan DNA benih serta jenis
protein yang ada dalam benih, dengan tolak ukur kemurnian genetis benih.
Selain itu, tolak ukur lain adalah kemurnian mekanis benih yaitu
persentase kontaminasi jenis atau varietas lain. Varietas padi di release
berdasarkan SK Menteri Pertanian, yang didalamnya memuat asal silangan, semua
ciri fisik, kemampuan produksi dan ketahanan penyakit.
Di Indonesia
kemurnian genetis ini sudah diatur dalam sistem sertifikasi benih, untuk
menjamin konsumen mendapatkan varietas murni
sesuai dengan keinginannya. Dalam system sertifikasi disebutkan bahwa
batas minimal campuran varietas lain adalah 0.5% dan benih murni minimum adalah
98%, campuran biji tanaman lain 0% dan campuran biji gulma 0%.
Dalam
pemilihan varietas perlu diperhatikan adalah umur varietas dalam
mempertimbangkan pola tanam. Ketahanan varietas terhadap OPT juga menjadi
faktor pertimbangan untuk dapat bertahan di daerah endemik.
|