PENYAKIT
BULAI PADA TANAMAN JAGUNG
DAN CARA PENGENDALIANNYA
1.
Ciri-Ciri
Atau Gejala Serangaan
Gejala khas bulai adalah adanya
warna khlorotik memanjang sejajar tulang daun dengan batas yang jelas antara
daun sehat. Pada daun permukaan atas dan bawah terdapat warna putih seperti
tepung dan ini sangat jelas pada pagi hari. Selanjutnya pertumbuhan tanaman
jagung akan terhambat, termasuk pembentukan tongkol, bahkan tongkol tidak
terbentuk, daun-daun menggulung dan terpuntir serta bunga jantan berubah
menjadi massa daun yang berlebihan
Pada
perakaran kalau dicabut terlihat bundle atau menggerobol tidak berkembang
sehingga mengganggu proses transportasi sari makanan ke daun dan seluruh
tanaman, sehingga tanaman tampak pucat, penyakit bulai mulai Nampak pada
tanaman berumur 15 hari setelah tanam.
2. Penyebab Penyakit Bulai
Penyebab penyakit bulai di Indonesia
yaitu jamur Peronosclerospora maydis, P. maydis umumnya menyerang
tanaman jagung di Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
3. Cara Pencegahan Penyakit Bulai
- Penggunaan varietas tahan
seperti jagung hibrida varietas Bima-1, Bima-3, 1. Bima-9, Bima-14 dan
Bima-15 serta jagung komposit varietas Lagaligo dan Lamuru.
- Periode bebas tanaman jagung
hal ini dikhususkan kepada daerah-daerah 2. endemik bulai di mana jagung
ditanam tidak serempak, sehingga terjadi variasi umur yang menyebabkan
keberadaan bulai di lapangan selalu ada, sehingga menjadi sumber inokulum
untuk pertanaman jagung berikutnya.
- Sanitasi lingkungan pertanaman
jagung sangat perlu dilakukan oleh karena 3. berbagai jenis
rumput-rumputan dapat menjadi inang bulai sehingga menjadi sumber
inokulum pertanaman berikutnya.
- Rotasi tanaman dengan tujuan
untuk memutus ketersediaan inokulum bulai 4. dengan menanam tanaman dari
bukan sereal.
- Eradikasi tanaman yang
terserang bulai.5.
- Perlakuan benih dengan
menggunaan fungisida (b.a. Metalaksil) sebagai perlakuan benih (seed
treatment) 6. untuk mencegah terjadinya infeksi bulai lebih awal dengan
dosis 2,5 -5,0 g/kg benih, damn atau fungisida berbahan aktif Demilomort
(Renon, Akrobat, Sirkus, dll).
- Dilakukan penyemprotan ketika
jagung berumur 7 hst – 35 hst dengan bahan aktif Iprodium dan obat Carbio dengan dsis 15 cc
- 25 cc per 17 liter air
disemprotkan dengan interval 7 hari.
- Pada pemupukan pertama
sebaiknya jangan menggunakan urea, gunakan Phonska + SP36 atau ditambah ZA + Organik.
Pemupukan ke dua menggunakan ZA + Phonska + Organik. Pemupuan ke tiga
(Terakhir) gunakan Urea.
- Taburi lahan dengan bahan
organic, pupuk kandang/Bokasi dsetiap akan tanam.
4. Cara Pengendalian Penyakit Bulai
Pengendalian
tanaman jagung terhadaap serangan hama bulai bagi tanaman yang telah terserang
hanya dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman dan membuang jauh-jauh atau
dengan cara membakar.
Sumber Pustaka
Azri,
2009, Teknologi Pengendalian Penyakit Bulai Tanaman Jagung, Badan Litbang Pertanian : Jakarta
Ruhendi, A. Iqbal, dan D. Soekarna. 1985. Hama Jagung di
Indonesia. Dalam Hasil Penelitian Jagung, Sorgum dan Terigu 1980-1984.
Risalah Rapat Teknis Puslitbangtan : Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar