Penggunaan silase
Pada umumnya silase diberikan pada sapi,terutama sapi perah.sebaiknya diberikan pada sapi dara, sapi bunting dan sapi jantan.silase yang baik adalah yang disukai ternak dan tidak beracun.berwarna hijau tidak ada cendawan dan tidak berlendir, berbau asam dengan pH 3,2-4,4.pemberian untuk sapi perah laktasi dapat menyebabkan susu berbau asam.untuk mengatasi hal ini pembrerian dapat dilakukan setelah pemerahandan setelah pemberian silase kandang harus dibersihkan. Cara mengajar sapi makan silase adalah secara bertahap sedikit demi sedikit silase dicampur dengan hijauan segar atau maakanan penguat, kemudian berangsur-angsur silase yang lebih banyakdibanding hijauan segar.
PENGAWETAN HIJAUAN MAKANAN TERNAK
(SILASE)
PENDAHULUAN
Pada saat musim penghujan produksi hijauan
makanan ternak melimpah,sebaliknya pada musim kemarau peternak kesulitan dalam
mendapatkan hijauan makanan ternak.salahcara untuk mengatasi kesulitan akan
kekurangan hijauan makan ternmak adalah mengawetkan hijauan makanan ternak
tersebut denganmembuat selase. Silase adalah hijauan makanan ternak yang telah
dipanen kemudian mengalami proses pengawetan (peragian) dalam tempat khusus
berupa lubang, bak dari semen atau tong plastic ukuran besar (basket) Silo
adalah tempat untuk membuat silase. Ensilase adalah proses peragian selama
membuat silase.
Bahan-bahan untuk silase : Hampir semua hijauan makanan ternak dapat diawetkan dalam bentuk silase
Maksud pembuatan silase : Agar dapat tahan lama dalam penyimpanan sehingga dapat dipergunakan sewaktu-waktu..
Tujuan pembuatan silase : Mengawetkan hijauan m,akanan ternak dalam bentuk segar untuk persediaan pada musim kemarau. : Memanfaatkan sisa-sisa hasil pertanian Mempertahankan mutu hijauan yang diawetkan.
PRINSIP PEMBUATAN SILASE
1.Membuat keadaan menjadi hampa udara
(anaerob) dapat dicapai dengan jalan :
a. Memadatkan hijauan dalam silo dengan cara diinjak-injak hingga padat sehingga
keadaan hampa udara cepat tercapai.
b.
sebelum dimasukkan dalam silp rumput dipotong-potong dengan ukuran 10-15
cm.
c, Rumput yang masih segar sebelum dibuat silase
dilayukan dulu hingga kadar airnya menjadi
60-70%.
2.Membuat keadaan menjadi bersuasana asam
proses ini terjadi setelah hijauan dimasukkan kedalam silo, pada saat ini
kegiatan pernafasan belum berhenti(menggunakan O2 dam membentuk CO2, H2O dan
Panas). Makin lama O2 dalam silo berkurang pernapasan dan kegiatan ensim
menurun, tetapi kegiatan bacteri meningkat, ketuka O2 habis berrhentilah semua
kegiatan pernapasankecuali kegiatan bacteri anaerob.Pada saat ini bacteri yang
berperan dalam proses peragian adalah barteri pembentuk asam laktat dan
pembentuk asam butiratsemakin meningkat keadaan keasaman bacteri akan terhambat
dan bacteri akan mati pada pH 3,2-4,4.dan pada saat ini proses insilase
selesai.
CARA PEMBUATAN SILASE
Pada prinsipnya pembuatan silase adalah
hijauan pakan ternak yang telah dipanen dilayukan dengan kadar air 60-70%
dipotong-potong ditambah starter, starter dapat dicampur rata dengan hijauan
atau dibuat bersap antara hijauan dan starter. Starter dapat menggunakan katul yang mudah didapat dan
murah harganya. Adapun tempat (SILO) dapat berupa plastic, drum, blung plastic
yang besar, bak beton, dan yang paling mudah dilakukan peternak dipedesaan
adalah berupa lubang galian tanah yang dilapisi plastic kedap air. Pada
prinsipnya wadah harus kedap air. Hijauan makanan ternak yang telah disiapkan
dimasukkan kedalam silo, kemudian dipadatkan samp[ai padat sekali kemudian
ditutup rapat-rapat jang sampai ada udara masuk. Silase dibuka pada saat akan
digunakan yaitu pada saat paceklik hijauan pakan ternak.
SELAMAT MENCOBA SEMOGA BERHASIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar