Jumat, 29 Juli 2016

7.628 Tenaga Penyuluh Pertanian Akan Diangkat PNS

Foto: Aksi damai Ribuan THL-TBPP di depan Istana Beberapa Tahun Yang Lalu





Mengutip Apa yang di beritakan Akhir-akhir ini di Surat Kabar OnlaineTentang Pengangkatan THL-TBPP Menjadi PNS dan P3K (ASN), Mudah-Mudahan Terlaksana Dengan Lancar Pada Tahun 2016 ini.

Dibawah ini Kutipan dari Media ANTARAmegapolitan.
 Kami akan berupaya mengangkat mereka menjadi PNS asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sukabumi (Antara Megapolitan) - Sebanyak 7.628 tenaga harian lepas (THL)penyuluh pertanian di Indonesia dalam waktu dekat diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) sesuai masa kerja dan batasan usia.

"Di Indonesia ada sekitar 19 ribu THL, tapi yang memenuhi persyaratan dan sudah diajukan serta dapat rekomendasi dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB) RI hanya 7.628 THL," kata Seketaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI, Momon Rusmono kepada Antara di Sukabumi, Rabu. 

Menurutnya, ribuan THL ini mendapatkan prioritas di saat pemerintah pusat memoratorium CPNS, tetapi untuk THL mendapatkan keistimewaan dan dipastikan tidak akan terganggu dengan peraturan tentang penerimaan CPNS.

Selain itu, pihaknya juga sudah mendapatkan kepastian dari Kemen PAN RB terkait pengangkatan THL menjadi PNS ini. Adapun mereka yang lolos menjadi PNS setelah dilakukan verifikasi ini mereka yang usianya di bawah 35 tahun, memenhui standar pendidikan dan sudah menjadi THL sejak 2007, 2008 dan 2009.

Untuk mereka yang belum mendapatkan kesempatan menjadi PNS, maka akan kembali diikat kontraknya menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan diharapkan tahun depan ada lagi THL yang berkesempatan menjadi PNS.

"Maka dari itu, kami imbau kepada para THL yang belum mendapatkan kesempatan tersebut agar meningkatkan kinerjanya, karena kami akan berupaya mengangkat mereka menjadi PNS asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku," tambah Momon.

Sementara, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron mengatakan pihaknya juga terus berusaha agar para THL penyuluh pertanian ini bisa mendapatkan haknya menjadi PNS. Karena bagaimana pun juga peran THL ini sangat penting dalam membantu petani khususnya meningkatkan produksi pangan Indonesia.

"Kami juga mengusulkan kepada kementerian terkait, agar syarat nilai akademik saat sekolahnya tidak menjadi syarat utama, tetapi yang harus dilihat adalah kinerjanya," katanya.

Sesuai data BPPSDMP Kementan RI, di Indonesia ada 25 ribu penyuluh pertanianyang berstatus PNS dan 19 ribu berstatus THL. Jumlah tersebut masih kurang jika dilihat dari banyaknya desa di Indonesia dengan target satu desa satu penyuluh. 
Editor: Naryo


Copas dari:
http://megapolitan.antaranews.com/berita/23061/7628-tenaga-penyuluh-pertanian-akan-diangkat-pns
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Jumat, 22 Juli 2016

APLIKASI TPST

APLIKASI TPST (TEKNOLOGI  PENGENDALIAN STAGNASI TERPADU) PADA TANAMAN PADI .
OLEH :
Abdul Rohman Al-fatie
 
BPK SUKOLILO
DISPERTANNAK KABUPATEN PATI
TAHUN 2015


Latar Belakang

Produksi pertanian akan mencapai titik optimalnya bila tanaman tersebut ditanam dalam keadaan dimana semua kebutuhan tanaman seperti nutrisi, air, sinar matahari, dan lain-lain terpenuhi dan tidak ada keadaan yang mampu memperburuk produksi pertanian.
.
keadaan tanah yang tidak sesuai syarat pertumbuhan tanaman padi bagi beberapa petani masih menjadi masalah yang belum terselesaikan dan perlu segera diketahui solusi penyelesaian masalah tersebut, Fenomena penyakit tanah asem-asemenatau stagnasi  pada padi sawah biasa terjadi hampir tiap tahun. Penyakit ini akan menyerang tanaman padi saat musim tanam II, yaitu sekitar bulan Maret-April. Tanaman padi yang terkena asem-asemen akan menunjukkan gejala yang spesifik yaitu tanaman padi yang telah ditanam tidak akan mau tumbuh bahkan terlihat kuning dan lama kelamaan  akan mati. Jika tanaman padi muda tersebut di pupuk menggunakan urea gejala akan semakin terlihat parah. Penyakit ini biasanya akan diperparah oleh serangan hama (penggerek batang) sundep pada saat tanaman muda.


METODOLOGI

Methode atau cara aplikasi Teknologi Pengendalian Stagnasi/asem-asemen Terpadu (TPST) di lakukan secara teratur dan terpadu karena antara aplikasi satu dengan yang lain tidak bisa dipisahkan, urutannya sebagai berikut:
1.    Identifikasi areal tanaman padi yang terserang stagnasi atau asem-asemen pada waktu musim tanam sebelum aplikasi dan lakukan pengukuran pH tanah dengan Soil Tester dan PUTS.
2.    Aplikasikan Dekomposer dan bakteri Choryn dengan takaran 10 cc/ ltr pada waktu pengolahan tanah.
3.    Aplikasikan bakteri Choryn pada persemaian.
4.    Pengamatan setelah 14 – 21 hari setelah tanam apabila keadaan tanaman masih stagnasi atau asem-asemen perlu diaplikasikan Humic acid dan Dekomposer dengan takaran 10 cc/ ltr  .
5.    Aplikasikan pupuk cair dan pestisida pencegah penggerek batang padi dengan takaran 10 cc/ ltr atau sesuai anjuran.
6.    Apabila tanaman belum normal aplikasikan  Humic acid, Dekomposer dan lakukan pengapuran dengan Pemupukan pupuk Fertiphos dengan takaran 100 Kg/Ha.
7.    Apabila tanaman sudah normal serahkan semua kegiatan budi daya tanaman padi pada kebiasaan petani dan lakukan pengamatan sampai panen.
Kegiatan aplikasi TPST efektif di lakukan dari sebelum  tanam sampai tanaman berumur 30 – 35 hari setelah tanam .





LAMPIRAN
 
Gambar A.Tanaman padi yang mengalami Stagnasi / asem-asemen sampai mati.
Gambar B.Tanaman padi yang mengalami Stagnasi / asem-asemen pada tahap awal di musim tanam satu.

 
Gambar C. Tanaman padi setelah aplikasi chorynebacterium tapi masih mengalami stagnasi / asem-asemen.
Gambar D. Tanaman padi setelah aplikasi chorynebacterium, Humic acid, Dekomposer, dan pupuk daun.
Gambar E.  Tanaman padi setelah mengaplikasikan Teknologi Pengendalian Stagnasi Terpadu (TPST).





DAFTAR PUSTAKA
sumber:http://www.gerbangpertanian.com/2011/11/mengatasi-tanah-masam-dan-basa.html

 Saraswati R.1999. Teknologi pupuk mikrob multiguna menunjang keberlanjutan sistem produksi kedelai. J Mikrobiol Indones 4 (1): 1-9

Afdhalina . 1991 . Pengaruh Kompos Terhadap Beberapa Sifat Kimia Sub Soil Mineral Masam . Skripsi Faperta Unand . Padang 58 Hat .

Sanchez, P.A and J.G Salinas (1981); Low input Technology for Managing Oxisols and Ultisols in Tropical America. Adv. Agron  34, 279-406

Lembaga Penelitian Tanah (1983). Sistem Klasifikasi Tanah Definisi dan Kriteria,
             Istilah serta Perubahan-perubahan terhadap TOR Tipe A 1981. Lembaga
             Penelitian Tanah. Bogor.

Yasin, S C, Arman dan L.A Fathurahman. 1991. Sistem Pengelolaan Sumberdaya
             Pertanian Berwawasan Lingkungan. Akademika Pressindo. Jakarta.

Afdhalina . 1991 . Pengaruh Kompos Terhadap Beberapa Sifat Kimia Sub Soil Mineral Masam .Skripsi Faperta Unand . Padang 58 Hat .

Selamat Mencoba...

Sabtu, 02 Juli 2016

Berfikirlah Positif







PERNAHKAH Anda mendengar atau membaca kisah sukses Abdurrahman bin ’Auf. Sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga ini adalah cermin yang mesti kita tiru dalam hidup ini. Kesuksesannya berbisnis tak membuatnya sombong dan berbangga diri, tapi sebaliknya ia tetap menunjukkan kebersahajaan dan keikhlasannya untuk berbagi bahkan berbagi sesuatu yang paling ia cintai.





Salah satu yang menarik diri pribadi beliau adalah keyakinannya yang baik akan potensi dirinya. Kalimat yang pernah terluncur dari lisan beliau yang mashyur adalah, “Sungguh, kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan di bawahnya emas dan perak……!” Abdurrahman bin Auf memberikan contoh konsep diri yang baik kepada kita. Konsep diri berupa keyakinan akan potensi  yang luar biasa yang ada pada setiap diri manusia.
Kalimat di atas adalah bukan isyarat kesombongan dari seorang Abdurrahman bin ’Auf tapi sebuah pikiran positif terhadap potensi  yang diberikan Allah kepada setiap hamba-Nya.
Karena sesungguhnya karunia Allah begitu luas di muka bumi maupun langit ini. Persoalannya tinggal bagaimana kita mampu menggali potensi lalu mengembangkan potensi dan karunia Allah tersebut. Sehingga kita mampu mendapatkan manfaat dan memberikan manfaat kepada orang lain.
Abdurrahman bin ’Auf telah membuktikan bahwa untuk mencapai kesuksesan modal awal yang harus dimiliki setiap insan adalah berpikir positif terhadap dirinya, yakni memberikan kepercayaan, keyakinan akan potensi besar yang ada pada dirinya. Setelah meyakini diri sendiri, Abdurrahman bin ’Auf mencontohkan kepada kita bagaimana bagaimana ia membangun keyakinan akan kekuasaan Allah.
Yakinlah, bahwa Allah tak pernah tidur. Allah akan memberikan apapun yang diminta hamba-Nya, selagi hambanya melakukan ikhtiar yang maksimal untuk membuktikan pikiran positifnya tersebut.
Abdurrahman bin Auf mengatakan, ”Seandainya aku mengangkat batu niscaya ketemukan di bawahnya emas dan perak ….!”
Tahukah Anda apa isyarat apa yang mau digambarkan Abdurrahman bin ’Auf tersebut? Ia sedang mengisyaratkan jika hamba-hamba Allah mau bekerja, berjuang, berikhtiar dan melakukan kreatifitas maka pasti akan menghasilkan sesuatu yang memberikan manfaat kepada dirinya.
Konsep di atas bukan isapan jempol, Kita tahu bahwa Abdurrahman bin ’Auf adalah sahabat terkaya di Mekkah. Pasti kita juga masih ingat kisah hijrah penduduk Mekkah ke Madinah.
Hijrah yang dilakukan nabi dan para sahabat muhajirin mengharuskan Abdurrahman bin ’Auf meninggalkan harta kekayaannya. Seperti juga sahabat lainnya Abdurrahman bin ’Auf hanya membawa harta secukupnya untuk di bawa ke Madinah. Ia adalah sosok manusia yang tidak menggenggam hartanya di hati, ia bisa mengikhlaskan apa yang ia tinggalkan tersebut.

Maka, ketika di sampai di Madinah sahabat anshor menawarkan kepadanya harta kekayaan karena mereka tahu bahwa Abdurahman adalah orang kaya yang telah meninggalkan hartanya untuk hijrah ke Madina mengikuti perintah nabi. Tapi, Abdurrahman bin ’Auf menolak tawaran harta sahabat Anshor tersebut. Ia lebih memilih untuk diberitahu di mana pasar berada. Ia ingin memulai bisnis baru di Madinah. Apakah yang diperdagangkan Abdurrahman bin ’Auf? Ia memulai bisnis tali pengikat kuda. Dan inilah awal bisnis Abdurrahman bin ’Auf yang selanjutnya mengembalikan hartanya yang telah ia tinggalkan. Abdurrahman bin ’Auf sukses berbisnis di Madinah.
Apa pelajaran yang perlu kita ambil dari cerita di atas adalah bahwa modal kesuksesan adalah tidak semata faktor modal materi dan pendidikan yang tinggi. Sukses selalu diawali oleh pikiran positif seseorang dalam memandang dirinya, meyakini kekuasaan Allah dan cara pandang terhadap kehidupan yang akan ia jalani. Ketika kita berpikir positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih banyak berkreasi dari pada bereaksi karena kita akan lebih fokus mencapai tujuan kita dari pada memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam kehidupan kita.
Robert J. Hasting pernah berkata, “Tempat dan keadaan tidak menjamin kebahagiaan. Kita sendirilah yang harus memutuskan apakah kita ingin bahagia atau tidak. Dan begitu kita mengambil keputusan, maka kebahagiaan itu akan datang”.
Sekarang saatnya diri Anda memutuskan apakah Anda ingin menjadi pribadi sukses atau menjadi pecundang yang terus berpikir kalah dan gagal. Pastikan diri kita adalah pemenang!
Artikel ini saya sadur dari Beliau:
Nur Jamaludin, kandidat Master of Economics di International Islamic University Malaysia (IIUM), Anggota ISFI (Islamic Studies Forum for Indonesia) Kuala Lumpur Malaysia