KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji
syukur ke hadirat Allah SWT atas selesainya pelaksanaan Kegiatan Kaji Terap
dengan tema Pengaruh Tanam Bibit Muda Dengan Sistim Tanam Jajar Legowo 2 :1
Terhadap Produksi Padi.
Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
kegiatan tersebut, semoga amal baik tersebut mendapat balasan dari Allah SWT.
Amin.
Kami menyadari mulai
dari pelaksanaan kegiatan, dan penyusunan laporan ini menurut pembaca atau
pemerhati masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat kami
butuhkan untuk perbaikan/penyempurnaan laporan ini dan sebagai bahan
pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang akan datang.
Demikian semoga laporan
ini bermanfaat bagi semua yang berkepentingan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. DAFTAR ISI ……………………………………………………………... I.
PENDAHULUAN …………………………………………………… A. Latar
Belakang ……………………………………………………. B. Tujuan
…………………………………………………………….. C. Masalah
…………………………………………………………... II. TINJAUAN
PUSTAKA …………………………………………….. III. PEMBAHASAN
…………………………………………………….. A. Waktu
dan Cara Pengamatan ……………………………………... B. Hasil
Pengamatan ………………………………………………… C. Produksi
………………………………………………………….. IV. MASALAH
………………………………………………………….. V. REKOMENDASI
……………………………………………………. DAFTAR
PUSTAKA LAMPIRAN
|
i ii
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Program Peningkatan Produksi Beras Nasional merupakan penjabaran program 4 sukses
Kementrian Pertanian yaitu :
1. Swasembada
berkelanjutan beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi
2. Diversifikasi
pangan
3. Peningkatan
mutu, nilai tambah dan eksport
4. Peningkatan
pendapatan dan kesejahteraan petani
Adapun peluang peningkatan produksi beras dapat
dilakukan dengan penerapan berbagai teknologi dalam budidaya diantaranya dengan
terobosan atau rekayasa teknologi dan sosial bagaimana supaya tanaman padi
dapat tumbuh setelah tanam pindah, anakan lebih banyak, tidak terjadi
persaingan dalam mendapat makanan, sinar matahari organisme pengganggu tidak
betah tinggal dalam lingkungan tanaman padi tersebut, hal ini dapat dilakukan
dengan menerapkan tanam bibit muda dengan sistim tanam jajar legowo 2 : 1.
Dalam penerapan tanam bibit muda dengan sistim tanam
jajar legowo 2 : 1 di lapangan saat ini masih menghadapi kendala-kendala dimana
pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sebagai pelaku utama dalam usaha
tani masih perlu ditingkatkan melalui berbagai metode diantaranya kaji terap.
B. Tujuan
1. Tercapainya
peningkatan produksi padi pada tahun 2012 sebesar 55,65 Kw/Ha di Kabupaten Pati
2. Meningkatnya
pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sebagai pelaku utama
3. Terjadinya
efisiensi tenaga dan biaya dalam pengelolaan tanaman padi karena terjadinya
sinergi dari tanam bibit muda dengan sistem tanam jajar legowo 2 : 1 dengan
kegiatan budidaya yang lainnya
4.
C. Masalah
1. Dalam
meningkatkan produksi padi petani masih mengacu pada Panca Usahatani
2. Pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalam penerapan tanam bibit muda dengan sistim tanam
jajar legowo 2 : 1 masih kurang
3. Belum
semua regu tanam terampil dalam sistim tanam jajar legowo 2 : 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanam bibit muda (<
21 hari Setelah Sebar / HSS) sebanyak 1 – 3 bibit/rumpun. Bibit lebih muda (14 HSS) dengan
1 bibit/rumpun akan menghasilkan anakan lebih banyak, hanya pada daerah endemis
keong mas gunakan bibit umur 18 HSS dengan 3 bibit/rumpun. Penyulaman dilakukan
sebelum tanaman berumur 14 hari Setelah Sebar. (Pusat Penyuluhan Pertanian BPP
SDMP dan Balitbang Pertanian, 2011)
Keuntungan tanam pindah
menggunakan bibit muda (< 21 hari) adalah tanaman tidak stress akibat
pencabutan bibit di persemaian, pengangkutan dan penanaman kembali di sawah,
dibandingkan dengan bibit yang lebih tua (Balitbang Pertanian, 2010).
Untuk mendapatkan bibit
yang baik usahakan bibit berasal dari benih bermutu (bersertifikat) karena
dapat meningkatkan produksi 5-15% dibandingkan yang menggunakan benih tidak
bermutu (Anonim, 1977).
Benih bermutu adalah
benih dengan vigor tinggi dan bersertifikat (Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP
dan Balitbang Pertanian, 2011).
Sebelum disemai benih diperlukan
perlakuan-perlakuan sebagai berikut :
·
Merendam benih dalam larutan garam
dengan menggunakan indokator telur. Telur diletakkan di dasar air dan
dimasukkan garam sehingga telur terangkat ke permukaan air, kemudian telur
diambil dan benih dimasukkan ke dalam air garam, kemudian benih yang mengambang
diambil dan dibuang.
·
Dapat juga dengan cara membuat larutan
garam dapur (30 gram garam garam dapur dalam 1 liter air)
Kemudian benih yang bernas (tenggelam) diambil lalu
dibilas dengan air bersih, kemudian direndam dalam air selama 24 jam.
Selanjutnya diperam dalam karung selama 48 jam dan dijaga kelembabannya dengan
cara membasahi karung dengan air.
Benih yang diperam selama 48 jam setelah berkecambah
disebar pada lahan persemaian yang telah diberi campuran pupuk kandang, serbuk
kayu dan abu sebanyak 2 kg/m2 dengan tujuan memudahkan pencabutan
bibit dan mengurangi kerusakan akar.
Penanaman disarankan dengan sistem jajar legowo 2 :
1 atau 4 ; 1 (40 x (20 x 10) cm atau (50 x (25 x 12,5)
cm, karena populasinya lebih banyak dan produksinya lebih tinggi dibandingkan
dengan sistem jajar tegal (table 1). Cara tanam berselang seling 2 baris tanam
dan 1 baris kosong (legowo 2 : 1) atau 4 baris tanam dan 1 baris kosong (legowo
4 : 1) seperti terlihat pada gambar 1
Keuntungan
cara tanam jajar legowo antara lain :
1.
Rumpun tanaman yang berada pada bagian
pinggir lebih banyak
2.
Terdapat ruang kosong untuk pengaturan
air, saluran pengumpulan keong mas atau untuk mina padi
3.
Pengendalian hama, penyakit dan gulma
lebih mudah
4.
Pada tahap awal pertanaman lebih terang
sehingga kurang disenangi tikus
5.
Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.
PEMBAHASAN
Pengaruh tanam bibit
muda dengan sistem jajar legowo 2 : 1 tidak serta merta dapat meningkatkan
produksi tanpa melaksanakan anjuran teknologi budidaya padi yang selama ini
terbukti telah meningkatkan produksi yaitu panca usaha (penggunaan bibit,
pengolahan tanah, pemupukan, pengairan dan pengendalian hama/penyakit) yang sesuai
anjuran.
Dalam pembahasan ini
akn kami bahas hasil pengamatan kaji terap Program P2BN tahun 2012 yang
dilaksanakan di lahan Balai Penyuluhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Adapun
yang diamati adalah jumlah anakan, tinggi tanaman dan produksi.
Dalam pelaksanaannya
lahan seluas 1 ha dibagi menjadi 2 blok, masing-masing 0,5 ha dimana blok I
ditanami padi dengan bibit muda dengan sistem tanam jajar legowo 2 : 1. Blok II
ditanami bibit muda dengan sistem tanam larikan searah, dalam pelaksanaan
pengamatan masing-masing blok kita bagi menjadi 5 (lima) titik pengamatan (blok I 5
titik, blok II 5 titik) dan masing-masing titik pengamtan diambil 5 (lima)
rumpun yang diamati secara tetap dan berkala.
A. Waktu
dan Cara Pengamatan
Waktu
pengamatan 1 minggu (7 hari) sekali dimulai tanaman padi umur 7 hari sampai dengan minggu ke 8
padi berumur 56 hari dimana pertumbuhan vegetatif mulai berhenti, adapun cara
pengamatan yaitu setiap titik pengamatan yang terdiri dari 5 rumpun diamati
secara tetap, setiap rumpun diberi nomor (titik pengamatan I, Rumpun 1, Rumpun
2, Rumpun 3, Rumpun 4, dan Rumpun 5). Begitu juga pada titik pengamatan II,
III, IV dan V baik di blok I dan blok II.
Gambar Titik Pengamatan
Blok
/ petak jajar legowo 2 : 1 Blok
/ petak pembanding
Titik III Titik II Titik III Titik
II
Titik I Titik
I
Titik IV Titik V Titik IV Titik V
Keterangan
: Setiap titik pengamatan terdiri dari 5 rumpun pengamatan
B. Hasil
Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang dilaksanakan pada tanaman
padi dengan bibit muda dengan sistem jajar legowo 2 : 1 maupun petak pembanding
terhadap jumlaha anakan, tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif kami
sajikan dalam bentuk tabel dimana isinya merupakan rata-rata jumlah anakan,
tinggi tanaman, dan jumlah anakan produktif dari setiap titik pengamatan yang
berasal dari hasil pengamatan setiap rumpun setiap titik dalam bentuk tabel dan
grafik.
Tabel
hasil pengamatan
A. Blok
/ petak jajar legowo 2 : 1
Keterangan
: An =
batang
TT = can
AP = batang
B. Blok
/ petak pembanding
Keterangan
: An =
batang
TT = can
AP = batang
\
C. Produksi
Dari hasil ubinan pada jajar legowo 2 : 1 dengan
ukuran ubinan 2 ½ x 1 ½ x 1 m = 5,14 kg atau 82,24 kwt/ha dikurangi0,99% (81,4
kg) hasil satu hektar = 81,24 kwt/ha GKP.
Sedangkan pada petak pembanding hasil ubinan 2 ½ x 2
½ x mil = 4,27 kg atau 68,38 kwt/ha dikuran 0,00 % (67,69 kg) hasil satu hektar
= 67,70 kwt/ha GKP.
Dari hasil di atas jajar legowo 2 : 1 produksinya
lebih tinggi 12,54 kwt dibanding dengan petak pembanding atau ada peningkatan
21,47%.
Adapun penggunaan sarana produksi antar petak
pelaksanaan kegiatan dan petak pembanding sama persis yaitu :
-
Bibit 25 kg/ha
-
Pupuk urea = 200 kg/ha
-
Pupuk NPK = 300 kg/ha
-
Pupuk cair = 2 liter/ha
-
Pestisida cair = 4 liter/ha
-
Pestisida butiran = 12 kg/ha
MASALAH
Ect…..
REKOMENDASI
Mengingat dan
memperhatikan dari hasil penelitian, pengujian, demonstrasi, kaji terap bahwa
tanam bibit muda dengan sistem jajar legowo pada budi daya padi produksinya
lebih tinggi dan lebih menguntungkan secara usaha tani dibandingkan denistem tanam padi yang selama ini dilakukan petani, sehingga sistem budi daya
padi dengan tanam bibit muda dengan sistem jajar legowo dapat diadopsi atau
dilaksanakan oleh petani padi sehingga prosukdi dan pendapatannya meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
…………….., 1977, Pedoman Bercocok Tanam Padi Palawija
Sayuran. Jakarta: Departemen Pertanian Badan Pengendali Bimas.
…………….., 2010, Usaha Tani Padi dengan Pendekatan PTT
: Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Pertanian Kementerain Pertanian.
…………….., 2011, Budidaya Padi : Pusat Penyuluhan
Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bekerjasama dengan
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
…………….., 2012, Pedoman Pelaksanaan Pengawalan dan
Pendampingan Penyuluhan Pertanian Dalam Mendukung P2BN di Lokasi SLPTT dan
Demfarm SL-Agribisnis Padi Tahun 2012.
…………….., 2010, Pedoman Umum PTT Padi sawah :
Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Lampiran 2
HASIL PENGAMATAN KAJI TERAP P2BN TAHUN
2012
TEMPAT : BPK KEC. KAYEN
WAKTU : MT II / 2012
Titik Pengamatan / Rumpun |
Hasil Pengamatan Minggu ke |
|||||||||||||||
I |
II |
III |
IV |
V |
VI |
VII |
VIII |
|||||||||
An |
TT |
An |
TT |
An |
TT |
An |
TT |
An |
TT |
An |
TT |
An |
TT |
An |
TT |
|
Titik
Pengamatan I |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rumpun
ke 1 |
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar