Selasa, 09 November 2021

PENGENDALIAN OPT JAGUNG

PENGENDALIAN OPT JAGUNG

 

 

 

 

APA ITU PHT ?

     PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berfikir ttg pengendalian OPT yg didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dlm rangka pengelolaan agroekosistem yg berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

MENGAPA HARUS PHT ?

             Sejarah

             Pengendalian OPT tidak bisa hanya mengandalkan pada satu cara pengendalian

             Timbulnya OPT terkait erat dengan sistem budidaya tanaman

             Persaratan pasar global/permintaan pasar

                 Pengetahuan bioekologi OPT (identifikasi morfologi,  dan perilakunya)

                 Pengetahuan tentang musuh alami  yang efektif

                 Mekanisme pengendalian alamiah (oleh faktor makanan, musuh alami / agens  antagonis)

                 Pengetahuan tentang ambang ekonomi/ kapan saat mulai mengendalikan OPT

                 Pengamatan dan pengambilan contoh.

SEGITIGA PENYAKIT

3 komponen penyakit

Tumbuhan (= T), Patogen  (= P) dan Lingkungan (= L)

PIRAMIDA PENYAKIT

M  Umumnya jagung ditanam pada  musim  kemarau
Terdapat beda suhu yg tajam
M        Cuaca panas lembab  - pacu        populasi    hama meningkat
M        Keragaman waktu tanam
M        Laju pertumbuhan OPT tinggi
M        Keragaman ekosistem,  dataran rendah,     kesuburan rendah, cuaca kering, kurang air, lahan sempit, secondary crop
M        Keragaman cara pengendalian OPT

EKOSISTEM PERTANAMAN JAGUNG

Serangga/binatang yg berasosiasi pada tanaman jagung    

Serangga berpotensi hama    

Predator     

Parasitoid  

Serangga yg tidak berpotensi hama      

Penyakit-penyakit penting tanaman jagung

 

 

Non parasitik (kekurangan unsur,mekanis) ètidak menular

Penyakit parasitik (penyebab jamur, virus dan bakteri) è menular


IDENTIFIKASI OPT PENTING PADA TANAMAN JAGUNG

IDENTIFIKASI OPT PENTING PADA JAGUNG

 

 

ULAT TANAH, Agrotis sp.
(Lepidoptera : Noctuidae)

ULAT GRAYAK, Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae)

PENGGEREK BATANG JAGUNG,
 Ostrinia nubilalis (Lepidoptera : Noctuidae)
Sesamia inferens (Lepidoptera : Nocyuidae)

PENGGEREK TONGKOL JAGUNG,
 Heliothis armigera (Lepidoptera : Noctuidae)


KUTU  DAUN, Aphis spp

Hama Uret

Belalang
( Valanga sp )

PENYAKIT JAGUNG

SEGITIGA PENYAKIT

 

                    

 

IDENTIFIKASI PENYAKIT

METODE IDENTIFIKASI :

Ø   Berdasarkan pengamatan gejala visual bagian tanaman yang terserang penyakit

Ø   Berdasarkan pengamatan/ pengujian lab.

                          Pengamatan Gejala Visual

Ø   Serangan penyakit yang muncul pada tanaman dapat terjadi pada bagian : akar, batang, cabang/ranting, daun, pucuk maupun buah.

Ø   Gejala yang muncul dapat berupa : perubahan bentuk, warna dan kerusakan tertentu dibagian tanaman.

PENAMPAKAN GEJALA SERANGAN PENYAKIT

                          Pengamatan/ Pengujian Laboratorium

Ø   Bakteri :

              Ekstraksi bakteri : tanaman/ bagian tanaman yang menunjukan gejala.

              Isolasi dan pemurnian

              Identifikasi isolat bakteri

Ø   Cendawan :

Menginkubasikan bagian tanaman terserang.

Penempelan bagian tanaman terserang, pada media agar.

Identifikasi isolat cendawan

 


PENYAKIT  BULAI, Peronosclerospora maydis javanica/philippines

PENGENDALIAN BULAI

Benih sehat, krn bulai terbawa benih (perlakuan benih : perendaman air hangat, yg terapung dibuang; atau fungisida berbahan aktif metalaksil)

Varietas tahan : Bima 3, Parikesit, Kalingga, Arjuna, Wiyasa, Bromo, Hibr C1

Tanam serentak pd awal-akhir musim kemarau

Pemusnahan tanamana terserang dg mengubur/membakar ; sanitasi


PENYAKIT  HAWAR DAUN JAGUNG, Helminthosporium turcicum

                      Hawar Daun

 

Penyebabnya : Helminthosporium sp

 

Gejala : bercak coklat kehijauan dengan bentuk elip. Gejala lanjut menyebabkan daun menjadi kemerah-merahan. Jika gejala terus berlanjut, daun menjadi kering (keabu-abuan).

Penyakit Gosong (Smut)

Penyebabnya : Ustilago maydis

 

Gejala : sangat khas, adanya benjolan yang bentuknya tidak beraturan.

            Benjolan ini dapat terjadi pada daun, batang, tongkol dan bunga. Benjolan yang baru berwarna putih dan seperti spon. Benjolan yang sudah lanjut, berwarna coklat dan berisi spora yang berwarna gelap.

 

                      Busuk tongkol

                      Penyebabnya : Aspergillus flavus

                   Gejala : adanya jamur yang berwarna hijau kekuningan, ketika tumbuh pada buah jagung.  Jamur tumbuh seperti biasa dialam, tetapi populasinya meningkat selama cuaca panas kering. Pada musim kemarau, cuaca panas, serangga, nematoda dan pemupukan yang tidak tepat (waktu & komposisi), merupakan hal yang mendatangkan jamur A. flavus meningkat.

                   Pengendaliannya : drainase baik, pengendalian serangga dengan baik,waktu pemupukan yang tepat dan imbang, pengeringan benih sampai kadar air 13-15%

             Fusarium

 

Penyebab : Fusarium moniliforme

Gejala : warna dari miselia F. moniliforme, putih salmon (pink), meski warna ini tidak     nampak jelas pada biji                jagung yang terinfeksi.                Pada biji jagung, gejala                dari F. moniliforme,                seperti “starburst” atau                garis putih.

Stewart's wilt

Pathogen: Bacterium- Erwinia stewartii.

Gejala : adanya garis yang berwarna hijau pucat sampai kuning atau coklat. Pinggiran daun bergelombang
atau tidak beraturan. Timbulnya penyakit ini dapat melalui serangga

                      Busuk Batang

Penyebabnya : Fusarium sp

Gejala : Warna batang bawah gelap, jika dibelah dan diinkubasikan, akan muncul miselia berwarna merah          muda. Dapat menyerang biji. Biji terserang menjadi           keriput.

 

                      Hawar Pelepah Daun

Penyebabnya : Rhizoctonia sp

Gejala : pada permukaan pelepah daun yang terinfeksi terlihat bercak berwarna kemerah-merahan, kemudian menjadi abu-abu. Bercak meluas menjadi hawar dan sering terjadi sklerotia.

 

BERCAK DAUN

                  Karat

 

Penyebabnya : Puccinia sp

 

Gejala : munculnya pustul (bercak yang timbul) kecil-kecil, warnanya terang, kemerah-merahan atau coklat keemasan.

 

                      Antraknosa

 

Penyebabnya : Colletotricum graminicola

 

Gejala : adanya bercak oval atau tidak beraturan, seringkali terjadi pada daun bawah.  Bercak ini berwarna coklat, yang dikelilingi oleh klorotik.  Bercak-bercak ini akan berkembang, yang menjadikan antara bercak satu dengan lainnya bergabung. Sehingga menambah luasan jaringan daun yang mati.

                      Bercak Cercospora

Penyebabnya : Cercospora zeae- maydis.

Gejala : bercak panjang dan                sempit (seperti                      luka), dibatasi vena. Conidia dari C. zeae- maydis,                       berwarna putih                      atau silver.

 

 

 

                      Bercak Physoderma

Penyebab : Physoderma maydis.

Gejala : bercak kecil berwarna kuning, bergerombol, pada jaringan daun. Gejala lanjut menyebabkan warna menjadi coklat gelap.

 



STRATEGI TEKNOLOGI PHT

BUDIDAYA - TANAMAN SEHAT

MENGATUR WAKTU TANAM DENGAN TUJUAN MEMPERKECIL POPULASI AWAL

PENGGUNAAN VARIETAS TAHAN

PENDAYAGUNAAN MUSUH ALAMI

PEMANTAUAN POPULASI UNTUK MENGETAHUI POPULASI/ SERANGAN AMBANG KENDALI

PENGENDALIAN CARA MEKANIS

PENGGUNAAN INSEKTISIDA EFEKTIF BILA POPULASI MENCAPAI AMBANG KENDALI

Langkah operasional tiap fase

Perhatian setiap fase ( pratanam, tanam,  tanman muda - kurang dari 21 hari, fase vegetatif  21 – 54 hari, fase berbunga dan pembentukan tongkol 55-60 hari,  pertumbuhan tongkol 60-90 hari, pemasakan tongkol ± 100 hari-panen )

Prioritas perhatian :

    - Karakteristik ekosistem

     - Perencanaan budidaya dan pengelolaan ekosistem

     - Pengamatan, analisis ekosistem

     - Pengambilan keputusan

     - Operasional pengendalian

AMBANG PENGENDALIAN OPT JAGUNG

Lanjutan : AP

KUNCI KEBERHASILAN PENGENDALIAN DENGAN PESTISIDA

 MENGANUT AZAS LEGALITAS

 

INGAT BERPEDOMAN 6 TEPAT:

Tepat Jenis, Dosis, Konsentrasi, Sasaran, Cara, Waktu aplikasi

Gambar 1 dan 2. Tanda awal kekurangan nitrogen (N) pada jagung. Terlihat
daun bagian bawah mulai menguning yang kemudian akan mengering.
Bila kekurangan nitrogen berlanjut maka seluruh daun bagian bawah
menguning dan kering. Lihat Gambar berikutnya.

Gambar  3  Rumpun tanaman jagung muda yang kerdil karena menderita
kekurangan nitrogen. Beberapa tanaman terlihat kecil dan langsing. Pada
daun bagian bawah biasanya akan menguning dan kering.

Gambar 4. Gejala yang sangat khas kekurangan fosfor (P) yaitu daun-daun tanaman terutama yang bagian bawah berwarna hijau tua dengan bagian tepi dan ujung daun berwarna  keunguan. 

Gambar 5.  Bila kekurangan fosfor berlanjut, tepi dan ujung daun yang
mula-mula keunguan berubah menguning, coklat dan kering. Lihat serat-serat yang berwarna ungu masih tampak (lihat panah)



Gambar  6. Tanaman jagung  kekurangan kalium (K). Daun
sebelah bawah menguning (lihat panah) dan terdapat bercak-bercak
jaringan yang mati. Batang langsing. Daun-daun bagian bawah yang
menguning tidak seluruhnya sebagaimana bila kelaparan nitrogen.

 Gambar  7.  Kekurangan kalium berlanjut pada ujung dan tepi daun
jagung terlihat mengering dan mati (lihat panah).

 




( BUTUH MATERI HUB.ADMIN )

 

Tidak ada komentar: