Rabu, 21 Desember 2022

Penyakit-Penyakit Pada Unggas

 

A.  PENYAKIT KARENA VIRUS

1.   NCD (New Castle Deseases)/tetelo

Penyebabnya virus, tidak ada obatnya,

Penularan kontak langsung dengan ayam sakit, melalui kotoran, peralatan kandang, serangga angin, burung Pencegahanya Vaksinasi.

 Gejalanya tergantung pada bentuk penyakitnya diantaranya


·  Gangguan pernafasan pada ayam yang   Biasanya ayam akan mengalami batuk, bersin – bersin,  ngorok,    dan juga nafasnya ngap – ngapan

· Pada tubuh ayam akan terlihat lesu dan lemas

·Nafsu makan pada ayam akan menjadi menurun dibanding   

 pada hari – hari biasanya.

·Bila penyakit ini menyerang pada ayam betina, ini akan

  mengakibatkan produktifitas telur menjadi menurun

· Kotoran ayam akan terlihat lebih encer dan berwarna hijau

·Pada kornea mata ayam terlihat keruh.

·   Jenggernya berwarna biru, sayap akan menjadi menurun.

· Ketika sudah parah maka akan terjadi kelumpuhan saraf  

 yang akan mengakibatkan kejang – mkejang dan leher 

  terpuntir kearah bawah

 

 

2.   Cacar/Diphteri

Sering menyerang anak ayam pada kandang lembab dan basah, ada 2 (dua) bentuk yaitu bentuk jengger atau  kulit dan bentuk tenggorokan (diphteri)

Penyebab virus masuk kedalam tubuh ayam melalui luka/goresan pada kepala dan mulut,

Penularan kontak dengan ayam sakit, lewat nyamuk dan lalat, lewat makanan, munuman dan udara.

 Gejalanya bentuk jengger/ pada yang tidak berbulu, timbul bintil-bintil kecil warna werah pada jengger, pial dan kelopak mata, bintil-bintil berubah menjadi kekuningan akhirnya menjadi gelap, kadang-kadang keluarcairan dari mata dan hidung, nafsu makan turun, ayam jadi kurus dan produksi telur turun. Gejala diphteri meyerang pada selaputlendir lidah, mulut dan tenggorokan, timbul selaput kuning tebal pada mulut dan tenggorokan, selaput lendir menyumbat pernafasan menjadi sesak(diphteri),

 Pencegahan Vaksinasi, sanitasi kandang, kepadatan kandang dikurangi, ayam sakit dipisahkan.

Ayam terkena penyakit Cacar/Diphteri

 

3.   CRD (Cronic Respiratory Deseases)

Penyakit pernafasan cronis menyerang semua umur, penularan lewat telur tetas, kontak dengan ayam sakit, lewat makanan, minum, peralatan.,

Gejalanya awal batuk-batuk, mengorok, lubang hidung keluar cairan, bersin, kepala digoncang-goncangkan, nafsu makan turun, kurus, produksi turun.

Pencegahan  Sanitasi, diusahakan ayam umur seragam, kandang disemprot desinfektan. Pengobatan lewat mulut kapsul tetrachlorin

 

4.   Bronchitis

Menular pada unggas terutama anak ayam umur 4 minggu dan dara,

Penularan kontak dengan ayam sakit, peralatan yang terkena infeksi, makanan dan air minum, Gejalanya dari hidung keluar lendir, sesak nafas, bersin-bersin, batuk, mulut terbuka, kematian pada anak ayam tinggi, telur abnormal, produksi telur turun, semuanya ini karena gangguan pertukaran zat kalsium.

Pencegahan Sanitasi yang baik , membeli bibit dari Farm yang dapat dipercaya dari bebas penyakit tersebut.

 

5.    Leukosis

Kumpulan penyakit yang ditandai pertumbuhan abnormal sel darah putih penyakit ini bisa menyerang berbagai organ.

Penularan melalui telur tetas, kontak langsung, unggas lain, pengunjung kandang.

Gejala sayap terkulai, bisa lumpuh, mendadak pembesaran tulang-tulang kski dsn sayap, mata abnormal berwarna merah kekuningan menjadi kelabu, penglihatan kabur/buta, kotoran encer kehijauan, pucat, ayam kurus,  produksi telur menurun. Pencegahan Sanitasi kandang, jangan mencampur ayam berbeda umur. Pengobatan belum ada.

 

B.   PENYAKIT KARENA PROTOZOA

1.    Coccidiosis

Penyakit ini menyerang anak-anak ayam umur 2,5 bulan sangat peka, terutama menyerang pada alat pencernaan, usus halus dan usus buntu.

Penyebab jasad renik disebut coccidium.

Penularan lewat makanan, peralatan yang terkena infeksi penyakit tersebut, lewat carrier seperti ayam yang baru saja sembuh, serangga dan tikus.

Tanda-tandanya anak ayam lesu, sayap terkulai, bulu kasar, mata sering tertutup, kotoran mencret bercampur darah, kaki berjongkok, pada ayam dewasa ayam pucat, nafsu makan hilang dan lesu, kurus, sayap terkulai, produksi tekur menurun.

Pencegahan Sanitasi, pisahkan ayam sakit dan yang sehat, Menggunakan coccidiostat bisa lewat makanan /air minum. Pengobatan lewat mulut dengan tetra clorine capsul, lewat injeksi seperti sulfa

 

C.   PENYAKIT KARENA BAKTERI

1.   Pullorum/berak kapur

Menyerang ayam segala umur, terutama kutuk-kutuk di bawah umur 2 minggu.

Penyebab bakteri (salmonella Pullorum),

Penularan melalui telur tetas , kontak dengan ayam sakit, peralatan kandang dan kotoran ayam.

Gejalanya anak ayam mencret campur butiran-butiran putih, ayam lesu, lemah, kedinginan, mata tertutup, sayap terkulai, kematian pada anak ayam umur 4-10 hari. Pencegahan sanitasi yang ketat, pisahkan ayam yang sakit,

Pengobatan menggunakan obat-obat sulfa, terramycine

 

 

Ayam terserang penyakit Pullorum/berak kapur

 

2.   Kolera/ Fowl Cholera

Penyakit ini mudah menular , menyerang ayam segala umur,

Penyebab Bakteri salmonella multocida.

Penularan makanan dan minuman yang tertular infeksi, kontak langsung/pernafasan, serangga, lalat, ayam yang baru sembuh.

Gejala Acut ayam mati tiba-tiba, Cronis kotoran encer kekuningan, kecoklatan/kehijauan, jengger, pial lemas warna berubah menjadi kebiru biruan/ biru tua, suhu badan naik, selalu haus, ayam lesu, kepala tertunduk kearah belakang/ditaruh di atas punggung, nafsu makan kurang, pucat, kurus, sulit bernafas.

Pencegahan sanitasi yang baik, ayam yang mati di bakar/ditanam, alat-alat yang dipakai harus dicuci berih. Pengobatan lewat mulut dengan tertra chlorine capsul. Injeksi terramycin.

 

 


3.   Typus/ fowl typhoid

Penyakit radang usus, menular  biasanya menyerang pada ayam dewasa, Penyebab Bakteri salmonella gallinarum, Penularan lewat makanan/air minum, serangga/binatang lainnya. Gejalanya diarhee dan koroan kekuningan, suhu badan tinggi, kehausan, nafsu makan berkurang, pernafasan cepat, jengger dan pial merah keunguan. Pencegahan sanitasi yang baik, pisahkan ayam yang sakit. Pengobatan dengan Aureumycin

 

4.   Coryza

Dikenal dengan snot, timbulnya hawa dingin/lembab dan hygiene kurang baik.

Penyebab bakteri haemophylus gallinarum,

Penularan kontak langsung, makanan/minuman dan alat yang dipergunakan, pengunjung lokasi kandang. Gejalanya lubang hidung keluar cairan, haus, nafsu makan berkurang, pernafasan terganggu, bersin, kebengkaan lubang hidung dan mata.

Pencegahan sanitasi kandang, pisahkan ayam sakit. Pengobatan lewat mulut capsul tetra chlorine, terramycin, sulfa

Ayam terserang penyakit Coryza

 

 

D.  PENYAKIT KARENA PARASIT

1.   Cacing bulat/ Ascaria (large round worm)

Bentuk bulat panjang 3-11 cm kuning keputihan, hidup di usus halus bagian tengah.

Penularan melalui kotoran yang mengandung telur-telur cacing.

Gejalanya ayam kurus pucat, sayap terkulai, diarhee, produksi telur turun. Pencegahan sanitasi dan sering didesinfektir, makanan harus cukup mengandung vitamin A dan B complek. Pengobatan dengan piperazine.

 

2.   Cacing pita/ tape worm)

Cacing berbentuk pipih seperti pita,

Penularan lewat perantara seperti serangga, cacing dll. Gejalanya ayam lemah kurus dan lemah, pertumbuhan terhambat, sayap terkulai, diarhee, kelumpuhan. Pencegahan hindarkan dari gangguan lalat dan perantara lainnya.

Pengobatan dengan obat cacing.

 

3.   Cacing mata

Penyebab cacing kecil seperti benang oxcypirura mansori. Penularan melalui lipas.

Gejalanya matanya digosok-gosokan pada sayapnya/sering digaru-garukan dengan kaki, mata kelihatan bengkak dan keluar cairan.

Pencegahan hindarkan benda yang bertumpuk-tumpuk sebagai sarang lipas, sanitasi kandang.

Pengobatan pengambilan cacing di mata ayam dengan penjepit sebelumnya menetskan creolin 5% .

 


E.   PENYAKIT KARENA JAMUR dan TOKSIN

1.   Myocosis/seriawan

Biasanya emenyerang alat pencernakan mulai mulut sampai perut terutama pada tembolok, biasa menyerang ayam ayam muda.

Penyebab oleh jamur candida albicans

Gejalanya nafsu makan kuranmg , kurus ,lemah, bulu kasar, mulut banyak lendir.

Pencegahan sanitasi yang baik, makanan/air minum bersih.

Pengobatan dengan larutan cupri sulfat

 

2.   Aspergillosis/pheumonia indukan

Adalah penyakit pernafasan.

Penyebab jamur aspergillosis fumigatus.

Penularan lewat spora dari pada jamur yang terdapat pada sayuran, lantai atau liter. Gejalanya suhu badan tinggi, sulit bernafas, nafsu makan turun , ngantuk, diarhee, badan kedinginan.

Pencegahan jangan menggunakan liter yang sudah berjamur/ lumut, sanitasi yang baik

 

3.   Favus/ white comb/jengger putih

Biasanya menyerang anak ayam di bagian kepala yang tidak berbulu seperti jengger, pial, biasanya menular pada manusia.

Penyebab sebangsa jamur disebut lophophyton gallinae Gejalanya jengger dan pial ada bintik-bintik putih, pucat, kemudian tertutup bercak kuning keabuan, bila menyerang leher /bagian yang berbulu akan rontok. Pencegahan sanitasi kandang, pisahkan ayam yang sakit. Pengobatan formalin campur vaselin 1:20 gosokan pada bagian yang terserang atau dengan yodium tentuur.

 

 



PENGARUH TANAM BIBIT MUDA DENGAN SISTIM TANAM JAJAR LEGOWO 2 : 1 TERHADAP PRODUKSI PADI

                                                                 KATA PENGANTAR

 

 

 

 

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas selesainya pelaksanaan Kegiatan Kaji Terap dengan tema Pengaruh Tanam Bibit Muda Dengan Sistim Tanam Jajar Legowo 2 :1 Terhadap Produksi Padi.

Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam kegiatan tersebut, semoga amal baik tersebut mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.

Kami menyadari mulai dari pelaksanaan kegiatan, dan penyusunan laporan ini menurut pembaca atau pemerhati masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat kami butuhkan untuk perbaikan/penyempurnaan laporan ini dan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang akan datang.

Demikian semoga laporan ini bermanfaat bagi semua yang berkepentingan.

 

 

 

 

Penyusun


DAFTAR ISI

 

 

 

KATA PENGANTAR …………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………...

I.         PENDAHULUAN ……………………………………………………

A.    Latar Belakang …………………………………………………….

B.     Tujuan ……………………………………………………………..

C.     Masalah  …………………………………………………………...

II.      TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………..

III.   PEMBAHASAN ……………………………………………………..

A.    Waktu dan Cara Pengamatan ……………………………………...

B.     Hasil Pengamatan …………………………………………………

C.     Produksi  …………………………………………………………..

IV.   MASALAH …………………………………………………………..

V.      REKOMENDASI …………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

i

ii

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Program Peningkatan Produksi Beras Nasional  merupakan penjabaran program 4 sukses Kementrian Pertanian yaitu :

1.      Swasembada berkelanjutan beras, jagung, kedelai, gula dan daging sapi

2.      Diversifikasi pangan

3.      Peningkatan mutu, nilai tambah dan eksport

4.      Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani

Adapun peluang peningkatan produksi beras dapat dilakukan dengan penerapan berbagai teknologi dalam budidaya diantaranya dengan terobosan atau rekayasa teknologi dan sosial bagaimana supaya tanaman padi dapat tumbuh setelah tanam pindah, anakan lebih banyak, tidak terjadi persaingan dalam mendapat makanan, sinar matahari organisme pengganggu tidak betah tinggal dalam lingkungan tanaman padi tersebut, hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan tanam bibit muda dengan sistim tanam jajar legowo 2 : 1.

Dalam penerapan tanam bibit muda dengan sistim tanam jajar legowo 2 : 1 di lapangan saat ini masih menghadapi kendala-kendala dimana pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sebagai pelaku utama dalam usaha tani masih perlu ditingkatkan melalui berbagai metode diantaranya kaji terap.

 

B.       Tujuan

1.      Tercapainya peningkatan produksi padi pada tahun 2012 sebesar 55,65 Kw/Ha di Kabupaten Pati

2.      Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan petani sebagai pelaku utama

3.      Terjadinya efisiensi tenaga dan biaya dalam pengelolaan tanaman padi karena terjadinya sinergi dari tanam bibit muda dengan sistem tanam jajar legowo 2 : 1 dengan kegiatan budidaya yang lainnya

4.       

 

C.      Masalah

1.      Dalam meningkatkan produksi padi petani masih mengacu pada Panca Usahatani

2.      Pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam penerapan tanam bibit muda dengan sistim tanam jajar legowo 2 : 1 masih kurang

3.      Belum semua regu tanam terampil dalam sistim tanam jajar legowo 2 : 1


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

 

Tanam bibit muda (< 21 hari Setelah Sebar / HSS) sebanyak 1 – 3  bibit/rumpun. Bibit lebih muda (14 HSS) dengan 1 bibit/rumpun akan menghasilkan anakan lebih banyak, hanya pada daerah endemis keong mas gunakan bibit umur 18 HSS dengan 3 bibit/rumpun. Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 14 hari Setelah Sebar. (Pusat Penyuluhan Pertanian BPP SDMP dan Balitbang Pertanian, 2011)

Keuntungan tanam pindah menggunakan bibit muda (< 21 hari) adalah tanaman tidak stress akibat pencabutan bibit di persemaian, pengangkutan dan penanaman kembali di sawah, dibandingkan dengan bibit yang lebih tua (Balitbang Pertanian, 2010).

Untuk mendapatkan bibit yang baik usahakan bibit berasal dari benih bermutu (bersertifikat) karena dapat meningkatkan produksi 5-15% dibandingkan yang menggunakan benih tidak bermutu (Anonim, 1977).

Benih bermutu adalah benih dengan vigor tinggi dan bersertifikat (Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP dan Balitbang Pertanian, 2011).

Sebelum disemai benih diperlukan perlakuan-perlakuan sebagai berikut :

·         Merendam benih dalam larutan garam dengan menggunakan indokator telur. Telur diletakkan di dasar air dan dimasukkan garam sehingga telur terangkat ke permukaan air, kemudian telur diambil dan benih dimasukkan ke dalam air garam, kemudian benih yang mengambang diambil dan dibuang.

·         Dapat juga dengan cara membuat larutan garam dapur (30 gram garam garam dapur dalam 1 liter air)

Kemudian benih yang bernas (tenggelam) diambil lalu dibilas dengan air bersih, kemudian direndam dalam air selama 24 jam. Selanjutnya diperam dalam karung selama 48 jam dan dijaga kelembabannya dengan cara membasahi karung dengan air.

Benih yang diperam selama 48 jam setelah berkecambah disebar pada lahan persemaian yang telah diberi campuran pupuk kandang, serbuk kayu dan abu sebanyak 2 kg/m2 dengan tujuan memudahkan pencabutan bibit dan mengurangi kerusakan akar.

Penanaman disarankan dengan sistem jajar legowo 2 : 1  atau 4 ; 1             (40 x (20 x 10) cm atau (50 x (25 x 12,5) cm, karena populasinya lebih banyak dan produksinya lebih tinggi dibandingkan dengan sistem jajar tegal (table 1). Cara tanam berselang seling 2 baris tanam dan 1 baris kosong (legowo 2 : 1) atau 4 baris tanam dan 1 baris kosong (legowo 4 : 1) seperti terlihat pada gambar 1

Keuntungan cara tanam jajar legowo antara lain :

1.         Rumpun tanaman yang berada pada bagian pinggir lebih banyak

2.         Terdapat ruang kosong untuk pengaturan air, saluran pengumpulan keong mas atau untuk mina padi

3.         Pengendalian hama, penyakit dan gulma lebih mudah

4.         Pada tahap awal pertanaman lebih terang sehingga kurang disenangi tikus

5.         Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.


PEMBAHASAN

 

 

Pengaruh tanam bibit muda dengan sistem jajar legowo 2 : 1 tidak serta merta dapat meningkatkan produksi tanpa melaksanakan anjuran teknologi budidaya padi yang selama ini terbukti telah meningkatkan produksi yaitu panca usaha (penggunaan bibit, pengolahan tanah, pemupukan, pengairan dan pengendalian hama/penyakit) yang sesuai anjuran.

Dalam pembahasan ini akn kami bahas hasil pengamatan kaji terap Program P2BN tahun 2012 yang dilaksanakan di lahan Balai Penyuluhan Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Adapun yang diamati adalah jumlah anakan, tinggi tanaman dan produksi.

Dalam pelaksanaannya lahan seluas 1 ha dibagi menjadi 2 blok, masing-masing 0,5 ha dimana blok I ditanami padi dengan bibit muda dengan sistem tanam jajar legowo 2 : 1. Blok II ditanami bibit muda dengan sistem tanam larikan searah, dalam pelaksanaan pengamatan masing-masing blok kita bagi menjadi            5 (lima) titik pengamatan (blok I 5 titik, blok II 5 titik) dan masing-masing titik pengamtan diambil 5 (lima) rumpun yang diamati secara tetap dan berkala.

A.      Waktu dan Cara Pengamatan

Waktu pengamatan 1 minggu (7 hari) sekali dimulai tanaman padi umur               7 hari sampai dengan minggu ke 8 padi berumur 56 hari dimana pertumbuhan vegetatif mulai berhenti, adapun cara pengamatan yaitu setiap titik pengamatan yang terdiri dari 5 rumpun diamati secara tetap, setiap rumpun diberi nomor (titik pengamatan I, Rumpun 1, Rumpun 2, Rumpun 3, Rumpun 4, dan Rumpun 5). Begitu juga pada titik pengamatan II, III, IV dan V baik di blok I dan blok II.

 

 


Gambar Titik Pengamatan

Blok / petak jajar legowo 2 : 1                 Blok / petak pembanding

         Titik III             Titik II                          Titik III                        Titik II

                          

                                  Titik I                                                    Titik I

              Titik IV            Titik V                           Titik IV                        Titik V

 

 

Keterangan : Setiap titik pengamatan terdiri dari 5 rumpun pengamatan

 

B.       Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan yang dilaksanakan pada tanaman padi dengan bibit muda dengan sistem jajar legowo 2 : 1 maupun petak pembanding terhadap jumlaha anakan, tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif kami sajikan dalam bentuk tabel dimana isinya merupakan rata-rata jumlah anakan, tinggi tanaman, dan jumlah anakan produktif dari setiap titik pengamatan yang berasal dari hasil pengamatan setiap rumpun setiap titik dalam bentuk tabel dan grafik.

Tabel hasil pengamatan

A.    Blok / petak jajar legowo 2 : 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Keterangan :   An       = batang

                       TT        = can

                       AP       = batang

B.     Blok / petak pembanding

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Keterangan :   An       = batang

TT       = can

                       AP       = batang

\

C.     Produksi

Dari hasil ubinan pada jajar legowo 2 : 1 dengan ukuran ubinan 2 ½ x 1 ½ x 1 m = 5,14 kg atau 82,24 kwt/ha dikurangi0,99% (81,4 kg) hasil satu hektar = 81,24 kwt/ha GKP.

Sedangkan pada petak pembanding hasil ubinan 2 ½ x 2 ½ x mil = 4,27 kg atau 68,38 kwt/ha dikuran 0,00 % (67,69 kg) hasil satu hektar = 67,70 kwt/ha GKP.

Dari hasil di atas jajar legowo 2 : 1 produksinya lebih tinggi 12,54 kwt dibanding dengan petak pembanding atau ada peningkatan 21,47%.

Adapun penggunaan sarana produksi antar petak pelaksanaan kegiatan dan petak pembanding sama persis yaitu :

-          Bibit 25 kg/ha

-          Pupuk urea           = 200 kg/ha

-          Pupuk NPK          = 300 kg/ha

-          Pupuk cair            = 2 liter/ha

-          Pestisida cair        = 4 liter/ha

-          Pestisida butiran   = 12 kg/ha


MASALAH

 

 

Ect…..

 

 

 

REKOMENDASI

 

Mengingat dan memperhatikan dari hasil penelitian, pengujian, demonstrasi, kaji terap bahwa tanam bibit muda dengan sistem jajar legowo pada budi daya padi produksinya lebih tinggi dan lebih menguntungkan secara usaha tani dibandingkan denistem tanam padi yang selama ini dilakukan petani, sehingga sistem budi daya padi dengan tanam bibit muda dengan sistem jajar legowo dapat diadopsi atau dilaksanakan oleh petani padi sehingga prosukdi dan pendapatannya meningkat.


DAFTAR PUSTAKA

 

 

…………….., 1977, Pedoman Bercocok Tanam Padi Palawija Sayuran. Jakarta: Departemen Pertanian Badan Pengendali Bimas.

 

…………….., 2010, Usaha Tani Padi dengan Pendekatan PTT : Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerain Pertanian.

 

…………….., 2011, Budidaya Padi : Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

 

…………….., 2012, Pedoman Pelaksanaan Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian Dalam Mendukung P2BN di Lokasi SLPTT dan Demfarm SL-Agribisnis Padi Tahun 2012.

 

…………….., 2010, Pedoman Umum PTT Padi sawah : Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

 


Lampiran 2

HASIL PENGAMATAN KAJI TERAP P2BN TAHUN 2012

TEMPAT       : BPK KEC. KAYEN

WAKTU        : MT II / 2012

Titik Pengamatan /

Rumpun

Hasil Pengamatan Minggu ke

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

An

TT

An

TT

An

TT

An

TT

An

TT

An

TT

An

TT

An

TT

Titik Pengamatan I

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rumpun ke 1

 

 


 

NB. file detailnya di admin