Senin, 08 November 2021

BUDIDAYA AYAM BROILER

 

BUDIDAYA
AYAM BROILER

 

 

 

 

PENGANTAR

Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu).

Beternak Ayam Boiler memiliki potensi yang cukup bagus karena ayam merupakan makanan berupa daging yang cukup banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia, sehingga tak perlu khawatir dengan potensi pasar usaha ternak ini.

 

}  PERSIAPAN TEMPAT

}  KANDANG

     jauh dari pemukiman, cukup air, siap penerangan, arah ke barat timur, panggung atau lantai.

}  Kandang atap bertingkat untuk sirkulasi udara amoniak dari kotoran

}  Kandang panggung untuk mengurangi vektor pembawa bakteri atau penyakit

 

PERLENGKAPAN KANDANG

v  kapur dan sekam dihamparkan dilantai.

v  tirai plastik dipasang keliling kandang.

v pagar seng dan pemanas dipasang.  32 c

v tempat pakan  dan tempat minum dipasang.

v Induk Buatan Tiap 1 m di isi DOC 40 -45 ekor

 

 

 

 

 

 

} PERSIAPAN BETERNAK

} Kandang perlu dicuci dibersihkan dari kotoran.

} Di desinfektan

} Di oles  tebari kapur

} Di tebari sekam kering

} Di siapkan sekat seng pemanas (Induk buatan)

} Di siapkan kompor pemanas

} Di siapkan tempat makan minum

} Kandang di siapkan tirai pelindung angin

} Disiapkan kipas angin

} Disiapkan lampu penerangan.

} TATA LAKSANA

Kandang

} Pilih jenis kandang

} Kapasitas kandang 8 – 10 ek/m2

Pakan

} Tahap pembesaran umur 1 – 20 hari perlu pakan dengan protein tinggi minimal 23 %.

} Tahap penggemukan umur 21 hari ke atas perlu pakan dengan protein sekitar 20 %

} FCR diusahakan 1,6.

} Kunci sukses jika efisiensi pakan dengan mencegah pakan terbuang.

} Vaksinasi

} Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami.

} Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata dengan Vaksin ND strain B1

} pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

 

} Minggu pertama
umur 1 – 7 hari

} Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi.

} Pakan diberikan dengan kebutuhan per ekor minimal 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor jumlah tidak dibatasi. berbentuk butiran -butiran kecil (crumbles).

} Disediakan pemanas (dapat kompor gas)

} Hari ke 2 air minm dingin

} hari ke 4 Di vaksin ND melalui tetes mata

} Minggu ke dua
umur 8 – 14 hari

} Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan.

} Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya.

} Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam. Gunakan tempat pakan minum yg aman.

} Perhatikan sekam lantai basah atau tidak.

} Perhatikan sirkulasi udara (amonik dr kotoran)

} Kontrol efisiensi pakan

 

}  Minggu ke 3
umur 15 – 21 hari

}  Pemanas sudah dapat dimatikan pada siang hari

}   Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor.

}  Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum.

}  Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya.

}  Kontrol efisiensi pakan

}  Minggu ke 4
umur 22 – 28 hari

}  Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat.

}  Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.

}  Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg.

}   Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam.

}  Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.

}  Kontrol Efisiensi pakan

 

}  Minggu Kelima
umur 29-35 hari

}  Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering.

}  Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam.

}  Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.

 

}  Minggu Keenam
umur 36-42 hari

}  Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan.

}  Suhu / amoniak kandang diperhatikan

}  Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

}  Ingat pakan makin di butuhkan, penundaan panen berarti tambah biaya pakan,

}  Sementara penambahan bobot badan berkurang

 

}  Mineral vitamin penting

}  Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.

}  Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh

}  Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.

 

}  Penyakit penting diperhatikan

}  Tetelo (Newcastle Disease/ND). Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat.

}  Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD). Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar.

}  Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease). Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas

}  Berak Kapur (Pullorum). Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.

 

 

}  Mengatasi penyakit

}  Sanitasi kandang dan lingkungannya.

}  Diberi vaksin untuk merangsang kekebalan dr penyakit

}  Ambil keluarkan ayam yang sakit dari kandang.

}  Desinfektan bekas ayam sakit.

}  Ingat serangan penyakit dapat terjadi sewaktu – waktu tanpa permisi.

}  Persiapan beternak ayam ke 2

}  Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.

}  Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang.

}  Sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.

}  Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

 

}sekian

Terima kasih

 

 

Tidak ada komentar: