Selasa, 22 Juni 2021

BULAI PADA TANAMAN JAGUNG DAN CARA PENGENDALIANNYA

 

PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG

 DAN CARA PENGENDALIANNYA

 

 

1.      Ciri-Ciri Atau Gejala Serangaan

Gejala khas bulai adalah adanya warna khlorotik memanjang sejajar tulang daun dengan batas yang jelas antara daun sehat. Pada daun permukaan atas dan bawah terdapat warna putih seperti tepung dan ini sangat jelas pada pagi hari. Selanjutnya pertumbuhan tanaman jagung akan terhambat, termasuk pembentukan tongkol, bahkan tongkol tidak terbentuk, daun-daun menggulung dan terpuntir serta bunga jantan berubah menjadi massa daun yang berlebihan

Pada perakaran kalau dicabut terlihat bundle atau menggerobol tidak berkembang sehingga mengganggu proses transportasi sari makanan ke daun dan seluruh tanaman, sehingga tanaman tampak pucat, penyakit bulai mulai Nampak pada tanaman berumur 15 hari setelah tanam.

 

2.      Penyebab Penyakit Bulai

Penyebab penyakit bulai di Indonesia yaitu jamur Peronosclerospora maydis, P. maydis umumnya menyerang tanaman jagung di Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

 

3.      Cara Pencegahan Penyakit Bulai

    1. Penggunaan varietas tahan seperti jagung hibrida varietas Bima-1, Bima-3, 1. Bima-9, Bima-14 dan Bima-15 serta jagung komposit varietas Lagaligo dan Lamuru.
    2. Periode bebas tanaman jagung hal ini dikhususkan kepada daerah-daerah 2. endemik bulai di mana jagung ditanam tidak serempak, sehingga terjadi variasi umur yang menyebabkan keberadaan bulai di lapangan selalu ada, sehingga menjadi sumber inokulum untuk pertanaman jagung berikutnya.
    3. Sanitasi lingkungan pertanaman jagung sangat perlu dilakukan oleh karena 3. berbagai jenis rumput-rumputan dapat menjadi inang bulai sehingga menjadi sumber inokulum pertanaman berikutnya.
    4. Rotasi tanaman dengan tujuan untuk memutus ketersediaan inokulum bulai 4. dengan menanam tanaman dari bukan sereal.
    5. Eradikasi tanaman yang terserang bulai.5.
    6. Perlakuan benih dengan menggunaan fungisida (b.a. Metalaksil) sebagai perlakuan benih (seed treatment) 6. untuk mencegah terjadinya infeksi bulai lebih awal dengan dosis 2,5 -5,0 g/kg benih, damn atau fungisida berbahan aktif Demilomort (Renon, Akrobat, Sirkus, dll).
    7. Dilakukan penyemprotan ketika jagung berumur 7 hst – 35 hst dengan bahan aktif Iprodium  dan obat Carbio dengan dsis 15 cc -  25 cc per 17 liter air disemprotkan dengan interval 7 hari.
    8. Pada pemupukan pertama sebaiknya jangan menggunakan urea, gunakan Phonska  + SP36 atau ditambah ZA + Organik. Pemupukan ke dua menggunakan ZA + Phonska + Organik. Pemupuan ke tiga (Terakhir) gunakan Urea.
    9. Taburi lahan dengan bahan organic, pupuk kandang/Bokasi dsetiap akan tanam.

 

4.      Cara Pengendalian Penyakit Bulai

Pengendalian tanaman jagung terhadaap serangan hama bulai bagi tanaman yang telah terserang hanya dapat dilakukan dengan cara mencabut tanaman dan membuang jauh-jauh atau dengan cara membakar.

 

 

 

 

Sumber Pustaka

 

Azri, 2009, Teknologi Pengendalian Penyakit Bulai Tanaman Jagung, Badan Litbang        Pertanian : Jakarta

Ruhendi, A. Iqbal, dan D. Soekarna. 1985. Hama Jagung di Indonesia. Dalam Hasil Penelitian Jagung, Sorgum dan Terigu 1980-1984. Risalah Rapat Teknis Puslitbangtan : Bogor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

MC PENGAJIAN BAHASA JAWA

MC PENGAJIAN BAHASA JAWA Assalaamu’alaikum Wr.Wb Ingkang kinabekten panjenegan ipun Habib Hilmy Basyuroh sakeng pati Ingkang kin...