PENGENDALIAN OPT JAGUNG
APA ITU PHT ?
PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berfikir ttg
pengendalian OPT yg didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi
dlm rangka pengelolaan agroekosistem yg berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
MENGAPA HARUS PHT ?
•
Sejarah
•
Pengendalian OPT tidak bisa hanya
mengandalkan pada satu cara pengendalian
•
Timbulnya OPT terkait erat dengan
sistem budidaya tanaman
•
Persaratan pasar
global/permintaan pasar
•
Pengetahuan
bioekologi OPT (identifikasi morfologi,
dan perilakunya)
•
Pengetahuan
tentang musuh alami yang efektif
•
Mekanisme
pengendalian alamiah (oleh faktor makanan, musuh alami / agens antagonis)
•
Pengetahuan
tentang ambang ekonomi/ kapan saat mulai mengendalikan OPT
•
Pengamatan
dan pengambilan contoh.
SEGITIGA
PENYAKIT
3 komponen
penyakit
Tumbuhan (= T), Patogen (= P) dan
Lingkungan (= L)
PIRAMIDA PENYAKIT
M Umumnya jagung ditanam pada musim kemarau
Terdapat beda suhu yg tajam
M Cuaca panas lembab - pacu populasi hama meningkat
M Keragaman waktu tanam
M Laju pertumbuhan OPT tinggi
M Keragaman ekosistem, dataran rendah, kesuburan rendah, cuaca kering, kurang air, lahan sempit,
secondary crop
M Keragaman cara pengendalian
OPT
EKOSISTEM PERTANAMAN JAGUNG
Serangga/binatang yg berasosiasi pada tanaman jagung
Serangga
berpotensi hama
Predator
Parasitoid
Serangga yg tidak berpotensi hama
Penyakit-penyakit penting tanaman jagung
Non parasitik (kekurangan unsur,mekanis) ètidak menular
Penyakit parasitik (penyebab jamur, virus dan bakteri)
è menular
IDENTIFIKASI OPT PENTING PADA TANAMAN JAGUNG
IDENTIFIKASI OPT
PENTING PADA JAGUNG
ULAT
TANAH, Agrotis sp.
(Lepidoptera : Noctuidae)
ULAT GRAYAK, Spodoptera litura (Lepidoptera :
Noctuidae)
PENGGEREK BATANG JAGUNG,
Ostrinia nubilalis (Lepidoptera :
Noctuidae)
Sesamia inferens (Lepidoptera : Nocyuidae)
PENGGEREK TONGKOL JAGUNG,
Heliothis armigera (Lepidoptera :
Noctuidae)
KUTU DAUN, Aphis spp
Hama Uret
Belalang
( Valanga sp )
PENYAKIT JAGUNG
SEGITIGA PENYAKIT
IDENTIFIKASI PENYAKIT
METODE
IDENTIFIKASI :
Ø
Berdasarkan pengamatan gejala visual bagian tanaman
yang terserang penyakit
Ø
Berdasarkan pengamatan/ pengujian lab.
•
Pengamatan Gejala Visual
Ø
Serangan penyakit yang muncul pada tanaman dapat
terjadi pada bagian : akar, batang, cabang/ranting, daun, pucuk maupun buah.
Ø
Gejala yang muncul dapat berupa : perubahan bentuk,
warna dan kerusakan tertentu dibagian tanaman.
PENAMPAKAN GEJALA SERANGAN PENYAKIT
•
Pengamatan/ Pengujian Laboratorium
Ø
Bakteri :
•
Ekstraksi bakteri : tanaman/ bagian tanaman yang
menunjukan gejala.
•
Isolasi dan pemurnian
•
Identifikasi isolat bakteri
Ø
Cendawan :
Menginkubasikan
bagian tanaman terserang.
Penempelan
bagian tanaman terserang, pada media agar.
Identifikasi
isolat cendawan
PENYAKIT BULAI, Peronosclerospora maydis
javanica/philippines
PENGENDALIAN
BULAI
Benih sehat, krn bulai terbawa benih (perlakuan benih : perendaman air
hangat, yg terapung dibuang; atau fungisida berbahan aktif metalaksil)
Varietas tahan : Bima 3, Parikesit, Kalingga, Arjuna, Wiyasa, Bromo,
Hibr C1
Tanam serentak pd awal-akhir musim kemarau
Pemusnahan tanamana terserang dg mengubur/membakar ; sanitasi
PENYAKIT HAWAR DAUN JAGUNG, Helminthosporium
turcicum
•
Hawar Daun
Penyebabnya : Helminthosporium
sp
Gejala : bercak
coklat kehijauan dengan bentuk elip. Gejala lanjut menyebabkan daun menjadi
kemerah-merahan. Jika gejala terus berlanjut, daun menjadi kering
(keabu-abuan).
Penyakit Gosong (Smut)
Penyebabnya : Ustilago maydis
Gejala : sangat khas, adanya benjolan yang bentuknya
tidak beraturan.
Benjolan
ini dapat terjadi pada daun, batang, tongkol dan bunga. Benjolan yang baru
berwarna putih dan seperti spon. Benjolan yang sudah lanjut, berwarna coklat
dan berisi spora yang berwarna gelap.
•
Busuk tongkol
•
Penyebabnya : Aspergillus flavus
•
Gejala : adanya jamur yang berwarna hijau kekuningan,
ketika tumbuh pada buah jagung. Jamur
tumbuh seperti biasa dialam, tetapi populasinya meningkat selama cuaca panas
kering. Pada musim kemarau, cuaca panas, serangga, nematoda dan pemupukan yang
tidak tepat (waktu & komposisi), merupakan hal yang mendatangkan jamur A.
flavus meningkat.
•
Pengendaliannya : drainase baik, pengendalian serangga
dengan baik,waktu pemupukan yang tepat dan imbang, pengeringan benih sampai
kadar air 13-15%
•
Fusarium
Penyebab : Fusarium moniliforme
Gejala : warna dari miselia F. moniliforme,
putih salmon (pink), meski warna ini tidak
nampak jelas pada biji
jagung yang terinfeksi.
Pada biji jagung, gejala
dari F. moniliforme, seperti “starburst” atau garis putih.
Stewart's wilt
Pathogen: Bacterium- Erwinia
stewartii.
Gejala : adanya garis yang berwarna
hijau pucat sampai kuning atau coklat. Pinggiran daun bergelombang
atau tidak beraturan. Timbulnya penyakit ini dapat melalui serangga
•
Busuk Batang
Penyebabnya
: Fusarium sp
Gejala :
Warna batang bawah gelap, jika dibelah dan diinkubasikan, akan muncul miselia
berwarna merah muda. Dapat
menyerang biji. Biji terserang menjadi
keriput.
•
Hawar Pelepah Daun
Penyebabnya
: Rhizoctonia sp
Gejala :
pada permukaan pelepah daun yang terinfeksi terlihat bercak berwarna
kemerah-merahan, kemudian menjadi abu-abu. Bercak meluas menjadi hawar dan
sering terjadi sklerotia.
BERCAK DAUN
•
Karat
Penyebabnya
: Puccinia sp
Gejala :
munculnya pustul (bercak yang timbul) kecil-kecil, warnanya terang,
kemerah-merahan atau coklat keemasan.
•
Antraknosa
Penyebabnya
: Colletotricum graminicola
Gejala : adanya
bercak oval atau tidak beraturan, seringkali terjadi pada daun bawah. Bercak ini berwarna coklat, yang dikelilingi
oleh klorotik. Bercak-bercak ini akan
berkembang, yang menjadikan antara bercak satu dengan lainnya bergabung.
Sehingga menambah luasan jaringan daun yang mati.
•
Bercak Cercospora
Penyebabnya
: Cercospora zeae- maydis.
Gejala :
bercak panjang dan sempit
(seperti luka),
dibatasi vena. Conidia dari C. zeae- maydis, berwarna putih atau silver.
•
Bercak Physoderma
Penyebab
: Physoderma maydis.
Gejala :
bercak kecil berwarna kuning, bergerombol, pada jaringan daun. Gejala lanjut
menyebabkan warna menjadi coklat gelap.
STRATEGI
TEKNOLOGI PHT
BUDIDAYA - TANAMAN SEHAT
MENGATUR WAKTU TANAM DENGAN TUJUAN
MEMPERKECIL POPULASI AWAL
PENGGUNAAN VARIETAS TAHAN
PENDAYAGUNAAN MUSUH ALAMI
PEMANTAUAN POPULASI UNTUK MENGETAHUI
POPULASI/ SERANGAN AMBANG KENDALI
PENGENDALIAN CARA MEKANIS
PENGGUNAAN INSEKTISIDA EFEKTIF BILA
POPULASI MENCAPAI AMBANG KENDALI
Langkah operasional tiap fase
Perhatian setiap
fase ( pratanam, tanam, tanman muda -
kurang dari 21 hari, fase
vegetatif 21 – 54 hari, fase
berbunga dan pembentukan tongkol 55-60 hari, pertumbuhan tongkol 60-90 hari, pemasakan
tongkol ± 100 hari-panen )
Prioritas
perhatian :
- Karakteristik ekosistem
- Perencanaan budidaya dan pengelolaan
ekosistem
- Pengamatan, analisis ekosistem
- Pengambilan keputusan
- Operasional pengendalian
AMBANG PENGENDALIAN OPT
JAGUNG
Lanjutan : AP
KUNCI
KEBERHASILAN PENGENDALIAN DENGAN PESTISIDA
MENGANUT AZAS LEGALITAS
INGAT BERPEDOMAN
6 TEPAT:
Tepat Jenis,
Dosis, Konsentrasi, Sasaran, Cara, Waktu aplikasi
Gambar 1 dan 2. Tanda awal kekurangan nitrogen (N) pada jagung. Terlihat
daun bagian bawah mulai menguning yang kemudian akan mengering.
Bila kekurangan nitrogen berlanjut maka seluruh daun bagian bawah
menguning dan kering. Lihat Gambar berikutnya.
Gambar 3 Rumpun tanaman jagung muda yang kerdil karena
menderita
kekurangan nitrogen. Beberapa tanaman terlihat kecil dan langsing. Pada
daun bagian bawah biasanya akan menguning dan kering.
Gambar 4. Gejala
yang sangat khas kekurangan fosfor (P) yaitu daun-daun tanaman terutama yang
bagian bawah berwarna hijau tua dengan bagian tepi dan ujung daun berwarna keunguan.
Gambar 5. Bila kekurangan fosfor
berlanjut, tepi dan ujung daun yang
mula-mula keunguan berubah menguning, coklat dan kering. Lihat serat-serat yang
berwarna ungu masih tampak (lihat panah)
Gambar 6. Tanaman jagung kekurangan kalium (K). Daun
sebelah bawah menguning (lihat panah) dan terdapat bercak-bercak
jaringan yang mati. Batang langsing. Daun-daun bagian bawah yang
menguning tidak seluruhnya sebagaimana bila kelaparan nitrogen.
Gambar
7. Kekurangan kalium berlanjut
pada ujung dan tepi daun
jagung terlihat mengering dan mati (lihat panah).
( BUTUH MATERI HUB.ADMIN )