Selasa, 11 Juli 2023

SOP BIOSAKA

 

PROSEDUR OPERASIONAL PEMBUATAN BIOSAKA (S O P)

A.      ALAT DAN BAHAN

1.      Persiapan Alat:

a.    wadah (baskom/ember),

b.    gayung

c.     saringan

d.    corong

e.    gunting

f.     botol/jerigen untuk wadah Biosaka

g.    Handsprayer, Drone semprot

 

2.      Persiapan Bahan:

a.    Rumput-rumputan/daun-daunan yang sehat, sempurna, ukuran daun simetris, tidak terkena hama/penyakit, tidak bolong-bolong, tidak jamuran, ujung daun tidak kusam dan warna daun rata. Ambil agak ke pucuk/daun masih hijau, boleh diambil 2-4 daun dengan batangnya.

b.    Jangan ambil rumput yang berduri agar tidak melukai tangan waktu meremas.

c.     Rumput-rumputan/daun-daunan yang juga bagus adalah yang tumbuh di tempat ekstrim, tumbuh di pinggir jalan kering dan berbatu, di dinding/di tembok, pegunungan berbatu, di tanah PH rendah/masam, di lahan rawa dan air genangan sepanjang tahun, tanaman buah/pohon tumbuh di pinggir jalan dan selalu berbuah saat musim buah tanpa di pupuk, tanaman tumbuh di kadar garam tinggi, dan atau tanaman tumbuh sehat sempurna padahal tanaman lain di sekitar terserang hama, penyakit, jamur, dan lainnya.

d.    Memulai dengan berdoa dan memilih rumput/daun minimal 5 jenis dari rumput/daun sekitar pertanaman, jenis dan warna rumput/daun bebas, tidak harus standar/seragam karena setiap waktu dan tempat bisa berbeda-beda, memotong rumput/daun bisa menggunakan tangan manual atau gunting.

e.    Banyaknya satu genggaman tangan untuk 1 wadah dalam satu kali pembuatan, 5% bahan dan 95% air atau sekitar 2,5 ons bahan rumput/daun dalam 5 liter air.

 

B.     PROSES PEMBUATAN:

1.      Meremas didahului berdoa dan dilakukan dengan sabar, ikhlas, sepenuh hati dan fokus.

2.      Campurkan bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 liter dalam wadah yang sudah disiapkan (tanpa campuran bahan apa pun).

3.      Lakukan peremesan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang pangkal bahan. Sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri. Tangan kanan bergerak memutar air ke kiri (berlawanan arah jarum jam) sambil mengumpulkan bahan yang tercecer sambil tetap meremas.


4.      Diremas sampai selesai, tidak berhenti, tidak sampai hancur batangnya, tangan tidak boleh diangkat, tangan tetap di dalam air dan tidak berganti orang. Lebih efektif pada saat meremas bahan Biosaka dilakukan secara bersama-sama dengan kelompok dari pada membuat sendiri-sendiri.

5.      Meremas rumput tidak boleh menggunakan blender, mesin, ditumbuk tetapi harus menggunakan tangan, karena ada interaksi antara tangan dengan rumput sebagai makhluk hidup, sebagaimana halnya membuat cincau. Sehingga Biosaka tidak bisa dibuat pabrikan dan diperjualbelikan, karena semua petani bisa membuat sendiri.

6.      Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen. Biosaka disebut homogen karena menyatu antara air dengan saripati rumput/daun. Untuk larutan mencapai homogen perlu waktu kisaran 10-20 menit.

7.      Ciri-ciri visual bahwa Biosaka disebut homogen: tidak mengendap, merata homogenitas dalam botol mulai dari bagian atas, tengah dan bawah; tidak timbul gas, tidak ada butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan Biosaka terlihat pekat dan mengkilap/seolah berminyak, diterawang tidak bening, bisa berwarna hijau/biru/merah sesuai dengan warna rumput/daun yang digunakan, jadi ukuran homogen tidak ada kaitannya dengan warna Biosaka. Bagi Biosaka homogen yang sempurna bisa disimpan hingga 5 tahun.

8.      Kepekatan ramuan Biosaka dapat diukur dengan menggunakan alat Total Disolved Solid (TDS), harganya murah dapat dibeli di toko maupun online. Mengukur dengan TDS, pada saat sebelum dan setelah diremas, peningkatannya/deltanya, minimal 200 ppm, sebaiknya di atas 300 ppm dan untuk menjadi homogen sempurna di atas 500 ppm, namun pada beberapa kasus angka TDS rendah pun bisa homogen begitupun angka TDS yang tinggi belum tentu homogen. Ukuran TDS ini bukan satu-satunya cara untuk mengukur Biosaka homogen, tetapi hanya alat bantu saja. Masih banyak alat ukur yang lain, seperti dilihat visual ‘niteni’ atau metode kinesiologi, atau metode lainnya.

9.      Selanjutnya ramuan Biosaka disaring menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol/jerigen menggunakan corong.

10.   Ramuan Biosaka bisa langsung diaplikasikan sesuai dengan dosis dan jadwal penyemprotan, sedangkan sisanya dapat disimpan. Wadah ramuan Biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. Untuk diketahui, ramuan Biosaka tidak membahayakan bagi manusia, hewan, tanaman.

 

C.     APLIKASI PENYEMPROTAN

1.      Alat semprot harus bersih dari kandungan sisa pestisida, fungisida dan herbisida.

2.      Dosis penyemprotan untuk padi dan jagung 40ml/tanki semprot (kapasitas tanki 15-16 liter). Untuk aneka kacang dan umbi 30ml/tanki dan hortikultura 10ml/tanki. Untuk satu hektar lahan sekali aplikasi cukup 2-4 tanki sprayer, secara rinci terlampir.


3.      Untuk padi dan jagung, aplikasi pertama pada umur 7-10 HST dan dilanjutkan 7 kali semusim dengan interval penyemprotan 10-14 hari dan untuk sayuran seminggu sekali.

4.      Bagi penggerak Biosaka yang belum mengaplikasikan Biosaka secara penuh pada tanaman (full organik), larutan Biosaka dapat dicampur dengan pupuk kimia, pupuk organik/ pupuk hayati cair, dan pestisida dengan syarat takaran konsentrasi pupuk kimia, pupuk organik cair dan pestisida sedikit saja.

5.      Penyemprotan dilakukan dengan nozzle kabut di atas pertanaman, minimal 1 meter di atas tanaman, posisi nozzle menghadap ke atas, tidak boleh diulang- ulang. Bila penyemprotan tidak tepat (daun basah kena Biosaka, dosis berlebih) sehingga berdampak daun menguning/menggulung atau lainnya, maka hari berikutnya dilakukan penyemprotan kembali dengan cara yang benar dan sesuai dosis anjuran, sehingga daun menjadi pulih dalam waktu 24 jam. Apabila Biosaka dicampur dengan pestisida, saat penyemprotan menggunakan APD lengkap.

6.      Waktu penyemprotan bisa pagi/siang/sore dan sebaiknya pada sore hari saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan cuaca dan arah menyemprot mengikuti arah mata angin.

7.      Penyemprotan cukup dari atas pematang dengan stik/gagang semprot dapat diperpanjang hingga 2-3 meter.

8.      Aplikasi Biosaka efektif bila dibuat dan diaplikasikan di lokasi hamparan insitu dari bahan rumput/daun disekitar. Jarak efektif aplikasi maksimal 20 km dan untuk lahan yang sudah berat/tidak sehat harus lebih dekat lagi. Biosaka tidak efektif diaplikasikan/dikirim antara wilayah karena berbasis pengenalan agroekosistem.

9.      Cara memilih rumput, meremas, menyemprot dan testimoni hasilnya dapat dipelajari dari Youtube ProPaktani dengan materi Biosaka, dan youtube lainnya semisal dengan ciri-ciri ada Pak Anshar, Prof Robert Manurung, dan lain-lain.

 

D.     INFORMASI TAMBAHAN TENTANG BIO-SAKA

1.     Biosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, SAKA singkatan: selamatkan alam kembali ke alam, temuan/invention petani pak Muhamad Ansar di Blitar yang sudah tercatat di Kemenhumkam Nomor 000399067.

2.     Manfaat ramuan Biosaka: biaya nol rupiah/gratis petani membuat sendiri, tidak ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman, tidak beracun, menghemat biaya pupuk kimia sintetis 50-70% dari biasanya dan pestisida kimiawi, sehingga petani biasanya pakai pupuk Rp3 juta/ ha/musim (hemat pupuk 50-70% dari biasanya) dengan menggunakan Biosaka cukup Rp0,3 - 1,5 juta/ha/musim. Biosaka ini juga meminimalisir/mengurangi serangan hama penyakit, lahan menjadi subur, umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus.

3.     Pada awalnya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, penyuluh dan petani tidak percaya terhadap manfaat Biosaka, dikira Air Ponari atau jampi-jampi dan hanya coba-coba oleh beberapa petani. Ternyata hasil produksinya bagus. Kadistan Blitar perlu waktu 14 bulan untuk percaya Biosaka setelah


melihat/mengamati sendiri di beberapa lokasi petani dan melakukan uji coba bersama petani pada padi mengikuti proses mulai tanam hingga panen menggunakan aplikasi Biosaka.

4.     Penggunaan Biosaka di Blitar mulai 2019 dan saat ini sudah lebih dari 12.000 Ha di 22 kecamatan dan sudah diterapkan sekitar di 50 Kabupaten/Kota. Sudah dilakukan demplot uji coba di Kab Blora, Sragen, Klaten, Grobogan, Karawang (Jatisari), dan lainnya. Di lokasi uji coba demplot standing crop padi, jagung dan kedelai dengan menggunakan Biosaka hasil panen lebih bagus dibandingkan tanpa Biosaka, produksi lebih tinggi dengan hemat 50% pupuk kimia. Keragaan fisik batang, daun, pertumbuhannya berbeda dari tanaman biasanya, lebih bagus dan lebih besar, demplot terus dilaksanakan berkelanjutan di berbagai kabupaten di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

5.     Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan kandungan hara makro-mikro rendah sehingga disimpulkan bahwa Biosaka bukan pupuk dan bukan pestisida. Memang kita semua juga tahu dari dulu bahwa rumput bukan pupuk, bukan menggantikan pupuk, bukan variasi pupuk, bukan jenis makanan tanaman, bukan memperbaiki pupuk, tetapi Biosaka itu Elisitor yang memberikan signaling memperbaiki tanaman dan ekosistem. Mari kita Ilmuwan riset memperhatikan bahwa Biosaka memperbaiki tanaman, sel-sel tanaman, memperbaiki lahan dan ekosistemnya, menjadikan harmoni.

6.     Sebenarnya selain ukuran homogen, masih ada ukuran kualitas Biosaka dengan ilmu Kinesiologi yang disebut Elisitor Nuswantara Biosaka dengan ukuran koheren/harmoni. Sesuai ilmu Kinesiologi untuk membuat Biosaka yang harmoni/koheren, harus dilakukan oleh orang yang harmoni terlebih dulu, dan orang yang bisa disebut harmoni itu sudah ada ukurannya tersendiri yaitu dilihat dari kenaikan potensi sel tubuh. Untuk mencapai tubuh yang harmoni dan meningkatkan potensi sel, prinsip dasarnya adalah 5 Jangan: marah, bete, cemas, pesimis, dan negatif. Sebaliknya 5 harus: menghargai, iklas tulus, bersyukur, optimis dan positif. Setiap hari lakukan teknik jemur pagi jam 10 selama 10 menit. Perbaiki cara duduk, cara bernafas kembali seperti bayi, ikhlas, rileks, dan enjoy. Apabila ini dilakukan secara rutin akan meningkatkan potensi sel, kembali ke fitrah, stamina semakin bagus. Dari sinilah kita akan mendapatkan mind, body, and soul yang koheran/harmoni, bahagia bersama (bintang5) sehingga akan dengan cepat mencari rumput yang paripurna, dan meremas Elisitor Nuswantara BIOSAKA yang koheren harmoni

7.     Hasil uji lab pada ramuan Biosaka menunjukkan adanya kandungan hormon, jamur dan bakteri yang tinggi, mengandung PGPR, ZPT, MoL dan sejenisnya. Hasil uji Lab Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) bahwa Biosaka mengandung ester dan terpenoid (bermanfaat mengendalikan hama dan penyakit asal bakteri). Kandungan tersebut hanya sebagai pendukung Biosaka, sedangkan fungsi utama Biosaka sebagai Elisitor. Mari kita Ilmuwan riset alur dan proses memproduksi ini, kita buktikan Biosaka itu "produsen hormon, fungi/jamur, bakteri"


ini, bahkan ilmu lebih mendalam lagi, Biosaka itu disebut elisitor sebagai signaling bagus untuk pertumbuhan dan berproduksi.

8.     Menurut Prof. Robert Manurung dari ITB: Biosaka ini disebut elisitor dari ilmu epigenetic, sudah banyak riset, jurnal-jurnal elisitor, dan sudah dilakukan kajian lanjut. Beberapa mahasiswa sudah/sedang melakukan penelitian dan terbuka luas bagi kampus, dosen, mahasiswa, praktisi, peneliti untuk mengkaji lebih mendalam sehingga menambah referensi keilmuan dan agar menjadi bagian sehari-hari dalam diskusi ilmiah di kampus. Silahkan untuk riset ke Blitar yang sudah mengembangkan Biosaka seluas 12.000 hektar di 22 kecamatan dan sudah mempraktekkan Biosaka selama 1-3 tahun untuk komoditas pangan, hortikultura, perkebunan. Dua peneliti ITB telah melakukan riset Biosaka di Blitar, Puslitanah dan IPB juga melakukan riset di Blitar.

9.     Bicara soal Biosaka, hati-hati membandingkan tanaman dengan manusia. Kalau manusia perlu asupan makanan, tetapi tanaman melakukannya dengan fotosintesis. Biosaka bukan suplemen vitamin/booster untuk manusia, tapi Biosaka memperbaiki tanaman, ekosistem. Jadi tanaman tidak harus pakai pupuk kimiawi secara berlebihan. Pupuk itu bukan segalanya, hara tidak akan habis di alam, ada proses simbiosis dan ekosistem berjalan, gunakan pupuk dengan hemat dan bijak. Bukti/contoh bahwa unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak akan habis dan tidak hanya berasal dari pupuk kimia sintentis: (a) Tanaman hutan belantara itu tumbuh dan berbuah tanpa dipupuk, tanpa dirawat karena ada proses hara dan proses alami yang sudah steady state di hutan, (b) Budidaya padi organik selama puluhan tahun mengandalkan bahan-bahan/hara alami dan bisa menghasilkan panen bagus, (c) Fakta lain rumput, gulma, termasuk rumput yang berbatang dan berbunga, tanpa dipupuk, dibabat berkali-kali tetap tumbuh dan subur. (d) Pohon rambutan, pisang, kelapa dan lainnya di pekarangan, tetap tumbuh dan berbuah tanpa dipupuk hanya mengandalkan bahan-bahan alami dari sekitarnya.

10.  Mungkin ilmu kita yang terbatas, kita ketinggalan, sementara fakta manfaat Biosaka di lapangan sudah terbukti nyata. Apakah fenomena tersebut merupakan bagian misteri dari aliran transmisi kinetis yang harus kita jawab secara ilmu, apakah rumput adalah nenek moyang tanaman dan populasinya terbanyak di bumi. Cara meremas rumput dengan tangan berbeda hasilnya bila dengan menggunakan mesin/blender, sehingga ramuan menjadi homogen, koheren, harmoni (sementara untuk kualitas Biosaka yang koheren dan harmoni sudah diketahui dari kinesiologi). Cara penyemprotan Biosaka dengan ngabut ke udara berdampak langsung pada daun dalam waktu sangat cepat 15 detik dan turun ke akar sehingga sel-sel akar semula lemah menjadi aktif dan cerdas. Ini secara kinesiologi terukur, tapi mari kita sebagai ilmuwan bersama-sama menjawabnya.

11.  Dari pada berdebat dengan pendekatan ilmu masing masing dan beranggapan bahwa hara akan habis bila pupuk kimiawi sintetis dikurangi, lahan terdegradasi jika tidak dipupuk, tidak masuk akal di lahan tandus dengan Biosaka bisa tumbuh dengan baik, sementara kita belum pernah mengukur neraca biomasa, belum pernah melihat sendiri bahwa Biosaka di tanah kapur bisa berhasil dibanding


tanpa Biosaka. Dari pada berdebat bahwa rumput sehat sempurna itu dianggap gulma tidak bermanfaat, bahwa disemprot ngabut ke udara tidak masuk akal, sementara pemahaman kita masih terbatas terhadap ilmu elisitor, ilmu epigenetic, kinesiologi, transmisi energi, neraca biomasa dan lain lain.

12.  Mari kita bareng meneliti fenomena Biosaka dengan pendekatan ilmu di luar uji lab hara, hormon, jamur, bakteri, LCMS, PCR dan sejenisnya, karena sudah banyak dilakukan. Kalau pun tetap dilakukan uji lab tersebut, cukup untuk level skripsi S1 atau hanya sebagai uji pendukung dari riset mendalam lainnya. Kita tidak hanya fokus dengan uji metode Kimia Newton dan biologi dasar, tapi mari kita menggunakan ilmu epigenetic, elisitor, signaling, kinesiologi, transmisi energi, neraca biomasa, ekosistem dan lain-lain. Justru kami senang bila ada metode lain di luar metode tersebut untuk memperkaya keilmuan.

13.  Ini mungkin misteri, menjadi ilmu baru yang akan terus berkembang dan bermanfaat ke depan, mari kita tidak mengira-ngira, berandai-andai, mari mencoba Biosaka, praktekkan, amati, diteliti mendalam, dan sebagian akan bisa menjawab dalam bentuk praktek-praktek SDG's dan dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur bahwa tanah NUSANTARA menjadi LAND OF HARMONY dan Indonesia lumbung pangan dunia FEED THE WORLD maksimal 2045. Lebih cepat akan lebih baik, kuncinya kembangkan teknologi. Salam VIVA Nuswantara, VIVA Republik Indonesia.

 

 

©DITJEN TANAMAN PANGAN, KEMENTAN (24/2/2023)


E.     LAMPIRAN

 


1.  PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK TANAMAN PADI

 

PENYEM- PROTAN

UMUR TANAMAN

 

DOSIS BIOSAKA

KETERANGAN

I

8 HST

40 ml

 

 

Penyemprotan kabut, tidak boleh basah

II

15 HST

40 ml

III

22 HST

40 ml

IV

32 HST

40 ml

V

42 HST

40 ml

VI

52 HST

40 ml

Untuk penambahan isi dapat ditambahkan pupuk hayati (50ml) atau Biosaka yang terbuat dari 2-4 buah pisang+air kelapa dan dibuat dengan proses Biosaka

VII

62 HST

40 ml

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 200 ru/2800m2

 

PESEMAIAN PADI

 

APLIKASI

UMUR TANAMAN

DOSIS BIOSAKA

I

Perendaman Benih

10 ml/10 Liter Air

II

2 hari sebelum pindah tanam disemprot Biosaka

20 ml/tangki

*satu tangki sprayer isi 16 liter minimal untuk lahan 200 ru/2800m2

 

 

 

2.  PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK TANAMAN JAGUNG & SORGUM

 

PENYEM- PROTAN

UMUR TANAMAN

DOSIS BIOSAKA

KETERANGAN

I

8 HST

40 ml

 

 

Penyemprotan kabut, tidak boleh basah

II

18 HST

40 ml

III

28 HST

40 ml

IV

38 HST

40 ml

V

48 HST

40 ml

VI

58 HST

40 ml

Untuk penambahan isi dapat ditambahkan pupuk hayati (50ml) atau Biosaka yang terbuat dari 2-4 buah pisang+air kelapa dan dibuat dengan proses Biosaka

VII

68 HST

40 ml

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 200 ru/2800m2


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     

3.  PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK KEDELAI DAN ANEKA KACANG

 

 

PENYEM- PROTAN

UMUR TANAMAN

DOSIS BIOSAKA

KETERANGAN

I

8 HST

30 ml

 

 

Penyemprotan kabut, tidak boleh basah

II

18 HST

30 ml

III

28 HST

30 ml

IV

38 HST

30 ml

V

48 HST

30 ml

VI

58 HST

30 ml

Untuk penambahan isi dapat ditambahkan pupuk hayati (50ml) atau Biosaka yang terbuat dari 2-4 buah pisang+air kelapa dan dibuat dengan proses Biosaka

VII

68 HST

30 ml

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 200 ru/2800m2

 

 

 

4.  PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK UBI JALAR DAN PORANG

 

 

PENYEM- PROTAN

UMUR TANAMAN

DOSIS BIOSAKA

 

KETERANGAN

I

8 HST

15 ml

 

 

Penyemprotan kabut, tidak boleh basah

II

18 HST

15 ml

III

28 HST

15 ml

IV

38 HST

15 ml

V

48 HST

15 ml

VI

58 HST

15 ml

Untuk penambahan isi dapat ditambahkan pupuk hayati (50ml) atau Biosaka yang terbuat dari 2-4 buah pisang+air kelapa dan dibuat dengan proses Biosaka

VII

68 HST

15 ml

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 200 ru/2800m2


5.    PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK UBI KAYU (SINGKONG)

 

PENYEM-

PROTAN

UMUR

TANAMAN

DOSIS

BIOSAKA

KETERANGAN

I

30 HST

30 ml

 

 

Penyemprotan kabut, tidak boleh basah

II

60 HST

30 ml

III

90 HST

30 ml

IV

120 HST

30 ml

V

150 HST

30 ml

VI

180 HST

50 ml

Untuk penambahan isi dapat ditambahkan pupuk hayati (50ml) atau Biosaka yang terbuat dari 2-4 buah pisang+air kelapa dan dibuat dengan proses Biosaka

VII

210 HST

50 ml

VIII

240 HST

50 ml

IX

270 HST

50 ml

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 200 ru/2800m2

* Setelah usia 5 bulan, boleh disemprot ke tanah disekitar pangkal batang dengan dosis 50ml biosaka+2 sendok MKP/tangki

 

 

 

6.    PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK CABAI & SAYURAN

Text Box: 5-10 ml Biosaka dicampur dengan air sampai dengan 16 liter (1 tangki sprayer), penyemprotan dengan pengkabutan tidak boleh basah. Interval 4 Hari sekali

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 200 ru/2800m2

 

7.   PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK BAWANG MERAH

 

 

PENYEM- PROTAN

 

UMUR TANAMAN

 

DOSIS BIOSAKA

 

KETERANGAN

I

5 HST

10 ml

 

 

 

Penyemprotan kabut, tidak boleh basah

II

10 HST

15 ml

III

15 HST

15 ml

IV

20 HST

20 ml

V

25 HST

20 ml

VI

30 HST

25 ml

VII

35 HST

25 ml

 

 

Untuk penambahan isi dapat ditambahkan pupuk hayati (50ml) atau Biosaka yang terbuat dari 2-4 buah pisang+air kelapa dan dibuat dengan proses Biosaka

VIII

40 HST

25 ml

IX

45 HST

25 ml

X

50 HST

25 ml

XI

55 HST

25 ml

XII

60 HST

25 ml

XIII

65 HST

25 ml

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 150 ru/2100m2

** Perendaman benih gunakan biosaka sebanyak 10 ml


8.    PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK TANAMAN BUAH DAN PERKEBUNAN

 

TANAMAN

CARA APLIKASI BIOSAKA

 

Tanaman Sawit, Karet, Durian, Alpukat, dan tanaman tahunan/buah musiman lain yang masih terjangkau dengan penyemprotan daun.

Dilakukan penyemprotan dengan dosis 30ml/tangki dengan interval minimal 15 hari sekali, atau paling lama 2 bulan sekali. Penyemprotan dengan pengkabutan tidak boleh basah.

 

 

 

 

 

 

 

Untuk Tanaman Sawit, Karet, Durian, Alpukat, dan tanaman tahunan/buah musiman lain yang sudah  tinggi/tidak memungkinkan semprot daun

Penyemprotan dilakukan pada bagian bawah tanaman dengan dosis 100ml- 200ml/tangki. Dengan penyemprotan 5- 8 tangki untuk luasan 1 hektar dilakukan pada interval 2-4 bulan sekali.

 

Nb: untuk semprot media bawah tanaman boleh ditambahkan pupuk kimia maksimal 5 sendok makan.

 

Untuk penambahan isi dapat ditambahkan pupuk hayati (50ml) atau Biosaka yang terbuat dari 2-4 buah pisang+air kelapa dan dibuat dengan SOP Biosaka

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 2000 ru/2800m2

 

9.    PENGGUNAAN BIOSAKA UNTUK TEBU

 

TANAMAN

CARA APLIKASI BIOSAKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perlakuan Biosaka untuk tanaman Tebu

Penyemprotan dilakukan dengan dosis 40ml biosaka + 1 sendok NPK/tangki 15 liter. Penyemprotan dengan pengkabutan tidak boleh basah dengan interval 15 hari sekali.

 

Nb: Penyemprotan dengan pengkabutan dilakukan sampai petani memungkinkan untuk menyemprot dilahan tebu tersebut (mempertimbangkan kerapatan populasi tebu).

 

Apabila tanaman sudah tinggi/menjelang panen dilakukan penyemprotan lanjutan dicampur dengan pupuk hayati (50ml) atau Biosaka yang terbuat dari 2-4 buah pisang+air kelapa dan dibuat dengan SOP Biosaka

*Dosis untuk setiap sprayer 16 liter, minimal untuk lahan 200 ru/2800m2


 

 

Formulir ini diisi untuk pendataan pelatihan dan penerapan Biosaka di tingkat petani dan petugas, baik di tingkat Kab/Kota maupun Provinsi. Aplikasi online untuk melaporkan aktivitas Biosaka dapat diakses di link berikut ini:

https://apps.tanamanpangan.pertanian.go.id/apps/satudata/

Cara mendaftar, log in dan input data dapat membaca Panduan Aplikasi Biosaka terlampir.


Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Jl. Aup Blok 3 No.20, RT.14/RW.5, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520

 

Manual Book

2022


 

 

Komunitas Biosaka V.8.22

Dokumen ini berguna untuk membantu pengguna dalam menggunakan aplikasi dalam proses aktivitas komunitas Biosaka.


 

 

 


2

 

 

Daftar Isi

Persiapan                                                                                                                                          3

Akses Aplikasi                                                                                                                             3

Web                                                                                                                                       3

Android                                                                                                                                 4

Iphone                                                                                                                                   4

Pengguna                                                                                                                                     6

Halaman Awal                                                                                                                                  7

Login                                                                                                                                           7

Register                                                                                                                                        8

Lupa Password                                                                                                                            9

Halaman Utama                                                                                                                             10

Menu Atas                                                                                                                                 10

Menu Lainnya                                                                                                                     10

Akses Cepat                                                                                                                         11

Pencarian                                                                                                                             12

Layar Penuh                                                                                                                        13

Aplikasi Smartphone                                                                                                           14

Notifikasi                                                                                                                             15

Pengaturan                                                                                                                           16

Profil                                                                                                                                    17

Cara Pelaporan                                                                                                                          18

Menu Samping                                                                                                                     18

Tambah Data                                                                                                                       19

Isi Form                                                                                                                               20

Riwayat Data                                                                                                                       21

Komunitas Biosaka V.1                                                                                                                  22

Persiapan


 

 


3

 

Akses Aplikasi

Web

Aplikasi dapat diakses pada Browser yang sudah terinstall, seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox. Pada bagian tab bar, pengguna dapat memasukan link akses yaitu: https://apps.tanamanpangan.pertanian.go.id/apps/satudata/



 

 

 


4

 

Android

Pengguna      dapat     mengakses      aplikasi     melalui     perangkat     android     melalui     Browser masing-masing.

 

 



 

 

 


5

Iphone

Seperti halnya dengan Laptop, pada perangkat Iphone dapat diakses melalui browser Safari dengan cara memasukan link yang tersedia.

 

 



 

 

 


6

 

Pengguna

Aplikasi memiliki pembagian pengguna sesuai dengan hak akses masing-masing. Mulai dari pengguna dinas dan juga petugas lapangan. Adapun tipe pengguna yang dapat mengakses aplikasi antara lain:

No

Nama

Keterangan

Tambah

Ubah

Hapus

Approval

1

Administrator

Super Admin

Ya

Ya

Ya

Ya

2

Pusat

Petugas di Ditjen TP

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

3

Petugas Dinas Provinsi

Petugas di Dinas Provinsi

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

4

Petugas Dinas Kabupaten / Kota

Petugas di Dinas Kabupaten / Kota

Ya

Ya

Ya

Ya

5

Umum

Anggota Komunitas

Ya

Ya

Ya

Tidak

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa memiliki pembagian hak akses tiap pengguna yang dapat mengakses aplikasi . Hak akses berguna guna menentukan hak dan kewajiban tiap akun agar tidak menyalahi aturan dan proses bisnis yang berlaku.


 

 

 


7

 

 

Halaman Awal

Login

Menu ini digunakan sebagai portal masuk oleh pengguna sebelum ditampilkan menu utama. Pada menu Login akan disuguhkan form Username dan Password yang perlu diisi agar sistem dapat melakukan identifikasi akun.



 

 

 


8

 

Register

Menu ini digunakan untuk mendaftar sebagai pengguna baru. Pengguna baru ditujukan kepada para penyuluh. Pengguna perlu mengisi area provinsi sesuai domisili, username yaitu nomor whatsapp, serta password yang berguna untuk melindungi akun dari pengguna yang tidak semestinya.



 

 

 


9

 

Lupa Password

Menu ini digunakan untuk memfasilitasi pengguna yang kesulitan dalam melakukan proses Login. Pengguna dapat mengisi username atau nomor whatsapp yang sudah didaftarkan sebelumnya pada akun terkait. Link pemulihan akan masuk pada chat whatsapp pengguna tersebut. Proses selanjutnya pengguna dapat melakukan reset password dengan klik link yang sudah dikirimkan.



 

 

 


10

 

 

Halaman Utama

Menu Atas

Bagian ini digunakan untuk melihat informasi notifikasi dan profil tiap akun. Adapun submenu daripada tiap akun adalah sebagai berikut:

Menu Lainnya

Submenu lainnya berisi link menuju website resmi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan kontak yang dapat dihubungi.



 

 

 


11

 

Akses Cepat

Submenu ini merupakan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengetahui informasi secara lebih cepat, disamping dapat juga memilih menu pada bilah sebelah kiri halaman aplikasi.



 

 

 


12

 

Pencarian

Submenu ini dapat digunakan oleh pengguna untuk mencari informasi seputar kegiatan, petugas, dan lain sebagainya lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.



 

 

 


13

 

Layar Penuh

Submenu ini dapat digunakan pengguna untuk melebarkan tampilan aplikasi agar dapat terlihat penuh pada layar komputer.



 

 

 


14

 

Aplikasi Smartphone

Submenu ini berisi beberapa aplikasi yang sudah dirilis di Play Store. Pengguna dapat mengunduh aplikasi tersebut pada perangkat android masing-masing.



 

 

 


15

 

Notifikasi

Submenu ini merupakan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mengetahui notifikasi apa saja yang sudah dikirimkan oleh sistem. Notifikasi ini relate dengan yang dikirimkan kepada kontak WhatsApp pengguna.



 

 

 


16

 

Pengaturan

Submenu ini digunakan untuk mengatur tema pada aplikasi. Pengguna dapat menentukan warna dan layout sesuai kehendak masing-masing.



 

 

 


17

 

Profil

Submenu profil dapat digunakan pengguna untuk merubah identitas pribadi, mulai dari nama hingga kontak yang dapat dihubungi, dan lain sebagainya.


 

Pengguna yang hendak keluar dari aplikasi dapat klik pada submenu ini. Diharapkan bilamana selesai melakukan proses penggunaan aplikasi, pengguna hendaknya melakukan Logout untuk mengurangi tindakan akses yang tidak bertanggung jawab.


 

 

 


18

 

Cara Pelaporan

Bagian ini digunakan untuk melakukan pelaporan kegiatan pada aplikasi. Adapun tahapan adalah sebagai berikut:

Menu Samping

Submenu samping terdiri menjadi dua bagian, yakni group dan detil. Pengguna dapat memilih

group pelaporan. Kemudian meng-klik submenu “aktivitas komunitas Biosaka”



 

 

 


19

 

Tambah Data

Akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Silahkan klik tombol “Create” berwarna hijau.



 

 

 


20

 

Isi Form

Form isian akan muncul, pengguna dapat mengisi sesuai dengan lokasi yang hendak diikutsertakan dalam lomba. Harap diisi semua agar diperoleh informasi yang selengkap mungkin.



 

 

 


21

 

Riwayat Data

Data yang sudah terisi dapat dilihat pada tabel riwayat dibawah ini.



 

 

 


22

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Jl. Aup Blok 3 No.20, RT.14/RW.5, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520

 

Terima Kasih

 

 


 

Komunitas Biosaka V.1

Dokumen ini berguna untuk membantu pengguna dalam menggunakan aplikasi dalam proses aktivitas komunitas Biosaka.

Tidak ada komentar: