KRESEK
(HAWAR DAUN BAKTERI) DAN PENGENDALIANNYA
Faktor lingkungan yang
sangat berpengaruh penyakit Kresek / Hawar Daun Bakteri adalah kelembaban yang
tingg. Oleh karena itu penyakit hawar daun bakteri sering timbul terutama pada
musim hujan. Pertanaman yang dipupuk Nitrogen dengan dosis tinggi tanpa
diimbangi dengan pupuk Kalium menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap
penyakit hawar daun bakteri. Oleh karena itu untuk menekan perkembangan penyakit
hawar daun bakteri disarankan tidak memupuk tanaman dengan Nitrogen secara
berlebihan, gunakan pupuk Kalium dan tidak menggenangi pertanaman secara terus
menerus, sebaiknya pengairan dilakukan secara berselang (intermiten).
PENGENDALIAN PENYAKIT HAWAR
DAUN BAKTERI
1. Teknik Budidaya
·
Penanaman Benih
dan bibit sehat. Mengingat patogen penyakit HDB dapat tertular melalui benih
maka sangat dianjurkan pertanaman yang terinfeksi penyakit HDB tidak digunakan
sebagai benih. Bibit yang sudah terinfeksi /bergejala penyakit HDB sebaiknya
tidak ditanam.
·
Cara tanam.
Untuk memberikan kondisi lingkungan yang kurang mendukung terhadap perkembangan
penyakit HDB sangat dianjurkan tanam dengan sistem Legowo dan .menggunakan sistem
pengairan secara berselang (intermitten irrigation). Sistem tersebut akan
mengurangi kelembaban disekitar kanopi pertanaman, mengurangi terjadinya embun
dan air gutasi dan gesekan daun antar tanaman sebagai media penularan pathogen.
·
Pemupukan. Pupuk
Nitrogen berkorelasi positif dengan keparahan penyakit HDB. Artinya pertanaman
yang dipupuk Nitrogen dengan dosis tinggi menyebabkan tanaman menjadi lebih
rentan dan keparahan penyakit lebih tinggi. Sebaliknya dengan pupuk Kalium
menyebabkan tanaman menjadi lebih tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri.
Oleh karena itu agar perkembangan penyakit dapat ditekan dan diperoleh produksi
yang tinggi disarankan menggunakan pupuk N dan K secara berimbang dengan
menghindari pemupukan N terlalu tinggi.
·
Sanitasi
lingkungan. Mengingat pathogen dapat bertahan pada inang alternatif dan
sisa-sisa tanaman maka sanitasi lingkungan sawah dengan menjaga kebersihan
sawah dari gulma yang mungkin menjadi inang alternatif dan membersihkan
sisa-sisa tanaman yang terinfeksi merupakan usaha yang sangat dianjurkan.
·
Pencegahan.
Untuk daerah endemik penyakit HDB disarankan menanam varietas padi yang
memiliki ketahanan terhadap penyakit HDB. Pencegahan penyebaran penyakit perlu
dilakukan dengan cara antara lain tidak menanam benih yang berasal dari
pertanaman yang terserang penyakit , mencegah terjadinya infeksi bibit melalui
luka dengan tidak melakukan pemotongan bibit dan menghindarkan pertanaman dari
naungan.
2. Cara
Pengendalian Penyakit HDB dengan Varietas Tahan
Pengendalian penyakit hawar
daun bakteri yang selama ini dianggap paling efektif adalah dengan varietas
tahan. Namun teknologi ini dihambat oleh adanya kemampuan bakteri patogen
membentuk patotipe (strain) baru yang lebih virulen yang menyebabkan ketahanan
varietas tidak mampu bertahan lama. Adanya kemampuan pathogen bakteri Xoo
membentuk patotipe baru yang lebih virulen juga menyebabkan pergeseran dominasi
patotipe pathogen ini terjadi dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkab varietas
tahan disuatu saat tetapi rentan di saat yang lain dan tahan di suatu wilayah
tetapi rentan di wilayah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar