1. Al-istighlal bi’uyubil kholqi (sibuk dengan aib orang lain). Sehingga orang yang semacam ini lupa kepada aib sendiri. Ibarat pepatah, semut diseberang kelihatan, sedang gajah dipelupuk mata tidak kelihatan.
2. Qaswatul qulub (hati yang keras). Kerasnya hati terkadang lebih keras dari batu karang. Hal ini karena orang itu lebih sulit menerima nasehat, atau tidak segera melaksanakan nasehat yang diberikan.
3. Hubbun dunya (cinta mati terhadap dunia). Dia merasa hidupnya hanya didunia ini saja. Maka segala aktifitasnya hanya tertuju pada kenikmatan dunia, sehingga dia lupa akan hari esok diakhirat.
4. Qillatul haya’ (sedikit rasa malunya). Jika seseorang telah kehilangan rasa malunya, maka dia akan terus menerus melakukan maksiat apa saja tanpa takut berdosa. Karena terus bermaksiat dan melakukan dosa, maka hatinya menjadi tertutup menerima nasehat. Na'udzubillah min dzalik..
Allah berfirman, “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifiin : 14)
5. Thulul amal (panjang angan-angan). Dia merasa bahwa hidupnya masih lama didunia ini, sehingga enggan untuk segera bertaubat meskipun sudah dinasehati sesuai tuntutan syariat.
6. Dzulmun la yantahi (kezhaliman yang tak pernah berhenti). Perbuatan maksiat itu biasanya membuat kecanduan bagi pelakunya. dan jika tidak segera bertaubat dan berhenti, maka sulit orang itu akan sulit untuk meninggalkan kemaksiatan tersebut.
Semoga kita semua dijauhkan dari 6 perkara ini, sehingga kita tetap istiqomah dalam ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah Ta'ala disisa umur kita. Aamiin..